Brilio.net - Menurut sebuah penelitian baru, minyak ikan bisa membantu melawan kanker prostat. Para peneliti telah menemukan sebuah mekanisme di mana asam lemak omega-3 dapat mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker prostat.

Akan tetapi penelitian ini bertentangan dengan penelitian pada tahun 2013 bahwa omega-3 meningkatkan risiko kanker prostat. Meskipun demikian, para peneliti mengklaim bahwa dari hasil penelitian terbaru menunjukkan adanya obat antikanker yang lebih efektif.

Para peneliti telah lama mengetahui bahwa omega-3 dapat mengurangi peradangan dan memilki efek anti diabetes dan beberapa penelitian menemukan alasan dibalik bagaimana hal ini bisa terjadi.

"Tapi kamilah yang pertama yang menunjukkan bahwa asam ini bekerja melawan kanker," kata Kathryn Meier, seorang profesor farmasi di Washington State University, seperti dilansir brilio.net dari laman dailymail, Selasa (24/3).

"Perhatian kami biasanya diberikan pada inflamasi dan diabetes, tetapi selalu ada ketertarikan pada kanker, dan kami yang pertama menunjukkan mekanisme ini terjadi terhadap sel kanker. Dan kami sedang menggunakan kanker prostat, yang menjadi subjek paling kontroversial dari omega-3," tulis para peneliti.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada the Journal of National Cancer Institute 2013 menyimpulkan bahwa pria dengan kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi dalam darah memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat.

Tidak jelas apakah asam lemak dari makanan seperti ikan, biji-bijian dan kacang-kacangan atau suplemen minyak ikan.

Menggunakan kultur prostat, Profesor Meier dan dua mahasiswanya menemukan asam lemak mengikat reseptor bernama FFA4 (free fatty acid receptor 4). Reseptor ini tidak merangsang pertumbuhan sel kanker, tapi bertindak sebagai sebuah sinyal untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.

"Pengetahuan ini bisa menolong kita untuk lebih bisa mengobati atau mencegah kanker karena sekarang kita tahu bagaimana zat ini bekerja," kata Profesor Meier.

Penelitian ini juga menemukan bahwa sebuah obat yang meniru cara kerja omega-3 bisa bekerja dengan baik atau lebih baik dibandingkan asam lemak dalam menekan sel-sel kanker.

Penelitian ini muncul di the Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics. Profesor Meier berkata bahwa masih belum jelas apakah efek ini bisa diperoleh dari suplemen minyak ikan. Beberapa orang tidak bisa mentoleransi minyak ikan dengan baik, katanya.

Selain itu, efek minyak ikan bisa memudar saat dicerna, sedangkan data dari penelitian ini menunjukkan bahwa obat omega-3 harus masuk ke dalam sel kanker supaya bisa bekerja dengan baik.

"Sangat sulit untuk melalukan penelitian terkait dengan makanan untuk memberitahu berapa banyak atau dalam bentuk apa yang harus kita konsumsi," ujarnya.

"Apakah kamu makan ikan? Apakah kamu harus minum pil? Tapi sekarang kita punya obat potensial. Sekali kamu mengkonsumsi obat ini kamu bisa menguji dengan sangat tepat apakah obat itu bekerja atau tidak untuk beberapa penyakit tertentu dan berapa banyak dosisnya," imbuh Meier.