Brilio.net - Isu mengenai flu burung kian mengkhawatirkan. Menurut informasi dari World Health Organization atau WHO, kasus infeksi virus Avian Influenza Tipe A (H9N2) pada manusia terdeteksi pada seorang anak yang tinggal di negara bagian Benggala Barat, India. Sebelumnya anak tersebut memiliki riwayat kontak dengan unggas. Syukurnya kini dia sudah pulih dan diperbolehkan pulang.
Perlu kamu ketahui, ada 4 jenis virus influenza, yaitu tipe A, B, C, dan D. Virus influenza A dan B menyebabkan epidemi penyakit musiman pada manusia. Berdasarkan pengetahuan dan pemahaman saat ini, hanya virus tipe A yang dapat menyebabkan pandemi global.
Paparan virus flu burung dapat menyebabkan infeksi dan penyakit pada manusia, mulai dari gejala ringan seperti flu atau radang mata hingga penyakit pernafasan akut yang parah dan kematian. Tingkat keparahan penyakit akan bergantung pada virus penyebab infeksi dan karakteristik individu yang terinfeksi.
Hal yang perlu diwaspadai adalah saat mengonsumsi unggas. Agar terhindar dari berbagai penyakit, terutama yang sedang marak terjadi saat ini, seperti flu burung, maka pemilihan daging unggas harus benar-benar diperhatikan. Misalnya saja pada ayam, pastikan kamu tidak mengonsumsi ayam yang terjangkit penyakit.
Untuk itu yuk kenali ciri-ciri daging ayam layak konsumsi, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (28/6).
1. Perhatikan warna
Ayam yang sehat memiliki ciri-ciri fisik tertentu yang dapat dikenali dari warna dagingnya. Daging ayam yang sehat umumnya memiliki warna merah muda cerah. Warna merah muda ini menunjukkan bahwa ayam tersebut mungkin mendapatkan makanan yang seimbang dan tidak mengalami stres berlebihan.
Kamu bisa mengenali ayam yang tidak layak konsumsi dengan warna seperti kebiruan atau hijau. Warna ini bisa diindikasikan sebagai warna ayam yang telah terpapar bakteri.
Selain itu, daging ayam yang berwarna merah muda dapat mengindikasikan bahwa ayam tersebut dipelihara dengan baik, termasuk pengelolaan yang baik terhadap lingkungan dan kesejahteraan hewan.
2. Aroma tidak menyengat
Aroma daging ayam yang segar seharusnya netral atau bahkan memiliki aroma ringan yang menarik. Aroma yang tidak menyengat menunjukkan bahwa daging ayam tidak mengalami proses pembusukan atau kontaminasi bakteri yang signifikan. Ini menandakan bahwa ayam diproses dan disimpan dengan baik.
Hindari ayam yang telah berbau amis, asam, dan anyir karena mengindikasikan bahwa daging ayam tersebut mengandung bakteri dan parasit. Kamu bisa memastikannya dengan mencium sebelum membeli daging ayam.
3. Lihat tekstur daging ayam
Daging ayam yang sehat dengan tekstur yang kenyal menunjukkan bahwa ayam tersebut memiliki kualitas daging yang baik. Tekstur yang kenyal biasanya mengindikasikan bahwa daging ayam masih segar dan tidak mengalami kekeringan atau degradasi. Hindari daging ayam yang terasa licin atau lengket karena menjadi tanda bahwa daging tersebut telah terkontaminasi bakteri dan jamur. Daging dengan indikasi tersebut bisa membahayakan kesehatan.
4. Selalu cek organ dalam ayam
Jika kamu membeli ayam dengan kondisi utuh, kamu harus jeli untuk melihat organ didalamnya. Organ dalam ayam yang berwarna mencolok dan berbau tidak sedap serta bertekstur tidak biasa, bisa menjadi indikator adanya penyakit di dalam ayam. Kamu harus benar-benar berhati-hati dalam memilih ayam yang sehat untuk dikonsumsi dan tidak membawa penyakit.
Bahaya mengonsumsi daging ayam tidak segar
Mengonsumsi daging ayam yang tidak segar bisa berdampak serius pada kesehatan. Pasalnya, daging ayam tidak segar akan menjadi sarang bakteri patogen seperti Salmonella, Campylobacter, dan Escherichia coli (E. coli). Jika tetap dikonsumsi, maka akan memperburuk kesehatan.
Beberapa bahaya yang mungkin timbul ketika mengindikasikan daging ayam yang tidak segar:
1. Mengganggu sistem pencernaan
Konsumsi daging yang terkontaminasi bakteri, dapat menyebabkan infeksi bakteri dan keracunan makanan.
2. Alami toksin makanan
Bakteri yang tumbuh pada daging ayam tidak segar menghasilkan toksin berbahaya. Misalnya, bakteri Staphylococcus aureus, yang mana dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.
3. Kualitas gizi menurun
Daging ayam memiliki nutrisi penting bagi tubuh. Namun ketika daging ayam tidak segar lagi dan telah terpapar bakteri, maka akan menyebabkan kualitas nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral terganggu.