Brilio.net - Virus Corona menjadi salah satu wabah penyakit yang kini jadi perhatian dunia. Sejak kabar munculnya virus ini pertama kali di Wuhan, China, hingga saat ini penyebarannya kian meluas. Indonesia tak luput dengan virus Corona.
Presiden Joko Widodo pun memberikan beberapa imbauan terkait mewabahnya penyebaran Corona atau COVID-19. Di antaranya adalah pemberlakuan social distancing, yakni jaga jarak satu orang dengan lainnya. Mengingat virus Corona dapat menular dengan cepat melalui kontak fisik. Bisa dari terkena partikel bersin, batuk, saat berbicara, atau pun berasal dari benda yang baru saja terkena partikel pasien.
Berbicara mengenai wabah Corona, pemerintah dan ahli kesehatan pun mulai menganjurkan beragam cara untuk bisa mencegah tubuh terserang Corona. Seperti selalu menjaga kebersihan, makan makanan sehat, perbanyak nutrisi tubuh, menjaga kestabilan dan menaikkan imun, dan sebagainya.
Apabila sistem imun tetap terjaga dengan baik, tubuh akan memiliki kekuatan untuk bisa bertarung dengan segala bentuk virus dan infeksi. Sistem imun adalah mekanisme tubuh untuk mempertahankan kesehatan organ dari segala macam bahaya. Jika imun lemah, saat benda asing akan mudah masuk, bisa menyebabkan infeksi dan sakit.
"Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk virus corona. Untuk mengatasinya masyarakat perlu memperkuat antibodi atau kekebalan tubuh," kata Konsultan Respi Anak di RSCM Prof Bambang Supriyatno.
Nah, imun tubuh khususnya untuk mencegah Corona dapat diraih dengan bantuan berbagai macam. Mulai dari asupan makanan, minuman, dan sinar matahari. Ternyata nyaris semua virus dan bakteri tidak kuat terkena sinar UV dari matahari dan suhu di atas 50 derajat celsius.
Sinar matahari mampu merangsang tubuh memproduksi vitamin D yang dibutuhkan dalam menjaga imunitas. Waktu terbaik untuk berjemur rupanya bukan pada pukul 06.00. Waktu terbaik jemur badan di bawah sinar matahari pagi hari rupanya di atas pukul 9. Kurang lebih sekitar pukul 10.00 hingga 11.00. Pada jam tersebut, sinar ultaviolet B (UVB) dari matahari terbentuk sempurna, yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
"Yang (tubuh) kita perlukan itu sinar UVB dari sinar matahari, bukan ultraviolet A (UVA) maupun ultraviolet C (UVC). Sinar UVB itu di atas pukul 9," kata dokter spesialis penuaan (geriatri) Siti Setiati saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta, dilansir dari Liputan6.com pada Rabu (25/3).
Namun perlu diketahui, berjemur tidak membutuhkan waktu lama. Cukup selama 10-15 menit saja. Dan apabila di atas pukul 11.00, durasi terbaik berjemur hanya 3 menit.
"Semakin ke atas (waktunya), sinar UVB mulai menurun. Saya, misalnya, jemur badan di atas pukul 11,ya cuma 3 menit saja. Kalau pukul 10 masih 5 menit," lanjut Siti.
Bagian tubuh yang dianjurkan terkena paparan sinar matahari UVB meliputi tangan, lengan, wajah, punggung, dan kaki.
"Biasanya orang suka takut hitam kulitnya ya kalau kena sinar matahari. Tapi lakukan (jemur badan) cukup tiga kali seminggu. Murah meriah bukan mendapatkan vitamin D dari sinar matahari," ucap Siti.
Recommended By Editor
- Update virus Corona di Indonesia, 790 orang positif
- Cerita pilu tenaga medis yang diusir dari kos di tengah pandemi Corona
- 6 Seleb ini terpaksa tutup sementara bisnisnya karena wabah Corona
- Aksi Ashanty bantu pedagang kecil terimbas Corona, bikin salut
- Viral vaksin bisa sembuhkan Corona dalam 3 jam, ini faktanya