Brilio.net - Musim pancaroba atau masa transisi perubahan musim hujan dan musim kemarau seringkali membawa dampak tertentu. Salah satunya memengaruhi kondisi kesehatan. Musim pancaroba ditandai dengan hujan yang sangat lebat disertai kilat namun terjadi dalam durasi singkat, hembusan angin kencang, hujan es atau angin ribut.

Musim pancaroba atau perubahan iklim ini menyebabkan perubahan suhu dan kelembapan udara, alshil memunculkan berbagai penyakit. Pasalnya virus dan bakteri lebih leluasa berkembang biak di lingkungan yang lembab. Bisa dibilang, perubahan musim tersebut membuat respon fisiologi tubuh terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan tekanan udara berbeda-beda sehingga cenderung terkena sakit.

Cuaca panas yang identik dengan suhu tinggi sehingga orang rentan alami dehidrasi, heatstroke, hingga kelelahan akibat panas. Sementara suhu rendah bisa menyebabkan hipotermia, radang sendi, hingga meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan misalnya flu maupun pneumonia. Bagaimana tidak, di kondisi ini sistem kekebalan tubuh seseorang bisa melemah dalam kondisi dingin sehingga seseorang lebih rentan alami infeksi.

Melihat dampak musim pancaroba yang kurang baik untuk kesehatan. Maka sebaiknya kamu perlu menjaga kesehatan ditengah ketidakpastian cuaca. Selain itu, penting untuk mengetahui jenis penyakit yang rentan dialami seseorang saat musim pancaroba. Tujuannya agar bisa mencegah sekaligus menghindari penyakit tersebut. Apa saja? Yuk sima ulasan lengkap di bawah ini! Dirankgum brilio.net dair berbagai sumber, Selasa (16/7)

Jenis penyakit yang menyerang saat musim pancaroba.

Jenis penyakit yang menyerang saat musim pancaroba © 2024 freepik.com

Jenis penyakit yang menyerang saat musim pancaroba
freepik.com

1. Batuk pilek.

Salah satu penyakit yang rentan dialami seseorang pada musim pancaroba yaitu batuk pilek. Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza dan rhinovirus ini semakin berkembang biak di tengah perubahan musim.

Terlebih ketika cuaca dingin yang berubah ke cuaca hangat membuat seseorang lebih sering keluar rumah, jalan-jalan, serta berkumpul. Ketika banyak kerumunan orang membuat penyebaran penyakit lebih mudah terjadi.

Ketika mengalami batuk pilek, seseorang biasanya ditandai dengan gejala batuk, hidung meler atau tersumbat, bersin, meriang, hingga demam. Untuk mencegah penyakit ini perlu gunakan masker saat berada di luar rumah.

2. Flu dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Selanjutnya, ada flu dan infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA ini menjadi ciri khas musim pancaroba. Di tengah perubahan musim ini, kekebalan tubuh seseorang tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya terjadi penyempitan sekaligus pembengkakan di saluran pernapasan.

Gejala yang muncul pun seperti batuk, pilek, sakit tenggorokkan, demam, hingga badan jadi lebih lemas. Untuk mengatasi penyakit ini kamu perlu menjaga kebersihan tangan, istirahat yang cukup, serta konsumsi banyak cairan. Ingat! penting hindari kontak dengan orang yang sakit.

3. Asma.

Penyakit yang tak kelewatan dialami musim pancaroba ini adalah asma. Di tengah perubahan musim, penyakit asma kerap meningkat karena dipengaruhi tekanan udara sekaligus cuaca yang dingin.

Ketika suhu sekitar mu rendah, udara dingin masuk ke saluran udara sehingga menjadi lebih dingin. Otomatis, saluran udara akan bereaksi terhadap udara dingin tadi alhasil bisa memicu peradangan. Gejala penyakit ini seperti sesak napas, batuk berdahak, hingga dada terasa berat.

4. Sakit kepala.

Ketika terjadi musim pancaroba, biasanya tekanan udara menurun, sedangkan tekanan udara naik tajam. Ketika suhu udara menurun secara tiba-tiba dapat memicu sakit kepala, terutama migrain.

Selain itu, cuaca dingin yang ekstrim atau cahaya matahari yang terlalu panas bisa memicu ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala.

Nggak hanya itu, cuaca dingin juga membuat pembuluh darah menyempit sehingga menghambat suplai darah menuju ke otak. Nggak heran bila di musim pancaroba orang rentan alami sakit ini.

5. Nyeri sendi.

Kebanyakan orang menganggap penurunan tekanan udara dicurigai menyebabkan nyeri sendi. Walau masih butuh penelitian lanjutan, nyeri sendiri memang kerap terjadi di musim pancaroba.

Ibaratkan jaringan sendiri seperti balon, apabila tekanan udara normal tentu menahan balin untuk tidak mengembang. Namun, jika tekanan udara rendah membuat balon tidak bisa tertahan sehingga lama-kelamaan balon atau jaringan di sekeliling persedian jadi mengembang. Akibatnya membuat kamu kerap merasakan sakit pada persendian.

6. Demam berdarah.

Nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah menyukai daerah lembab. Nggak heran jika musim pancaroba roba memicu perkembangbiakan jentik nyamuk semakin masif.

Ketika memasuki musim hujan, suhu udara menurun membuat lingkungan jadi lembab. Alhasil, dimana-mana terbentuk genangan air yang menjadi tempat favorit nyamuk aedes.

Apabila tidak segera diatasi, penyakit demam berdarah mudah menular. Tak heran bila di musim pancaroba menjadi waktu ideal untuk nyamuk aedes berkembang.

7. Sakit mata.

Terakhir, ada jenis penyakit musim pancaroba yaitu sakit mata atau yang dikenal konjungtivitis. Penyakit ini terjadi akibat peradangan atau infeksi pada selaput transparan yang melapisi kelopak mata maupun bagian putih mata.

Infeksi ini bisa mengakibatkan mata terasa gatal, tampak kemerahan, selalu berair, hingga lebih mudah mengeluarkan kotoran (belek)

Umumnya orang yang mengalami penyakit sakit mata bisa sembuh sendiri dalam kurung waktu 7-14 hari. Proses penyembuhannya akan semakin baik jika sistem kekebalan tubuh ikut meningkat. Sedangkan apabila infeksi mata karena virus tertentu mungkin butuh waktu lebih lama, yakni sekitar 2-3 minggu untuk sembuh sepenuhnya.

Cara mencegah penyakit di musim pancaroba.

Jenis penyakit yang menyerang saat musim pancaroba © 2024 freepik.com

Jenis penyakit yang menyerang saat musim pancaroba
freepik.com

Pada dasarnya di pergantian musim kamu perlu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap stabil supaya tidak mudah sakit. Nah, berikut cara mencegah penyakit di musim pancaroba, diantaranya:

1. Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Mulai rutin cuci tangan atau kenakan hand sanitizer agar mencegah tertular penyakit.

2. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Pastikan makanan yang dikonsumsi kaya akan vitamin dan mineral yang membantu tingkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

3. Hindari jajan sembarangan. Sebisa mungkin tidak jajan sembarangan. Pasalnya kamu tidak bisa memastikan kebersihan makanan tersebut. Makanan yang kotor dapat memicu munculnya berbagai virus penyakit.

4. Gunakan masker saat keluar rumah. Tujuannya agar tidak mudah tertular penyakit.

5. Istirahat yang cukup.

6. Rutin olahraga.

7. Terapkan pola 3M, yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

8. Bawalah jaket atau jas hujan.