Brilio.net - Saat ini dunia kreatif kerap identik dengan anak muda. Tidak sedikit bakat-bakat potensial yang muncul dari bidang ini. Bukan sekadar melahirkan karya, banyak dari mereka yang juga unjuk gigi dalam kompetisi kreatif.
Salah satunya di ajang Super Art Fest besutan Supermusic. Kompetisi Super Art Fest 2019 yang untuk pertama kali digelar ini merupakan wadah bagi generasi muda tidak hanya untuk berekspresi namun juga merealisasikan bakat seni. Kompetisi yang dimulai sejak Juni hingga Agustus 2019 ini pun sudah masuk tahap penjurian.
Menurut Adjie Aditya Purwaka, perwakilan Supermusic, industri kreatif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat, khususnya di bidang kreasi visual melalui seni ilustrasi, comic strip, street art dan custom art.
Karena itu Super Art Fest menghadirkan wadah baru bagi para penggiat seni kreatif di Indonesia dengan semangat muda, berkarakter serta berani mencoba hal-hal baru.
“Hal ini sejalan dengan semangat Supermusic sebagai media musictainment yang nggak hanya mendukung perkembangan dunia musik tapi juga dunia seni dan kreativitas di Indonesia” ujar Adjie saat jumpa pers di Yello Hotel, Manggarai, Jakarta, Rabu (16/10).
Yang cukup menarik, di tahun pertama ajang ini sudah menyedot perhatian pegiat kreatif. Terbukti sejak pendaftaran dibuka Juni lalu ada sekitar 552 peserta yang dinilai layak untuk dikompetisikan. Kemudian juri dan kurator menyeleksi peserta untuk menentukan 20 finalis yang lolos.
“Tahun pertama ini kita happy banget. Nggak nyangka bisa dapat 552 perserta. Diharapkan Super Art Fest bisa jadi wadah baru teman-teman pegiat seni yang ada di seluruh Indonesia. Jadi tempat mereka berekspresi dan berkreasi. Tahun depan diharapkan bisa berjalan lagi dengan animo yang lebih besar,” ujar Adjie.
Nah seperti apa ya proses penjurian terhadap 20 finalis Super Art Fest 2019? Berikut faktanya yang berhasil dihimpun Brilio.net.
1. Animo peserta
Sejak kompetisi Super Art Fest yang mengompetisikan 4 kategori seni (street art, ilustrasi, comic strip, custom sneakers) berlangsung, berhasil menjaring 552 peserta. Mereka datang dari berbagai kalangan dan pengalaman, mulai pemula hingga profesional dari berbagai pelosok Indonesia seperti Bali, Lombok, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. Jabodetabek menyumbang peserta terbanyak, disusul secara berurutan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Bali, Sulawesi, Kalimantan, dan Lombok.
2. Tim juri dan kurator yang kredibel
Super Art Fest 2019 menghadirkan tim juri yang kredibel. Mereka adalah Tutu (juri kategori street art), Emte (juri kategori ilustrasi), Sanchia (juri kategori comic strip), Hardthirteen (juri kategori custom sneakers). Selain itu, ada juga Leon Barto, kurator Super Art Fest yang sekaligus kurator di Yamaguchi Art Center, Jepang, yang khusus kembali ke Jakarta untuk sesi jumpa juri.
“Sebenarnya awalnya kita ingin tahu secara personal karena yang diangkat dalam Super Art Fest ini medium popular, hampir dikerjakan sama sebagian besar orang. Kita ingin tahu sejauh mana konsistensi teman-teman sampai tahap ini. Ngobrol, cara berpikirnya gimana fokus utama mereka berkarya dan influence mereka. Yang ingin kita gali lebih jauh pada momen ini apa aja yang menjadi ketertarikan teman-teman berkarya,” kata Leon Barto Kurator Super Art Fest.
3. Presentasi karya para finalis
Kedua puluh finalis berkumpul dan bertemu langsung dengan para juri. Pada tahap ini, para finalis mempresentasikan karya mereka melalui sesi tanya jawab dengan para juri sebagai penilaian akhir yang akan menentukan posisinya sebagai juara.
“Hari ini kita ketemu untuk diskusi. Bagaimana kita sharing ini akan jadi diskusi kecil dua arah. Semoga bisa diingat,” kata Eunice Co-curator dan Program Director Super Art Fest.
4. Tiga kriteria penilaian
Panitia, juri dan kurator menetapkan tiga kriteria penilaian, yakni kriteria dasar yang akan menguji konsep, ide pengaplikasian, keserasian antara konsep dan aplikasinya, hingga tersampainya pesan. Kriteria kedua adalah teknis penilaian yang disesuaikan dengan teknis tiap kategori kompetisi, dan yang terakhir adalah kriteria penilaian yang dibuat khusus untuk sesi temu juri.
“Kompetisi seni menurut saya paling sulit dinilai karena indikatornya luas banget. Ketertarikan saya sama suatu karya pasti beda dengan juri lain. Ini keputusan yang sulit untuk milih mana yang lebih bagus. Sejauh ini teman-teman yang terlibat sampai fase ini memiliki kualitas yang sangat baik,” papar Leon Barto.
5. Memilih tiga juara
Setelah tahapan jumpa juri ini, panitia akan mengumumkan tiga Juara dari setiap kategori. Para Juara akan mendapatkan hadiah uang tunai bernilai jutaan rupiah sedangkan khusus untuk juara pertama selain mendapatkan uang tunai, juga akan diberangkatkan menyaksikan festival seni tahunan HongKong Walls dan Hong Kong Art Basel di tahun 2020.
“Finalis datang dari jauh-jauh dan memberikan kontribusi yang terbaik. Terus terang pas lihat karya mereka, susah untuk milihnya dan sudah mengesampingkan proporsi teknis. Nah apa yang gue coba gali dari masing-masing siapa yang punya nilai lebih dari segi konsep, pemikiran,” ungkap Tutu, juri Street Art
6. Promotion Night
Setelah tahapan temu juri ini, finalis bakal mengikuti Promotion Night yang akan diselenggarakan pada Januari 2020. Acara ini khusus dipersembahkan bagi para finalis untuk mempromosikan karya mereka sekaligus menjadi acara ‘pemanasan’ menuju acara Awarding Night yang akan diselenggarakan pada 1 Februari 2020 di Livespace, SCBD. Pastikan untuk dukung, datang dan jadi bagian dari Super Art Fest.