Brilio.net - Gaya hidup sehat merupakan cara menjalani hidup guna untuk menjaga kesehatan tubuh serta menurunkan risiko terkena penyakit. Tak dimungkiri tak semua penyakit dapat dicegah, namun bisa dihindari dengan menerapkan gaya hidup sehat. Menjalani gaya hidup sehat ini tak hanya sekadar mencegah penyakit saja, tetapi juga mampu menjaga kesehatan fisik maupun mental.
Gaya hidupsehat bisa dimulai dari kebiasaan kecil. Misalnya pola makan yang baik, olahraga yang cukup, istirahat yang cukup. Kebiasaan simpel dalam kegiatan sehari-hari ini sangat bermanfaat dalam kesehatan, terutama di masa pandemi ini.
Walauapun tak dimungkiri terkadang untuk memulainya memanglah sulit. Perlu dorongan tertentu dalam memulainya. Terlebih perlu beberapa waktu untuk menjadikan kebiasaan kecil ini sebagai gaya hidup.
Salah satu kebiasaan yang baik yang bisa kamu coba yakni mengonsumsi sayuran dan buah. Seperti diketahui sayur dan buah yang kaya vitamin C membantu meningkatkan kekebalan tubuh, hingga menurunkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Kini bentuk olahan sayur dan buah sendiri sangat beragam, salah satunya salad.
Salad merupakan makanan pembuka atau appetizer yang biasa disajikan apabila sedang menikmati makanan full course di restoran ataupun hotel. Namun, saat ini salad juga telah menjadi makanan popular bagi para pecinta gaya hidup sehat.
Salad termasuk olahan sayuran mentah paling populer. Bahkan kini banyak resto salad yang menjadi buruan masyarakat seiring meningkatnya kesadaran untuk menjaga kesehatan. Mengonsumsi makanan sehat kini sudah jadi trend di sebagian kalangan milenial.
Salah satunya dilakoni oleh Arendya Nariswari, seorang karyawan salah satu perusahaan swasta di Jogja. Gaya hidup sehat mengonsumsi racikan sayur ini, sudah dimulai olehnya beberapa tahun terakhir. Tepatnya tiga tahun lalu saat ia berniat diet demi menurunkan berat badan dan memperbaiki hormon tubuhnya.
Arendya Nariswari mengaku awalnya tak suka sayuran, tapi karena memiliki banyak manfaat kini ketagihan salad.
foto: brilio.net/Dwiyana Pangesthi
Diceritakan Aren, sejak bulan puasa 2007, ia memulai mengonsumsi dan buka puasa dengan pecel. Dari menu makanan kearifan lokal tersebut Aren kemudian merasakan berat badannya turun dari 60 kg menjadi 48 kg.
Aren pun akhirnya beralih mengonsumsi salad dan menikmati gaya hidup sehat sampai saat ini. Ia mengaku sebelumnya tak begitu menyukai sayuran, namun hampir setiap hari kini Aren membawa bekal salad untuk makan siang selama bekerja.
"Karena dulu aku kan nggak suka sayur, apa-apa daging, mi instant pokoknya aku makan semua. Terus akhirnya aku nurunin itu, bukan karena orang lain nggak nyaman, tapi aku sendiri nggak nyaman. Kok mens ku sebelumnya nggak lancar, pokoknya badannya nggak enak dan kurang segar," ujar Aren saat ditemui brilio.net beberapa waktu lalu.
Meski demikian wanita bercat rambut pirang ini juga tetap makan malam dengan menu seimbang. Dengan mengonsumsi salad setiap hari memberikan dampak baik bagi fisiknya. Berat badannya pun cenderung stabil.
Selain itu serat dan sayur juga menjadikan pencernaannya menjadi lebih lancar. Walaupun tak menyukai memasak, namun ia meracik salad sendiri. Aren juga membuat variasi menu salad berbeda setiap harinya.
"Iya kalau ngeracik sendiri, terus warna sayurnya macam-macam itu kek ada kepuasan tersendiri. Setiap harinya aku menyetok berbagai macam sayuran, seperti kol ungu, brokoli, wortel, jagung, dan ubi buat tambahan karbo. Tapi tetap pakai saus mayonaise 1-2 sendok," ungkap wanita asal Jogja ini.
Jika sebelumnya ia pernah mebuat menu yang tak begitu seimbang, kini Aren memilih menu makanan dan asupan yang beragam dan seimbang. Bagi sebagian orang mungkin akan merasakan bosan makan salad setiap hari, namun bagi Aren saat ini telah menjadikan makan salad sebagai lifestyle. "Sekarang sih bukan lagi buat diet ya, malah udah jadi gaya hidup," jelas Aren.
Tak berbeda jauh dari Aren, hal yang sama juga dilakukan oleh Edwin dan Evan. Kedua kakak-beradik ini memiliki pengalaman dan ketertarikan terhadap gaya hidup sehat mengonsumsi salad. Terlebih karena orang tuanya juga memiliki masalah dengan kesehatan, sehingga mereka terpikir bagaimana dapat menyediakan makanan yang sehat.
Edwin dan Evan pemilik resto Pengilon
foto: brilio.net/Dwiyana Pangesthi
Edwin dan Evan pun kemudian membuka sebuah resto makanan sehat bernama Pengilon di Jalan Shinta no. 8 Karang Moko, Palagan, Sleman. Tempat kuliner ini menyajikan hidangan menu makanan seimbang.
Resto yang dibuka pada masa pendemi ini, menyajikan berbagai macam makanan sehat dan lezat. Tak hanya makanan saja, banyak juga minuman sehat yang disajikan oleh resto ini. Berbagai macam menu seperti salad, smoothies, hingga juice hadir menjadi santapan yang mengenyangkan dan bergizi.
Terlebih tempat makan ini juga menghindari berbagai macam bahan yang berbahaya bagi tubuh, seperti pewarna, pemanis, penyedap, dan pengawet. Melihat tren seperti itu, kesadaran akan pola makan penuh nutrisi baik dari sayuran, lemak sehat, kacang-kacangan, buah, dan biji-bijian makin menjadi tren yang memerlukan wadah lebih besar.
"Kami lebih mengacu pada makanan seimbang, satu piring sehat itu ada sayur, protein, sama karbohidrat sama buah gitu. Kalau satu main course itu ada karbohidrat, sayur sama protein, buahnya dari jus. Jadi kita lebih balancing eating," ungkap Edwin kepada brilio.net.
foto: brilio.net/Dwiyana Pangesthi
Sejak pertama buka empat bulan lalu tepatnya Agustus 2020, Edwin mengaku sudah banyak pelanggan yang kerap mengonsumsi salad di restonya. Di akun Instagramnya @pengilon.id pengikutnya pun sudah mencapai ribuan. Ia mengungkapkan dengan menghadirkan resto ini, Edwin juga berkontribusi menyajikan makanan sehat.
"Aku disini mulai kontribusi benerin makanan. Jadi kek gimana kita makan, gimana kita melihat diri kita you are what you it," jelas pemilik resto Pengilon ini.
Dibantu dengan chef yang kompeten, Edwin dan Evan pun terus berkreasi menyajikan menu yang lebih berimbang. Seperti menu salad bernama warm protein tuna, warm protein beef dan banyak lainnya.
Aren, Edwin, dan Evan merupakan beberapa orang yang sudah merasakan langsung khasiat mengonsumsi sayur dan makanan seimbang, khususnya dalam meningkatkan imunitas dan kesehatan tubuh.
foto:Instagram/@pengilon.id
Hal ini ternyata serupa dengan pernyataan ahli gizi dan dosen Departemen Gizi FFKMK Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Fatma Zuhrotun Nisa mengenai salad yang dikaitkan dengan banyak manfaat sehat. Ia mengungkapkan secara umum mengonsumsi salad saat pandemi sangat bagus.
"Salad sudah pasti sehat, karena terdiri dari sayuran, buah dan juga mayonais (sumber protein dan lemak). Jadi salad itu makanan yang komplit gizinya," jelas Fatma saat dihubungi brilio.net melalui sambungan telepon.
Ia juga mengingatkan tak hanya salad saja yang dikonsumsi, tetapi juga makanan pokok seperti nasi dan sumber protein hewani seperti daging sapi, ayam, dan ikan. Pasalnya sistem kekebalan tubuh, terbentuk dari kecukupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan. Sehingga manfaat salad sama dengan makanan lainnya, berkontribusi terhadap kebutuhan energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Fatma menjelaskan tidak semua salad benar-benar menyehatkan. Pemakaian bahan dan saus yang tidak tepat misalnya, justru membuat salad dipenuhi kalori. Ia menambahkan beberapa kreteria salad yang sehat diantaranya mencakup 3 hal.
"Pertama salada terbuat dari bahan-bahan yang segar. Kemudian diolah secara higienis, dan yang terakhir mengandung kandungan gizi yang komplit, " kata dia.
Recommended By Editor
- Sukses diet, Tya Ariestya pamer celana yang dulu sempit kini kedodoran
- Mereka yang mengaku sehat luar dalam dengan olahraga yoga saat pandemi
- 9 Hal yang seharusnya kamu lakukan sebelum jam 10 pagi
- Tetap memesona di usia 38 tahun, ini rahasia diet ala Kate Middleton
- Menu makanan yang sama tak boleh dikonsumsi tiap hari, ini 5 alasannya