Brilio.net - Tren media sosial kini telah mengubah kebiasaan orang. Saat bepergian, mereka akan mengambil foto sebanyak-banyaknya untuk kemudian diunggah di media sosial seperti Facebook dan Instagram. Kebiasaan itu pula yang membuat gairah pariwisata setiap daerah meningkat. Dengan hanya melihat sebuah foto, maka seseorang pun bisa jadi tertarik mengunjungi tempat tersebut dan kemudian mengunggah fotonya di media sosial.
Hal itu pula yang sering dilakukan lima anak muda asal Sragen, Jawa Tengah, Deni Fadillah Rahman (23), Jordan Natalie (28), Dimas Putra (24), Abyranto (26), dan Chandra Margatama (24). Mereka yang berprofesi sebagai fotografer dan penggemar fotografi sering mengeksplorasi kota lain untuk mendapatkan hasil foto yang menarik. Tapi tanpa disadari, daerah mereka sendiri jarang mereka eksplorasi. Hal itulah yang kemudian membuat mereka mendirikan sebuah komunitas bernama Sragen Walker.
Lewat Sragen Walker, mereka ingin mengenalkan potensi Sragen yang belum banyak diketahui publik. Dengan mengeksplorasi potensi yang ada, harapannya pariwisata daerah tempat lahir mereka juga bisa terangkat. "Sragen punya keindahan, tapi warga Sragen sendiri tak menyadarinya karena kurangnya publikasi dan promosi," kata Chandra Margatama kepada brilio.net, Senin (29/2).
Menurut Chandra, sebenarnya di Sragen sudah banyak akun media sosial yang menampilkan potensi keindahan daerah. Tapi kebanyakan foto-fotonya merupakan hasil jepretan individu dan belum ada kelompok yang serius untuk mengeksplorasi Sragen.
Maka lima pemuda yang kebanyakan bergelut di dunia fotografi tersebut akhirnya membuat Sragen Walker yang resmi berdiri pada 31 Desember 2015. Bedanya dengan komunitas lain, Sragen Walker dengan taglinenya "Mengagumi Sukowati" ini lebih fokus menampilkan potensi daerah dalam bentuk video.
Jika awalnya hanya segelintir orang yang mempunyai minat untuk mengeksplorasi Sragen, kini komunitas ini sudah mempunyai sekitar 25 anggota tetap dan 25 relawan. Mereka yang bergabung tak hanya berprofesi sebagai fotografer, tapi juga dari profesi lain mulai dari staf pemerintah daerah hingga pengacara. Mereka saling bahu-membahu mengeluarkan tenaga, pikiran, bahkan dananya untuk mendukung program pengenalan potensi Sragen.
"Model, pemain dan para kru film itu semua anggota Sragen Walker. Untuk pengeluaran biaya kita patungan. Untuk kostum model, mereka malam modal sendiri," kata Deni Fadillah Rahman, Ketua Sragen Walker.
Deni mengaku, hasil karyanya ternyata telah membuat Pemerintah Daerah Sragen kepincut. Mereka kemudian diminta untuk membuat company profile Kabupaten Sragen. Tak hanya itu, mereka berencana untuk mendokumentasikan segala potensi Sragen mulai dari pariwisata hingga kebudayaan daerah.
"Kita juga sudah kerja sama dengan Badan Arsip Daerah. Kita ingin buat video tentang Gunung Kemungkus untuk membenarkan sejarah yang salah kaprah tentang gunung tersebut," terangnya.
Menurut Deni, ada banyak potensi Sragen yang tak kalah dengan daerah wisata lainnya, seperti Situs Purbakala Sangiran, Makam Joko Tingkir, Pemandian Air Panas Bayanan, Gunung Kemungkus, hingga Desa Wisata Batik Kliwonan.
Dalam waktu dekat, Deni dan kawan-kawannya menargetkan semakin banyak orang yang sadar dengan potensi daerah Sragen sehingga turut merawat dan mempromosikan potensi Sragen.
Recommended By Editor
- Rumah Nalar, gerakan himpun 6.000 buku bagi siswa di daerah terpencil
- Kesempatan langka, ngobrol soal media sosial bareng 80 tokoh top dunia
- Selain bakso gratis di Kediri, ini keuntungan punya nama Agus di Jogja
- Gabung Komunitas Penjelajah Langit bikin kamu pintar astronomi
- Kerap dipandang primitif, ternyata Orang Rimba sudah paham teknologi