Brilio.net - Film Korea sudah sering melanglang buana ke berbagai ajang festival internasional. Kali ini, untuk sekian kalinya, film Broker berhasil menang untuk nominasi Ecumenical Jury Award di ajang Cannes Film Festival.
Beberapa tahun sebelumnya, Parasite (2019), berhasil menjadi pemenang Oscar dan Palme d'Or di Cannes Film Festival. Hal ini membuktikan bahwa kualitas film Korea bisa dinikmati oleh para penonton dari berbagai belahan dunia.
Selain itu, film-film tersebut diperankan dengan begitu baik oleh para pemain film Korea pilih tanding. Tidak hanya itu, plot cerita yang dihadirkan hadir dengan storytelling yang baik sehingga menciptakan dialog yang mudah dimengerti.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber Sabtu (25/6), berikut 9 film Korea raih reward luar negeri, Broker di Cannes Film Festival.
1. Broker (2022).
foto: imdb.com
Broker merupakan film Korea yang meraih reward atau penghargaan luar negeri kali ini. Broker berhasil menjadi pemenang untuk nominasi Ecumenical Jury Award dan Best Actor di Cannes Film Festival.
Broker berkisah tentang Sang-hyeon (Song Kang-ho), pemilik binatu dan sukarelawan di gereja terdekat, tempat temannya Dong-soo (Gang Dong-won) bekerja. Keduanya menjalankan bisnis ilegal bersama: Sang-hyeon sesekali mencuri bayi dari kotak bayi gereja dengan bantuan Dong-soo yang menghapus rekaman CCTV gereja yang menunjukkan bayi di tempat tersebut.
Mereka kemudian menjual bayi tersebut di pasar gelap adopsi. Namun, ketika seorang ibu muda, So-young (Lee Ji-eun), kembali setelah meninggalkan bayinya, ia bertemu mereka dan memutuskan untuk pergi bersama dalam perjalanan untuk mewawancarai calon orang tua bayi. Sementara itu, dua detektif, Soo-jin (Bae Doona) dan Detektif Lee (Lee Joo-young), sedang mengikuti jejak mereka untuk menyelediki kasus perdagangan bayi yang selama ini berlangsung ilegal.
2. Decision to Leave (2022).
foto: imdb.com
Selain Broker, film Decision to Leave juga masuk dalam ajang penghargaan luar negeri. Decision to Leave berhasil meraih nominasi Palme d'Or dan menang untuk nominasi Best Director di Cannes Film Festival. Decision to Leave merupakan film yang mengisahkan Hae-Joon (Park Hae-Il), seorang detektif yang dikenal sopan dan punya semangat tinggi saat menyelidiki kasus.
Hae-Joon memulai penyelidikan atas kasus kematian tidak wajar yang terjadi di sebuah gunung. Saat menyelidiki kasus tersebut, Hae-Joon bertemu Seo-Rae (Tang Wei) yang tak lain adalah mantan istri pria yang sudah meninggal.
Hae-Joon curiga pada wanita tersebut, tetapi pada yang sama, ia perlahan jatuh cinta kepada Seo-Rae. Hal ini membuatnya dilema untuk mengungkap misteri kasus yang dihadapinya.
3. Parasite (2019).
foto: imdb.com
Parasite merupakan film Korea yang meraih reward luar negeri dalam ajang Oscar 2020 dan menjadi pemenang Palme d'Or di Cannes Film Festival. Parasite berkisah tentang keluarga Kim Ki-taek yang beranggotakan empat orang pengangguran dengan masa depan suram.
Suatu hari Kim Ki-woo, anak laki-laki tertua direkomendasikan Min-hyuk, sahabatnya yang tak lain adalah seorang mahasiswa di universitas bergengsi. Ki-woo diminta untuk menjadi guru les yang dibayar mahal.
Sampai suatu ketika, tawaran tersebut Ki-woo jalani dan menyamar sebagai mahasiswa Universitas Yonsei untuk bisa melamar pekerjaan di keluarga Park yang dikenal kaya raya. Pertemuan tersebut berjalan lancar dan membuat satu per satu keluarga Ki-woo juga diboyong ke rumah keluarga kaya ini dengan tipu muslihat. Film ini menjadi salah satu film dengan komedi gelap yang susah ditebak.
4. A Taxi Driver (2017).
foto: imdb.com
A Taxi Driver merupakan film Korea yang meraih reward luar negeri sebagai Best Foreign Language Film dalam ajang 90th Academy Awards di Amerika Serikat.
A Taxi Driver mengisahkan Kim Man-seob seorang sopir taksi yang harus menemani seorang reporter Jerman Peter yang sedang meliput langsung kerusuhan yang terjadi di Gwangju, Korea Selatan. Walaupun penuh bahaya, Kim Man-seob tak punya pilihan selain mengambil penumpang tersebut dan ia mau membayar mahal.
Sembari menemani reporter tersebut, Man-seob berusaha sekuat tenaga untuk bisa menghindari pihak keamanan Korea yang sudah berjaga-jaga di berbagai pos penjagaan. Film ini menjadi salah satu dokumentasi sosial yang merekam kerusuhan terbesar yang pernah terjadi di Korea Selatan pada 1980-an.
5. Piet (2012).
foto: imdb.com
Piet merupakan film Korea yang meraih reward luar negeri yang berhasil memenangkan Golden Lion dalam ajang 69th Venice International Film Festival. Film ini mengisahkan seorang pria jahat (Lee Jung-jin) bekerja untuk rentenir sebagai seorang penagih. Ketika pelanggan tidak mampu membayar pembayaran bunga mereka yang keterlaluan, pria itu memaksa para peminjam ini untuk mengotak-atik tubuh mereka sendiri untuk mengumpulkan uang asuransi.
Seorang wanita (Jo Min-Soo) kemudian muncul di depan pria itu dan berlutut. Ia memberi tahu pria itu bahwa dia adalah ibunya dan memohon pengampunan.
Ia mengatakan bahwa pria yang didepannya adalah anak yang dibawa lari oleh majikannya selama bertahun-tahun. Namun, pria tersebut menganggap si wanita itu sebagai orang gila. Film ini mengisahkan tentang pertemuan ibu-anak yang sudah lama terpisah dalam sebuah peristiwa.
6. Mother (2009).
foto: imdb.com
Mother merupakan film Korea yang meraih reward luar negeri dalam beberapa ajang penghargaan. Mulai Dubai International Film Festival, Boston Society of Film Critics Awards, Toronto Film Critics Association Awards, Los Angeles Film Critics Association Awards, Munich International Film festival, dan masih banyak lagi.
Film ini berkisah tentang seorang ibu tunggal yang sudah lama menjanda dan sangat protektif terhadap Yoon Do-joon, putranya yang berkebutuhan khusus secara mental. Do-joon dikenal sebagai seorang yang sering bersikap eksentrik.
Pada suatu malam, Do-joon meninggalkan sebuah bar dan berjalan pulang. Saat di perjalanan, ia mengikuti seorang gadis sekolah menyusuri gang, sebelum sebuah batu besar dilemparkan ke arahnya. Keesokan harinya, ia tertidur di samping ibunya seperti biasa.
Tak lama kemudian, pihak kepolisian menemukan gadis yang sama terbunuh dan sebuah bola golf tertulis nama Do-joon di dekat TKP. Hal ini membuat Do-joon menjadi terdakwa kasus pembunuhan. Mengetahui hal tersebut, ibunya mencoba segala cara untuk membuktikan bahwa anaknya tidak bersalah.
7. The Host (2006).
foto: imdb.com
The Host merupakan film Korea yang meraih reward luar negeri dalam Asia Pacific Film Festival dan Asian Film Awards sebagai pemenang. Film ini mengisahkan monster yang menculik putri seorang pria, dan upayanya untuk menyelamatkannya. Menurut sutradara, inspirasinya berasal dari artikel lokal tentang ikan cacat dengan tulang belakang berbentuk S yang ditangkap di Sungai Han.
Sosok monster misterius muncul dari Sungai Han di Seoul, membunuh ratusan orang dan menyeret Hyun-seo. Begitu keluarganya sadar bahwa dia tengah ditahan, mereka pun berjuang untuk menyelamatkannya. Film yang ditayangkan pada 27 Juli 2006 ini berhasil meraih pendapatan kotor tertinggi pada akhir penayangannya hingga berhasil menjual 13 juta tiket.
8. Oldboy (2003).
foto: imdb.com
Oldboy merupakan film Korea yang meraih reward luar negeri dalam ajang Grand Prix Cannes Film Festival 2004 sebagai pemenang. Film ini merupakan film kedua dari Trilogi Vengeance Chan-wook Park yang menjadi film terbaik dari dua film lainnya. Film ini mengisahkan Oh Dae-su, seorang pria yang diculik dan kemudian dipenjara selama 15 tahun tanpa alasan yang jelas di sebuah sel mirip kamar hotel.
Saat Dae-su bebas, ia pun mencari siapa yang telah melakukan hal tersebut kepadanya. Film ini tampil dengan urutan aksi yang sangat baik, menampilkan ketegangan demi ketegangan saat pertarungan berlangsung.
9. Chwi-hwa-seon (Painted Fire) (2002).
foto: imdb.com
Chwi-hwa-seon atau Painted Fire merupakan film Korea yang meraih reward luar negeri dalam ajang 55th Cannes Film Festival sebagai Best Director dan Belgian Syndicate of Cinema Critics sebagai Grand Prix. Film ini mengisahkan saat Kim Byung-moon (Ahn Sung-kee) menyelamatkan seorang anak laki-laki Jang Seung-up (Choi Min-Sik ) dari keroyokan sekelompok drifter.
Sebagai ucapan terima kasih, Seung-up pun menggambar wajah Byung-moon. Byung-moon memeriksa gambar anak laki-laki itu dan menyadari bahwa anak tersebut memiliki potensi besar sebagai seorang pelukis.
Bertahun-tahun kemudian, Kim Byung-moon mendorong Jang Seung-up untuk mengejar seni dan memberinya nama pena Oh-Won. Jang Seung-up kemudian bertemu dengan Mae-hyang (Yoo Ho-Jeong), salah satu putri bangsawan yang membuatnya jatuh cinta. Di tengah gejolak asmara tersebut, Seung-up terus berusaha untuk mengasah kemampuan seninya.
Recommended By Editor
- 11 Film Korea terbaik versi Mydramalist, banyak judul populer
- 7 Rekomendasi film Korea romantis kisah kesetiaan terhadap pasangan
- 11 Rekomendasi film Korea thriller, penuh aksi seru dan menegangkan
- 11 Film Korea dibintangi Ma Dong-seok, comeback di The Roundup
- 11 Rekomendasi film Korea pengusiran setan, penuh adegan mengerikan