Brilio.net - Banyak orang yang melakukan ciuman sebagai lambang cinta. Wajar saja banyak adegan film atau novel yang menggambarkan karakter yang berciuman sebagai bumbu romantis. Hal ini juga diikuti oleh remaja-remaja yang mulai mengenal cinta. Meskipun populer, ternyata banyak budaya di seantero jagad tidak mengakui ciuman sebagai bagian dari hubungan percintaan, sebagaimana dikutip brilio.net dari jurnal American Anthropologist, Senin (10/8).
Penemuan yang mengejutkan ini dikonfirmasi oleh Justin Garcia asal India University. Dalam studinya, Justin menganalisis budaya berciuman dari 168 kebudayaan dalam dunia. Dalam risetnya, Justin lebih fokus terhadap di budaya mana ciuman terjadi dan tidak. Penelitian yang Justin lakukan menggunakan lintas budaya.
Temuan dari riset tersebut menyebutkan bahwa kurang dari 50% kebudayaan tersebut tidak melibatkan ciuman dalam hubungan percintaan. Selain itu, studi ini ternyata menunjukkan bagaimana kompleksitas sosial mempengaruhi ciuman dalam sebuah hubungan percintaan. Justin menyebutkan bahwa semakin kompleks keadaan sosialnya, semakin sering juga ciuman yang dilakukan antar pasangan.
Meski pun begitu, penelitian ini belum menemukan penyebab evolusi budaya ciuman dalam hubungan percintaan. Sama seperti hewan lainnya yang memiliki budaya yang sama seperti simpanse. Akan tetapi, sang peneliti percaya bahwa berciuman merupakan cara untuk mengenal lebih lanjut terhadap pasangan dan juga mencari kemistri.
Recommended By Editor
- 10 Rahasia yang disimpan cewek biar tak diketahui cowoknya
- 7 Tanda kamu jatuh cinta menurut kacamata ilmiah
- Ini kisah asmara 5 pendiri Facebook, ada yang menikah sejenis
- Wisuda paling romantis, wisudawan dilamar kekasih di atas podium
- Cewek selalu lebih tersakiti saat hubungan asmaranya berakhir, setuju?
- Waspada, cemburu bisa membuat kamu kecanduan alkohol
- Benar nggak sih istilah jatuh cinta saat pandangan pertama itu?
- SMS kepada pasangan saat sakit baik untuk kesembuhannya