Brilio.net - Ajang pentas seni terbesar di Indonesia untuk usia Sekolah Menangah Atas dan sederajat, Pucuk Cool Jam 2019 sukses digelar di Bandung, Sabtu (9/3). Meski diguyur hujan sejak sore hari, animo pengunjung yang rata-rata milenial nggak surut.
Kendati harus mengenakan jas hujan, mereka tetap antusias menyaksikan sederet penampilan enam finalis dari kategori band dan enam finalis ekstra kurikuler. Selain itu mereka juga terhibur dengan penampilan sejumlah musisi tanah Air seperti, Naif, Julian Jacob, Juicy Luicy, Invasion, dan 2 Lampu Neon.
Acara yang digelar di Lapangan PPI Pussenif, Bandung ini juga diramaikan dengan beragam karya mural dari para perupa muda seperti Muklay X Rato Tanggela, Popomangun X Yehezkiel, dan Lapantigatiga (Jamal M Aziz) X Iky So.Toys Bandung.
Meski hujan tapi tetap bisa berfoto ria kok
Yang cukup menarik, dua sekolah asal Yogyakarta, yakni SMAda Dance asal SMAN 2 Yogyakarta dan SMKN 2 Kasihan memborong gelar juara. Bahkan, SMAN 2 Yogyakarta sukses menyabet juara pertama kategori ekstra kurikuler. Sedangkan SMKN 2 Kasihan mendapat juara ketiga kategori band.
Nah di ajang ini grup band Langit Senja dari SMA Dr. Soetomo Surabaya keluar sebagai juara pertama untuk kategori band. “Semoga perjalanan ini menjadi pemicu kami untuk bisa melangkah lebih jauh lagi,” ujar Rageena sang vokalis Langit Senja.
Di kategori band, juara kedua diraih band ‘Clairvoyant’ dari SMAN 4 Tangerang Selatan. Untuk kategori ekstrakurikuler, posisi kedua ditempati Diva Dance dari SMKN 1 Samarinda. Lalu Eight Dance Crew SMAN 8 Makassar di tempat ketiga.
Para siswa asal Jogja yang memborong dua gelar
Aksi panggung yang memukau sekaligus besarnya energi kolaborasi yang mampu tersampaikan oleh para pemenang telah berhasil mencuri hati tim juri.
“Sejak awal keunggulan juara ini memang sudah terlihat kualitasnya, beda dari yang lain. Jadi nggak sulit untuk menetapkan mereka menjadi juara. Sebenarnya kualitas mereka hampir sama, baik dari teknik koreografi dan impelentasinya mereka bisa menerjemahkannya dengan baik,” ujar Evelinn Kurniadi, juri kategori ekstra kurikuler yang juga menjelaskan para pemenang kategori ekstrakurikuler sukses mencuri hatinya dengan adanya ‘wow effect’ yang mereka tebar.
Hal serupa juga terjadi ada kategori band. Secara musikalitas, keenam finalis memiliki kualitas musik yang mumpuni. Namun M Adri Prakarsa atau yang kerap disapa Adri Nidji sebagai anak band punya intuisi yang kuat untuk menentukan siapa yang bakal juara.
Penampilan Naif menghangatkan suasana
“Karena saya anak band yang juga meniti karier dengan tidak mudah, jadi tahu banget begitu band mulai memainkan alat musik, deng. Saya tahu mereka punya nilai plus,” kata Adri seraya menjelaskan para finalis band tahun ini lebih piawai dibanding finalis tahun lalu.
Lebih lanjut, Adri mengaku bahwa sebetulnya ia dan Budi Sulistioyuwono dari SAE Indonesia selaku tim juri kesulitan menentukan mana band yang terbaik. Mereka sepakat menentukan Langit Senja sebagai pemenang Pucuk Cool Jam 2019 karena sukses menjawab tantangan yang diberikan tim juri berupa aransemen lagu ‘Mimpi dan Matahari’ yang diciptakan Iga Massardi sehingga mampu menonjolkan karakter bermusik yang khas.
Asisten Manager Pucuk Harum Debora Christiany senang Pucuk Cool jam 2019 berjalan lancar meski diguyur hujan. Apalagi untuk acara tahun ini, ajang pensi ini mendapat cukup banyak vote dan juga dengan genre musik yang variatif.
Julian Jacob yang bikin histeris para cewek
Debora berharap ajang ini ke bisa menjadi kawah candradimuka bagi anak-anak SMA/SMK untuk unjuk kebolehan di bidang seni. Paling tidak ajang ini bisa menjadi pilihan alternatif selain akademis yang harus mereka jalani.
“Saat ini kami memang masih untuk anak-anak SMA, karena di usia itu mereka akan meneruskan jadi apa. Pilih akademis atau di luar akademis. Jadi kalau mereka punya karya bisa dilebarkan lagi,” ujar Debby.
Yang jelas, para pemenang, seluruh peserta termasuk para penampil dan pengunjung bisa merasakan Pucuk Momen di ajang Pucuk Cool Jam 2019.
Jawara Pucuk Cool Jam 2019 kategori band
1. Langit Senja (SMA Dr. Soetomo Surabaya)
Terdiri dari 5 personel, Rageena (vocal), Hakim (gitar), Christian (drum), Rico (bass), Aaron (keyboard). Band Langit Senja sudah terbentuk sejak 2016. Arti nama band ini berawal dari indahnya langit senja yang datangnya hanya sesaat tetapi kehadirannya yang akan selalu dinantikan kembali. Genre musik dari band ini adalah pop alternative seperti halnya idola mereka yaitu Peeweegaskins. Band ini berharap dengan mengikuti ajang Pucuk Cool Jam 2019 bisa mendapat akses atau wawasan lebih luas tentang bermusik sekaligus mencari pengalaman.
2. Clairvoyant (SMKN 4 Tangerang Selatan)
Terdiri dari 5 personil, Bayu (bass), Mikael (gitar), Shanaya (ryhtm), Johanes (drum), Dandi (vocal). Band Clairvoyant dibentuk pada tahun ini dan nama band tersebut diambil dari lagu dengan judul yang sama. Genre musik dari band ini adalah gabungan antara pop dan punk sama seperti band favorit mereka, yaitu 5 Seconds of Summer. Dengan mengikuti ajang Pucuk Cool Jam 2019, band ini berharap bisa terus menggali potensi bermusik mereka, mencari pengalaman di bidang kontes musik dan dapat membawa nama baik SMAN 4 Tangerang Selatan di panggung bertaraf Nasional.
3. Sixty Six Project (SMKN 2 Kasihan Yogyakarta)
Terdiri dari enam personel, Risky (drum), Rizqy (keyboard), David (saxophone), Kevin ( gitar), Rafael (bass), Vialinda (vocal). Band Sixty Six Project sudah terbentuk sejak 2017. Genre musik dari band ini adalah gabungan pop dan jazz seperti halnya idola mereka The Tutties, Baku Cakar, dan Karimata. Band ini berharap bisa terus menggali potensi mereka dibidang musik dan mencari pengalaman baru untuk bisa tampil di hadapan publik melalui kompetisi band yang diadakan Pucuk Cool Jam 2019.
Jawara Pucuk Cool Jam 2019 kategori ekstra kurikuler
1. SMAda Dance (SMAN 2 Yogyakarta)
Beranggotakan 10 orang, nama SMAda merupakan singkatan dari SMA 2. SMAda Dance sudah dibentuk sejak 2012. Nama dance ini sudah tradisi turun temurun dari para senior di sekolahnya. Dengan mengikuti ajang Pucuk Cool Jam 2019, SMAda Dance berharap bisa menambah pengalaman, mengembangkan kemampuan di bidang dance dan mencoba berkompetisi dengan ekskul di bidang lain.
2. Diva Dance (SMKN 1 Samarinda)
Beranggotakan 8 orang, Diva Dance sudah dibentuk sejak 2012. Arti dari Diva Dance yakni mereka ingin menampilkan tarian seperti ratu atau diva. Dengan mengikuti ajang Pucuk Cool Jam 2019, mereka berharap bisa menyalurkan bakat di bidang Tari Modern dan bisa belajar lebih baik kedepannya terkait seni Tari Modern.
3. Eight Dance Crew (SMAN 8 Makassar)
Beranggotakan 4 orang yang aktif, Eight Dance Crew sudah dibentuk sejak 2012. Arti dari nama ekskul tersebut yakni diambil dari nama sekolah dan nama tersebut sudah turun temurun dari para senior di sekolahnya. Dengan mengikuti ajang Pucuk Cool Jam 2019, mereka berharap dapat memperlihatkan kemampuan mereka di bidang Tari Modern dan bisa membawa nama baik sekolah di kota lain.
Recommended By Editor
- 7 Fakta ajang pensi terbesar di Indonesia ini bakal menggoyang Bandung
- Madingsekolah.id, wadah baru anak sekolah tuangkan kreativitas
- Hastag #KuotakanMaumu ajak milenial maksimalkan kreativitas
- Lowanu Squad, rela terjaga di tengah malam demi bantu sesama
- 6 Fakta GAC, ajang mengasah kreativitas anak muda bikin karya keren