Brilio.net - Conservacation. Mungkin terdengar aneh kegiatan yang satu ini. Tapi itulah uniknya program besutan ADES, perusahaan air minum dalam kemasan yang berada di bawah PT Coca-Cola Indonesia.
Nah biar Sobat Brilio tahu, conservacation itu adalah kegiatan yang melibatkan anak-anak muda untuk peduli pada lingkungan hidup, khususnya konservasi air yang dikemas dengan cara fun.
Nggak cuma melakukan konservasi, mereka juga mengunjungi sejumlah tempat eksotis di mana program ini dilakukan. Oh iya, anak-anak muda yang terlibat program ini adalah para Sobat Air ADES.
Proses rekrutmen Sobat Air ADES ini melalui dua tahap pemilihan. Pertama para Sobat Air ADES mengirimkan foto dengan menyantumkan caption. Dari penjelasan caption inilah dipilih 60 Sobat ADES dari 709 pengirim. Dari 60 yang terpilih diminta mengirimkan video.
Kedua, dari video inilah pihak panitia memilih 20 Sobat Air ADES yang mengikuti program Conservacation. Lewat video terlihat ide-ide muncul dari mereka. Lalu 20 Sobat Air ADES terpilih dilibatkan di dua wilayah Pejuang Air ADES yakni Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kita melihat 20 Sobat Air ADES itu merepresentasikan dua wilayah di Indonesia, timur dan barat. Diharapkan mereka ini nantinya bisa menjadi pelopor konservasi di daerah masing-masing," ungkap Marketing Manager Hydration, Coca-Cola Indonesia Mohamad Rezki Yunus kepada brilio.net saat acara Conservacation di Desa Nglanggeran, Rabu (19/9).
Nah selama di Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, 10 Sobat Air Ades melakukan serangkaian kegiatan Conservacation selama empat hari sejak 19-22 September 2018. Kegiatan apa saja sih yang mereka lakukan? Berikut pemantauan brilio.net saat mengkuti acara Conservacation.
1. Mendaki gunung api purba di Nglanggeran
Tiba di Desa Nglanggeran, Rabu (19/8), Sobat Ait ADES disambut kesenian tradisional berupa lantunan lagu daerah yang dinyanyikan sejumlah warga lanjut usia yang diiringi musik dari lumpang dan alu.
Di pendopo desa, Sobat Air ADES bersilaturahmi dengan warga sekitar sebelum mendaki gunung api purba. Saat menikmati pendakian, mereka mendapat penjelasan mengenai keberadaan sumber air di sekitar gunung api tersebut dari Pejuang Air ADES setempat, Sugeng Handoko.
2. Diskusi konservasi air
Sobat Air ADES mendapat penjelasan dan pengetahuan dari sejumlah ahli dari UPN Yogyakarta, termasuk dari pihak The Nature Conservancy Indonesia. Dalam diskusi yang digelar di Balai Desa Nglanggeran Wetan ini Sobat Air ADES banyak mendapat pengetahuan tentang konsevasi air. Disamping itu mereka juga berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar.
3. Melihat langsung sumber mata air
Mereka juga melihat langsung sumber mata air yang terletak tak jauh dari Balai Desa Nglanggeran Wetan. Mereka menyaksikan bagaimana sumber air itu dipenuhi jalur perpipaan dengan puluhan pompa air yang terpasang di sekitarnya. Di lokasi ini nantinya akan dilakukan perapihan mulai jalur pipa hingga kabel aliran listrik agar lebih aman. Lokasi ini merupakan salah satu sumber air bagi masyarakat Desa Nglanggeran.
4. Mengunjungi embung Nglanggeran
Kemudian Sobat Air Ades berkesempatan mengunjungi pengelolaan dan konservasi air di embung Nglanggeran. Sayangnya saat itu embung sedang kering akibat musim kemarau. Meski begitu Sobat Air ADES mendapat penjelasan mengenai sistem kerja embung yang menjadi wilayah tangkapan air hujan.
5. Mengunjungi Kampung Pitu
Sobat Air ADES berkesempatan mengunjungi desa misterius, Kampung Pitu yang hanya boleh dihuni 7 Kepala Keluarga. Sejak subuh, Sobat Air sudah bergegas menuju kampung unik ini. Awalnya selain mengunjungi kampung, mereka juga ingin menyaksikan sunrise dari ketinggian. Sayangnya, kondisi cuaca tidak memungkinkan karena dipenuhi kabut.
Meski begitu Sobat Air ADES tetap puas setelah menikmati pemandangan indah dari ketinggian. Kegiatan ini merupakan bagian dari vacation dalam Conservacation. Dalam kesempatan ini mereka juga sempat ikut program acara My Trip My Adventure yang sedang melakukan syuting di wilayah itu.
6. Ikut membantu membangun sumur resapan
Kepedulian Sobat Air ADES diperlihatkan ketika mereka terjun langsung membantu warga membuat sumur resapan. Rencananya akan dibuat 50 sumur resapan untuk menampung air hujan agar tidak langsung terbuang ke tanah. Nantinya, sumur resapan ini bisa menjadi sumber air alternatif bagi warga Desa Nglanggeran selain mengandalkan mata air yang ada.
7. Belajar mengolah kakao di Griya Cokelat Nglanggeran
Selain mengikuti kegiatan konservasi, Sobat Air ADES juga berkesempatan mengikuti workshop dalam mengolah cokelat di Griya Cokelat Nglanggeran. Kakao merupakan salah satu hasil pertanian yang banyak ditekuni para petani warga Desa Nglanggeran.
Hebatnya lagi, cokelat dari lahan petani hampir seluruhnya diolah di Desa Nglanggeran untuk dijadikan berbagai varian kuliner mulai cokelat bubuk, cokelat batang, hingga olahan kue berbahan cokelat. Cokelat hasil olahan ini pun menjadi salah satu daya tarik Desa Nglanggeran yang saat ini menjadi salah saru destinasi wisata uni di wilayah Gunungkidul.
Wah banyak juga ya ilmu yang mereka dapat. Semoga deh mereka bisa menerapkannya di daerah masing-masing setelah kembali dari kegiatan ini.
Recommended By Editor
- Berpetualang di alam, cara anak zaman now tunjukkan peduli lingkungan
- Bakteri temuan mahasiswa IPB ini ampuh atasi pencemaran minyak di laut
- Cairan limbah batik bisa didaur ulang dengan alat buatan mahasiswa UII
- Batok kelapa bisa bikin industri genteng lebih ramah lingkungan
- Temuan mahasiswa UII atasi kesulitan air bersih warga pesisir pantai