Brilio.net - Kesehatan menjadi hal yang penting untuk dijaga, apalagi di musim pancaroba. Saat musim transisi, imun tubuh bisa melemah karena menyesuaikan perubahan musim dari penghujan ke kemarau atau sebaliknya. Salah satu penyakit yang sering menyerang tubuh saat musim pancaroba adalah batuk.

Batuk adalah kondisi keluarnya udara secara tiba-tiba dari paru-paru melalui epiglotis dengan kecepatan yang luar biasa. Dengan kekuatan udara yang begitu kuat, batuk menjadi mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan.

Selain itu, batuk bisa disebabkan karena alergi pada hidung atau sinus, asma, PPOK (emfisema atau bronkitis kronis), pilek, flu, infeksi virus, infeksi paru-paru seperti pneumonia atau bronkitis akut, sinusitis dengan postnasal infus dan penyakit refluks gastroesofageal (GERD).

Batuk bisa menyerang siapapun, dari anak-anak hingga orang dewasa. Melansir kemkes.go.id, batuk bisa diklasifikasikan menjadi 2 yaitu batuk akut dan batuk kronis. Batuk akut adalah batuk yang berlangsung tidak lebih dari 3 minggu. Sebagian besar batuk akut akan sembuh dengan sendirinya. Batuk sub-akut adalah batuk yang berlangsung selama 3-8 minggu.

Sementara batuk kronis adalah batuk yang timbul lebih dari 8 minggu. Biasanya batuk kronis bisa menimpa orang-orang yang suka merokok. Selain itu, batuk kronis juga disebabkan oleh tuberkulosis paru, penyakit obstruktif paru kronik, maupun gastroesophageal reflux disease (GERD).

Sering dianggap penyakit biasa, batuk yang berkepanjangan bisa jadi indikasi penyakit lain, lho. Maka penting, bagi kamu untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi dan mengenal lebih dalam jenis-jenis batuk. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (27/6), berikut jenis-jenis batuk dan cara mengatasinya.

Jenis-jenis batuk

 Kenali jenis-jenis batuk dan cara mengatasinya freepik.com

foto: freepik.com

Batuk bisa dibagi menjadi 4 jenis yaitu batuk basah, batuk kering, batuk paroksismal, dan batuk croup. Adapun penjelasan dari 4 jenis batuk sebagai berikut:

1. Batuk basah

Batuk basah dikenal dengan gejala yang mengeluarkan lendir. Batuk ini bisa berlangsung selama 3 minggu dan menjadi kronis jika sudah menginjak waktu berbulan-bulan. Kebanyakan batuk basah akan sembuh dengan sendirinya. Jika kamu tidak kunjung sembuh hingga 3 minggu, maka kamu harus memperhatikan gejala yang ditimbulkan. Adapun gejala yang ditimbulkan dari batuk basah adalah sebagai berikut:

- Batuk dengan lendir kental berwarna kuning.

- Kehijauan.

- Sesak napas atau mengi.

- Mengalami demam tinggi.

- Mengalami nyeri dada ringan.

2. Batuk kering

Batuk kering tidak menghasilkan lendir. Batuk ini bisa mengakibatkan geli dan gatal di bagian belakang tenggorokan. Batuk ini juga dapat menyebabkan serangan batuk yang panjang dan tersengal-sengal. Batuk kering dapat disebabkan oleh peradangan pada sistem pernapasan. Batuk jenis ini dapat bertahan selama beberapa minggu setelah flu atau pilek berakhir. Adapun batuk kering bisa menjadi gejala dari penyakit lain sebagai berikut:

- Asma.

- COVID 19.

- Penyakit refluks gastroesofageal (GERD).

- Iritasi seperti polusi udara, debu atau asap.

- Radang tenggorokan.

- Obat-obatan seperti ACE inhibitor.

- Radang dlm selaput lendir.

- Sakit tenggorokan.

- Tonsilitis.

3. Batuk paroksismal

Batuk paroksismal adalah batuk hebat dan tidak terkontrol yang melelahkan dan menyakitkan. Kamu mungkin kesulitan bernapas dan bahkan muntah. Pertusis atau batuk rejan adalah penyebab paling umum dari batuk paroksismal. Penyebab lainnya antara lain:

- Asma.

- Tersedak.

- PPOK.

- Radang paru-paru.

- TBC.

4. Batuk croup

Dilansir dari allinahealth.org, batuk croup merupakan infeksi virus yang menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada saluran napas bagian atas, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas. Penderita batuk croup biasanya mengeluarkan suara menggonggong yang khas dan dapat menyebabkan serak dan pernapasan melengking.

Croup biasanya menyerang anak-anak berusia lima tahun ke bawah. Croup menular hingga tiga hari setelah gejala muncul atau demam mereda. Croup tidak berdampak pada orang dewasa yang saluran pernapasannya lebih besar dibandingkan anak-anak.

Cara mengatasi batuk

 Kenali jenis-jenis batuk dan cara mengatasinya freepik.com

foto: freepik.com

Ada banyak cara untuk mengatasi batuk. Adapun yang bisa kamu upayakan untuk meredakan dan menyembuhkan batuk dengan bahan alami sebagai berikut:

1. Madu

Madu adalah obat yang sudah lama dikenal untuk meredakan batuk. Sifat antibakteri dan antimikrobanya dapat membantu membersihkan infeksi, sedangkan kekentalannya dapat melapisi dan menenangkan tenggorokan yang teriritasi.

2. Teh herbal

Melansir dari gleneagles.com, teh herbal seperti timi, chamomile, peppermint bisa bermanfaat untuk mengatasi batuk. Teh ini terkenal dengan khasiatnya yang menenangkan dan dapat membantu mengurangi refleks batuk. Kehangatan teh juga dapat merangsang produksi air liur, sehingga mengurangi kekeringan dan iritasi tenggorokan.

3. Berkumur dengan air garam

Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu meredakan sakit tenggorokan atau gatal yang sering menyertai batuk. Air garam membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri, sehingga memberikan bantuan sementara.

4. Nanas

Kandungan nanas seperti bromelain, enzim yang dapat membantu menekan batuk dan mengencerkan lendir. Kamu bisa memakan sepotong nanas atau meminum jus nanas untuk mengatasi batuk.

5. Jahe

Jahe memiliki antiinflamasi dan antioksidan alami yang dapat membantu meredakan batuk, sehingga dapat mengurangi peradangan pada saluran pernapasan dan membantu menekan refleks batuk.

6. Kunyit

Kandungan di dalam kunyit seperti kurkumin, senyawa yang dikenal dengan sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antivirus. Kunyit dapat membantu menenangkan tenggorokan, mengurangi peradangan, dan meredakan batuk.