Brilio.net - Belajar bisa dari mana saja, tidak melulu lewat pendidikan formal. Sharing bersama teman-teman yang punya minat sama bisa menjadi sarana baik untuk memperluas wawasan. Di Yogyakarta, terdapat salah satu komunitas bernama Penjelajah Langit (PL) yang lahir sejak 2013 yang diawali kehadiran website Kafe Astronomi milik Eko Hadi G. Sebelum menyatakan diri sebagai komunitas, PL pada awalnya merupakan kelompok belajar berisi 18 orang dari berbagai bidang pendidikan yang menggemari astronomi.
Setiap bulan PL tak pernah absen mengadakan acara pengamatan. Minimal satu kali, namun pernah juga sampai tiga kali. Dalam pelaksanannya, untuk skala kecil (khusus komunitas), pengamatan cukup menggunakan satu unit teleskop dan binocular yang merupakan inventaris PL.
BACA JUGA: Waspada! Ada komunitas bocah cilik penyuka sejenis di media sosial
Namun ketika pengamatan yang lebih besar (open public), PL bekerja sama dengan pihak Taman Pintar yang memiliki peralatan lebih lengkap. Pengamatan khusus komunitas ini, menurut salah satu anggota Ghiffari Yusuf M Arsyad, bersifat fleksibel (dadakan), berbeda dengan pengamatan open public yang memerlukan perencanaan dan kepanitiaan.
"Sebenarnya setiap tahun itu kan banyak sumber informasi mengenai fenomena astronomi, entah dalam negeri maupun luar negeri, jadi biasanya dari awal tahun bahkan dari Desember kita bisa tahu selama satu tahun ada kejadian apa saja (semisal) fase-fase bulan, gerhana, hujan meteor, itu semua sudah ada waktunya. Jadi waktu pengamatan atau bikin acara kita menyesuaikan dengan fenomenanya," tutur Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.
Anggota lainnya, M Nazir Hasan (23) menuturkan, tempat yang paling sering digunakan untuk melakukan pengamatan fenomena langit adalah Gumuk Pasir. PL juga mengadakan kelas rutin pekanan via WhatsApp yang dijadwalkan pada Jumat malam. Materi bahasan berganti-ganti diisi oleh anggota sendiri yang memang kuat di bidang fisika.
Edukasi kepada masyrakat, sesuai visinya yaitu Membumikan astronomi di Indonesia, dilakukan PL dengan rupa forum sharing, pengamatan fenomena langit, serta melalui website.
Kerjasama dengan komunitas astronomi luar negeri pun pernah dilakukan PL, semisal pengamatan bersama beberapa komunitas serupa dari beberapa negara. PL juga tak berkeberatan jika ada suatu instansi/masyarakat mengundang untuk sharing atau melakukan pengamatan.
Untuk bergabung dengan komunitas ini bisa menghubungi contact person yang ada di Twitter, Fanpage, ataupun join di grup Facebook Penjelajah Langit. Dalam waktu dekat PL akan membuka cabang di Batang, Bogor, dan Kediri.
Recommended By Editor
- Ini persiapan buat nikmati gerhana matahari, momen 40-150 tahun sekali
- Satu-satunya di Asia Tenggara, Planetarium 3D tanpa kaca mata
- 6 Benda unik bawaan astronot dan hingga kini tertinggal di bulan
- Wah, ternyata bentuk Planet Saturnus seperti spons!
- Planet-planet ini isinya berlian, hujan pun yang jatuh berlian