Brilio.net - Kasus cacar api tidak bisa dipandang sebelah mata. World Health Organization atau WHO sejak Mei 2022 mencatat cacar api telah menyebar ke berbagai negara di luar daerah endemiknya di Afrika Tengah dan Barat. Hingga Desember 2022, lebih dari 80.000 kasus telah dilaporkan di lebih dari 100 negara.

Cacar api, juga dikenal sebagai herpes zoster, adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster, yang sama yang menyebabkan cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus ini tidak hilang sepenuhnya dari tubuh, melainkan menjadi tidak aktif dan berdiam di antara sel-sel saraf kulit.

Namun, pada kondisi tertentu, seperti stres berat, virus ini bisa aktif kembali dan muncul sebagai cacar api. Cacar api biasanya muncul pada satu sisi tubuh, seperti dada, perut, atau leher, dan terasa sangat nyeri dan panas. Ruam ini bisa bertahan selama 7-10 hari dan kemudian membaik dengan sendirinya dalam waktu 2-4 minggu.

Cacar api dapat menular dan penderita cacar api bisa menularkan virus saat lepuh mulai muncul. Pengobatan cacar api biasanya dilakukan dengan pemberian obat antivirus, seperti acyclovir, famciclovir, atau valacyclovir. Selain itu, obat demam dan pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, juga bisa diberikan. Untuk meredakan nyeri saraf, dokter bisa memberikan obat seperti gabapentin atau amitriptyline. Pencegahan cacar api yang paling efektif adalah melalui vaksinasi varicella, yang dapat diberikan sejak usia 1 tahun.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat menghasilkan risiko terkena cacar api seperti usia lebih dari 50 tahun, akibat sistem kekebalan tubuh menurun, stres fisik dan emosional, yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun, masalah sistem kekebalan tubuh, seperti pada pengidap HIV/AIDS, orang yang menjalani transplantasi organ tubuh, atau kemoterapi, sedang menjalani pengobatan kanker, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa cacar api harus diwaspadai untuk menjaga kesehatan. Untuk itu, kamu harus mengetahui lebih lanjut apa saja tanda-tanda awal dan langkah pengobatannya untuk cacar api. Maka dari itu, yuk simak penjelasan, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat, (26/7).

Tanda-tanda awal cacar api

Waspada cacar api freepik.com

Waspada cacar api
freepik.com

Mengenali tanda-tanda awal cacar api sangat penting untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan efektif. Kamu harus mewaspadai gejala yang ditimbulkan cacar api. Adapun tanda-tanda awal cacar api sebagai berikut:

1. Sensasi nyeri dan kesemutan

Tanda awal cacar api sering kali dimulai dengan sensasi nyeri atau kesemutan di satu sisi tubuh. Rasa sakit ini bisa muncul beberapa hari atau bahkan minggu sebelum ruam berkembang. Nyeri ini sering digambarkan sebagai sensasi terbakar, menusuk, atau gatal yang intens. Area yang paling sering terkena adalah area pinggang, dada, punggung, atau wajah.

2. Kelelahan dan ketidaknyamanan umum

Banyak orang yang mengalami cacar api juga melaporkan merasa lelah dan tidak enak badan sebelum munculnya ruam. Ini termasuk gejala seperti demam ringan, sakit kepala, atau malaise umum. Rasa lelah ini dapat menyebabkan seseorang merasa kurang bertenaga dan kurang mampu menjalani aktivitas sehari-hari.

3. Perubahan pada kulit

Salah satu tanda awal yang lebih jelas dari cacar api adalah perubahan pada kulit. Pada tahap awal, area yang terkena mungkin tampak kemerahan dan meradang. Kulit mungkin juga terasa sangat sensitif saat disentuh. Sensasi ini sering kali mendahului munculnya ruam dan bisa sangat tidak nyaman.

4. Ruam yang berkembang menjadi lepuhan

Setelah beberapa hari mengalami nyeri dan kesemutan, ruam merah mulai muncul. Ruam ini biasanya berkembang menjadi lepuhan kecil berisi cairan yang mirip dengan ruam cacar air. Lepuhan ini cenderung muncul dalam kelompok dan terbatas pada satu sisi tubuh, mengikuti jalur saraf. Lepuhan ini bisa sangat gatal dan menyakitkan.

5. Pembengkakan kelenjar getah bening

Pada beberapa kasus, kelenjar getah bening di dekat area yang terkena mungkin menjadi bengkak dan sakit. Ini adalah respons tubuh terhadap infeksi virus dan merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja untuk melawan virus.

6. Sensasi nyeri yang berlanjut

Nyeri yang terkait dengan cacar api bisa sangat parah dan berlanjut bahkan setelah ruam mulai muncul. Nyeri ini dikenal sebagai neuralgia postherpetik, yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah lepuhan sembuh. Rasa nyeri ini bisa sangat melemahkan dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Langkah pengobatan cacar api

Waspada cacar api freepik.com

Waspada cacar api
freepik.com

Mengobati cacar api atau herpes zoster memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk mengurangi gejala, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi. Adapun langkah pengobatannya sebagai berikut:

1. Terapi Antivirus

Mengutip jurnal Gnann Jr, J. W., & Whitley, R. J. (2002). Clinical practice. Herpes zoster. New England Journal of Medicine, 347(5), 340-346 menjelaskan bahwa obat antivirus adalah pilar utama pengobatan HZ. Tiga obat yang paling umum digunakan adalah acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir. Obat-obat ini bekerja dengan menghambat replikasi virus varicella-zoster (VZV). Mereka adalah analog nukleosida yang menghambat DNA polimerase virus, sehingga menghentikan replikasi DNA virus.

2. pengobatan nyeri

Melansir dari jurnal Johnson, R. W., & Rice, A. S. (2014). Clinical practice. Postherpetic neuralgia. New England Journal of Medicine, 371(16), 1526-1533., menjelaskan bahwa salah satu obat yang sering diresepkan adalah Analgesik seperti acetaminophen atau ibuprofen sering diresepkan. Dalam kasus nyeri berat, opioid atau gabapentin diperlukan. Cacar api dapat menyebabkan nyeri neuropatik akut. Gabapentin bekerja dengan memodulasi kanal kalsium di sistem saraf, sementara opioid bekerja pada reseptor opioid untuk mengurangi nyeri.

3. Kortikosteroid

Kortikosteroid membantu mengurangi peradangan dan dapat mengurangi risiko neuralgia pasca-herpetik (NPH). Namun, penggunaannya masih kontroversial karena potensi efek samping.

4. Perawatan topikal

Perawatan topikal adalah dengan mengompreskan air dingin yang membantu meredakan rasa gatal dan nyeri. Perawatan ini memberikan kenyamanan simtomatik dengan mendinginkan dan menenangkan kulit yang teriritasi.

5. Vaksinasi

Vaksin cacar api dapat merangsang sistem kekebalan untuk menghasilkan respons imun spesifik terhadap VZV, sehingga mengurangi risiko reaktivasi virus. Meskipun bukan pengobatan, vaksinasi HZ dapat mencegah atau mengurangi keparahan penyakit pada individu yang berisiko.