Brilio.net - Pandemi global telah membawa perhatian lebih terhadap berbagai virus yang mengancam kesehatan manusia. Salah satu virus yang patut diwaspadai, terutama bagi ibu hamil, adalah Mpox atau Monkeypox. Meskipun belum sepopuler virus lainnya seperti COVID-19, Mpox telah menunjukkan potensi penularan yang signifikan dan dampak kesehatan yang serius, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil dan janin yang mereka kandung.

Virus ini awalnya ditemukan pada monyet, tetapi sejak itu telah menyebar ke manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau melalui transmisi dari manusia ke manusia. Oleh karena itu, memahami gejala, dampak, serta cara pencegahan virus Mpox menjadi hal yang sangat penting untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.

Ibu hamil adalah kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah dibandingkan dengan populasi umum, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi berbagai jenis virus, termasuk Mpox. Virus ini, yang umumnya ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi seperti tikus atau monyet, kini telah menunjukkan peningkatan kasus pada manusia akibat transmisi antar manusia. Hal ini bisa terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit atau cairan tubuh penderita, serta melalui droplet pernapasan dalam kontak yang sangat dekat dan berkepanjangan. Dengan meningkatnya kasus infeksi ini, kewaspadaan terhadap gejala awal serta pemahaman mengenai dampak pada janin sangat diperlukan bagi ibu hamil untuk menghindari risiko komplikasi yang lebih serius.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga akhir 2023, terdapat lebih dari 87.000 kasus Mpox yang dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan kasus tersebar di lebih dari 110 negara. Sebagian besar kasus ini terjadi di negara-negara non-endemik seperti Eropa dan Amerika Utara, yang menunjukkan bahwa penularan antar manusia kini menjadi lebih dominan dibandingkan dengan transmisi dari hewan ke manusia. Di antara kasus-kasus tersebut, terdapat sejumlah kasus pada ibu hamil yang menunjukkan risiko komplikasi serius, seperti keguguran, kelahiran prematur, dan infeksi pada janin. Keadaan ini menunjukkan pentingnya langkah-langkah pencegahan yang ketat bagi ibu hamil dan kelompok rentan lainnya.

Maka dari itu, brilio.net akan membahas secara mendalam mengenai gejala-gejala yang harus diwaspadai oleh ibu hamil yang terpapar virus Mpox, potensi dampak yang bisa terjadi pada janin, serta langkah-langkah efektif untuk mencegah penularan virus ini. Dengan pemahaman yang baik mengenai hal-hal tersebut, diharapkan ibu hamil dapat lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi diri dan janinnya.

Gejala penularan virus Mpox pada ibu hamil

Waspada penularan virus Mpox pada ibu hamil freepik.com

foto: freepik.com

Virus Mpox memiliki gejala yang mirip dengan infeksi virus lainnya, namun terdapat beberapa tanda khusus yang harus diwaspadai oleh ibu hamil. Gejala awal yang sering muncul meliputi demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Seiring dengan perkembangan penyakit, ruam kulit yang khas mulai muncul, biasanya dimulai dari wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini dapat berubah menjadi vesikel atau pustula yang berisi cairan sebelum akhirnya mengeras dan membentuk keropeng.

Bagi ibu hamil, mengenali gejala-gejala ini sejak dini sangat penting karena virus Mpox dapat menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia, sepsis, atau infeksi kulit sekunder yang parah. Selain itu, ada risiko transmisi vertikal, yaitu penularan virus dari ibu ke janin melalui plasenta yang dapat terjadi, terutama jika infeksi terjadi pada trimester pertama atau kedua kehamilan.

Dampak virus Mpox pada janin

Waspada penularan virus Mpox pada ibu hamil freepik.com

foto: freepik.com

Infeksi virus Mpox pada ibu hamil dapat membawa risiko serius bagi janin yang dikandung. Studi menunjukkan bahwa infeksi virus ini dapat meningkatkan risiko keguguran, lahir prematur, dan kematian janin dalam kandungan. Selain itu, janin yang terinfeksi selama kehamilan berpotensi mengalami malformasi kongenital atau kelainan perkembangan lainnya. Infeksi Mpox juga dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang serius pada bayi baru lahir, seperti ensefalitis atau infeksi kulit yang parah.

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa ibu yang terinfeksi virus Mpox memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan dibandingkan dengan mereka yang tidak terinfeksi. Oleh karena itu, pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting untuk meminimalkan risiko yang terkait dengan penularan virus ini kepada ibu hamil dan janin mereka.

Cara mencegah penularan virus Mpox pada ibu hamil

Waspada penularan virus Mpox pada ibu hamil freepik.com

foto: freepik.com

Pencegahan penularan virus Mpox pada ibu hamil melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, hindari kontak dengan hewan liar atau hewan peliharaan yang mungkin terinfeksi virus Mpox, terutama di daerah yang diketahui memiliki kasus virus ini. Kedua, ibu hamil harus menghindari kontak dekat dengan individu yang menunjukkan gejala infeksi Mpox atau yang telah didiagnosis positif. Ketiga, praktikkan kebersihan tangan yang baik dengan mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir, serta menggunakan desinfektan berbasis alkohol jika sabun dan air tidak tersedia.

Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan rutin membersihkan permukaan yang sering disentuh dan menghindari berbagi peralatan pribadi. Konsultasi dengan profesional kesehatan juga disarankan untuk mengetahui lebih lanjut tentang vaksinasi dan tindakan pencegahan lainnya yang sesuai, khususnya untuk ibu hamil yang berisiko tinggi terpapar virus ini.