Brilio.net - Beberapa waktu lalu beredar sebuah video di Facebook dengan username Dataekkumbang menyampaikan imunisasi berbahaya bagi anak-anak. Narasi video tersebut menyatakan bahwa imunisasi dapat merusak sel dan DNA anak, sehingga menyebabkan penyakit autoimun, meningitis, dan penyakit lain.
Melansir dari kemkes.go.id, narasi ini dibantah oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI dr. Prima Yosephine, M.K.M. Dia bahwa narasi yang ada di dalam video tersebut keliru dan tidak benar. Ia juga mengimbau untuk masyarakat supaya mencari informasi yang valid dan terpercaya, seperti di situs resmi dari Kementerian kesehatan (Kemenkes), Organisasi kesehatan Dunia (WHO), dan CDC.
Selain itu, Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), M.Trop.Paed, menegaskan bahwa narasi tentang kerusakan DNA dan sel akibat imunisasi sudah lama beredar. Namun, hingga saat ini tidak ada bukti secara ilmiah yang bisa dikaitkan antara imunisasi dengan sel dan DNA, penyakit autoimun, bahkan meningitis.
Perlu kamu ketahui bahwa imunisasi dapat mencegah penyakit yang dapat menyerang anak. Melansir dari World Health Organization atau WHO menyebutkan bahwa 2-3 juta anak meninggal akibat tidak diberikan imunisasi setiap tahunnya. Dari data yang dipaparkan oleh WHO menyebutkan sebanyak 19,3 juta anak tidak lengkap status imunisasi berada di seluruh dunia dan 53 persen berada di negara India, Nigeria, dan Indonesia.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa imunisasi memiliki dampak yang signifikan untuk tumbuh kembang anak dan melawan penyakit kedepannya. Maka dari itu, penting sekali buat kamu untuk mempelajari apa saja manfaat, efek samping, dan cara orang tua menangani imunisasi pada anak. Untuk itu brilio.net telah merangkum dari berbagai sumber, Rabu (10/7).
Manfaat imunisasi pada anak
foto: freepik.com
Manfaat imunisasi anak adalah melindungi tubuh bayi dan anak dari serangan virus dan bakteri yang menyebabkan penyakit tertentu. Selain itu, imunisasi dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan pada bayi dan anak.
Selain itu, imunisasi dapat mengurangi dan menghilangkan kecemasan anak tertular penyakit berbahaya sehingga merasa lebih yakin bahwa anak akan menjalani proses tumbuh kembang dengan sehat dan aman. Adapun beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu hepatitis B, tuberkulosis, tetanus, difteri, pertusis, poliomyelitis, meningitis, pneumonia, campak, dan rubella.
Adapun imunisasi dasar yang wajib diberikan kepada bayi dan anak sebagai berikut:
1. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG adalah imunisasi yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat.
2. Imunisasi Hepatitis B
Sesuai dengan namanya, imunisasi hepatitis B diberikan untuk melindungi bayi untuk melindungi dan memberikan kekebalan dalam tubuhnya terhadap penyakit Hepatitis B.
3. Imunisasi Polio
Penyakit polio menjadi salah satu mimpi yang buruk untuk bayi dan akan. Maka dari itu, pemberian imunisasi polio sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Imunisasi polio merupakan imunisasi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit Poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.
4. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT diperuntukkan untuk mencegah sanga anak terkena penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus.
5. Imunisasi campak
Memberikan imunisasi campak dapat mengatasi dan mencegah anak terserang penyakit campak. imunisasi campak menjadi bagian dari imunisasi rutin yang diberikan pada anak-anak.
Efek samping imunisasi pada anak
foto: freepik.com
Efek samping dari imunisasi biasanya dirasakan setelah timbul efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi(KIPI). Hal ini biasanya terjadi karena reaksi alami dari sistem kekebalan tubuh ketika menerima imunisasi.
KIPI yang timbul akibat imunisasi bisa bersifat ringan seperti rasa tidak enak badan, nyeri ringan, atau demam. Namun, beberapa kasus juga bisa parah dan menimbulkan reaksi alergi berat seperti syok anafilaktik.
1. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG bisa menimbulkan KIPI sebagai berikut:
- Ruam merah di area suntikan.
- Demam.
- Sakit ketika buang air kecil.
- Sakit perut.
- Muntah.
2. Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B dapat menimbulkan KIPI sebagai berikut:
- Nyeri di area suntikan.
- Mudah lelah.
- Demam.
- Kulit gatal-gatal dan kemerahan.
- Wajah bengkak.
3. Imunisasi Polio
Imunisasi polio bisa menimbulkan reaksi KIPI sebagai berikut:
- Demam.
- Mudah lelah.
- Ruam merah dan gatal-gatal di kulit.
- Hilang nafsu makan.
4. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT dapat menimbulkan KIPI sebagai berikut:
- Lelah.
- Demam.
- Hilang nafsu makan.
- Muntah.
- Nyeri di area suntikan.
5. Imunisasi campak
Imunisasi campak dapat menimbulkan reaksi KIPI sebagai berikut:
- Nyeri atau bengkak di area lengan yang disuntik.
- Ruam kemerahan.
- Nyeri sendi.
- Demam.
Cara mengatasi efek samping imunisasi
foto: freepik.com
Jika efek samping terjadi setelah penyuntikan imunisasi seperti demam, para ibu jangan panik dahulu. Kamu bisa mengatasinya dengan cara berikut ini:
1. Tingkatkan pemberian minum pada anak
Cairan tubuh pada anak yang sedang demam cenderung mudah menguap. Jika terjadi seperti ini, orang tua hati-hati karena sanga anak dapat dehidrasi.
Bila tidak ditangani dengan tepat, maka dehidrasi akan membuat suhu tubuh anak semakin meningkat. Maka dari itu, anak harus diberikan konsumsi air minum lebih banyak dari biasanya.
2. Kenakan pakaian yang tipis
Pakaian yang tebal dan berlapis-lapis akan menghalangi proses pengeluaran panas dari dalam tubuh sang anak. Hal ini bisa menjadi potensi demam pada anak tidak kunjung turun. Maka dari itu, anak yang sedang demam disarankan memakai pakaian yang tipis supaya mengeluarkan panas dari dalam tubuhnya.
3. Kompres hangat
Kompres hangat dapat membuat pembuluh darah di permukaan kulit anak melebar sehingga bermanfaat untuk mengeluarkan suhu panas di dalam tubuh lebih mudah keluar. Manfaat lain dari mengompreskan anak dengan air hangat adalah mengeluarkan keringat.
4. Kompres dingin
Kamu bisa juga menggunakan kompres dingin pada daerah ketiak anak untuk menurunkan keluhan demam. Namun kamu juga harus memastikan bahwa kompres dingin atau cold pack tidak langsung mengenai kulit anak. Kamu bisa menggulung menggunakan kain dan mengompreskannya selama 10-15 menit saja.
5. Istirahat yang cukup
Jika anak mengalami demam setelah imunisasi, pastikan anak-anak beristirahat dengan cukup. Perlu kamu ketahui bahwa ketika sang anak demam tubuhnya akan lemas sehingga anak membutuhkan waktu istirahat yang cukup. Jika anak tidur dalam jangka waktu yang lama, kamu jangan khawatir karena tidur adalah salah satu bagian penting untuk penyembuhan sang anak.
Recommended By Editor
- Polio makin mengintai anak, kenali strategi penanggulannya dan manfaat imunisasi anak
- Bagaimana cara mencegah polio? Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya
- Cegah virus corona dengan tingkatkan sistem kekebalan tubuh
- Aksi guru bujuk murid imunisasi ini endingnya bikin susah nahan tawa
- Yuk dukung program ini agar anak Indonesia bebas campak & rubella