Brilio.net - Program Lensa Academy 2019 yang terus bergulir makin dinanti para pegiat seni audio visual berbasis lensa. Ajang ini digelar di 10 kota di Indonesia sepanjang tahun ini, yaitu Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Semarang, Purwokerto, Jember, Banjarmasin, Malang, dan Pontianak.
Tema-tema yang diangkat dalam tiap gelaran ajang keren ini pun semakin dekat dengan tren yang berkembang saat ini. Contohnya Lensa Academy Malang yang mengangkat tema Describe & Get Subscriber. Sebagai ajang berbagi ilmu pengetahuan seni berbasis lensa, Lensa Academy senantiasa menghadirkan pemateri mumpuni di setiap workshop, seperti TB Putera, One Glove, hingga Erix Soekamti.
Nah saat Lensa Academy Malang yang dilaksanakan di OURA Cafe, Klojen, Malang, Minggu (29/9), hadir pembicara vlogger yang juga Youtuber kenamaan, Bayu Skak pada sesi workshop dan kompetisi seputar vlog. Di sini Bayu Skak berbagi tipsdan trick menjadi creative vlogger.
Bayu Skak memberikan materi saat workshop
Kita sharing tentang bagaimana membuat vlog yang kreatif dan bisa menjadi penghasilan. Siapapun sebenarnya bisa menjadi vlogger, tetapi tidak semua memperhatikan hal-hal teknis yang mendasar untuk mengemas video blog mereka terlihat menarik. Nah pada Lensa Academy di Malang ini waktunya kita mengulas hal itu, kata Bayu Skak.
Pria berusia 25 tahun ini mengatakan, terdapat beberapa elemen yang harus diperhatikan sebelum membuat vlog. Diantaranya adalah perencanaan konsep vlog, teknik pengambilan gambar, dan cara public speaking yang menarik di depan kamera. Selain itu, yang juga tak kalah penting adalah konsistensi dan inovasi berkarya.
Selain sesi workshop, Lensa Academy Malang juga menantang para vlogger untuk berkompetisi menampilkan karya terbaik mereka dari hasil materi workshop yang diberikan Bayu Skak.
Sutradara film Yowis Ben ini turun tangan langsung menjadi juri dan memilih tiga peserta terbaik dari vlog yang sudah disubmit pada hari yang sama. Tiga peserta terbaik itu berkesempatan mengikuti Lensa Project: Capture Vietnam yang diadakan akhir tahun nanti.
Pada proses kompetisi, ratusan peserta yang terbagi atas dua kelompok dibawa ke Museum Brawijaya dan Kampoeng Heritage Kajoetangan yang terletak beberarpa kilometer dari lokasi workshop. Di tempat itu, mereka diminta unjuk kemampuan dalam membuat vlog sekreatif mungkin dengan latar tempat bersejarah tersebut. Setelahnya, seluruh peserta diberi waktu 1 jam untuk mengedit hasil video.
Selanjutnya adalah saat-saat menegangkan dimana Bayu Skak menyeleksi satu persatu karya peserta. Hasilnya, terpilih tiga peserta terbaik yaitu Hari Obie Darmawan (Juara 1), Debi Dwi Marta (Juara 2), Yusrizal Novwaril (Juara 3).
Hari Obie yang menjadi juara 1 menuturkan, workshop yang digelar Lensa Academy Malang memberikan wawasan baru seputar vlog yang bisa diaplikasikan langsung di lapangan melalui format kompetisi. Menurutnya workshop yang diberikan sangat menarik dan kompetisinya menantang apalagi dengan waktu yang sangat singkat.
Tapi dengan ilmu dan pengalaman saya sebelumnya dikombinasi dengan materi workshop tadi, saya berhasil menjadi juara 1. Untuk next step saya akan lebih prepare dengan peralatan yang proper karena tadi saya hanya menggunakan kamera gadget, kata Hari.
Sigit Diapsoputra sebagai perwakilan dari Lensa Academy menuturkan, di setiap kota pelaksanaan, akan terpilih tiga peserta yang akan bersaing dengan para peserta terbaik dari kota-kota lain untuk memperebutkan kesempatan mengikuti Lensa Project: Capture Vietnam di akhir tahun 2019.
Nantinya para peserta terbaik dari Lensa Academy di 10 kota akan diseleksi kembali. Hasil seleksi tersebut akan diambil empat peserta terbaik yang masing-masing mewakili genre karya visual, yaitu fotografer, videografer, vlogger, dan drone pilot untuk diberangkatkan ke Lensa Project: Capture Vietnam. Mereka semua ditantang berkolaborasi membuat karya visual yang paling keren, untuk kemudian dipamerkan kepada publik di Tanah Air, kata Sigit.
Rangkaian Lensa Academy 2019 yang merupakan bagian dari program Lensa Community ini didedikasikan bagi para pecinta seni audio visual yang haus akan ilmu demi mengembangkan bakat mereka di bidang audio dan visual.
Lensa Academy merupakan fasilitas bagi para pegiat seni audio dan visual untuk menggali lebih dalam keterampilan dan bakat mereka seiring dengan perkembangan tren dan teknologi. Sehingga, workshop yang diberikan pun bersifat up to date dan variatif karena kami ingin mengulik secara detail tentang seluk beluk seni audio visual itu sendiri, tutur Sigit.
Selain itu, Lensa Community membuka kesempatan para pegiat foto dan video yang kotanya tidak didatangi Lensa Academy, agar tetap berkesempatan mengikuti Lensa Project: Capture Vietnam melalui Lensa Vietnam Challenge.
Challenge tersebut juga terbagi atas masing-masing genre yaitu fotographer, videographer, vlogger dan drone pilot. Dengan adanya Lensa Vietnam Challenge, Lensa Community berharap semua pegiat foto dan video mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti Lensa Project: Capture Vietnam. Caranya dengan submit karya terbaik mereka di Instagram @LensaCommunity mulai dari tanggal 24 Juli hingga 19 Oktober 2019.
Lensa Community terbuka bagi siapa saja penggemar fotografi dan karya visual berbasis lensa. Untuk detail informasi lebih lanjut mengenai pelaksaan program Lensa Academy dan Lensa Capture Vietnam follow langsung Instagram @Lensacommunity.
Recommended By Editor
- Ajang ini mengulik teknik fotografi udara bareng para pakar drone
- Begini keseruan belajar bikin snackable content, peserta antusias lho
- Pengen jago bikin video ‘snackable’ yang keren? Ikut deh acara ini
- Restoran cepat saji ini berbagi keceriaan di antara gunung sampah
- Komunitas di Banyuwangi ini bukti pemuda desa mumpuni bersastra