Brilio.net - Kondisi iklim Indonesia yang tropis membuat penggunaan handuk menjadi semakin sering. Tapi setelah memakai handuk, yakin kamu punya waktu luang buat mencucinya? Dan yang terpenting punya kebiasaan nggak buat langsung menjemur handuk?
Belum lagi kalau musim hujan, kamu makin tambah bingung buat menjemur pakaian plus handuk. Apalagi buat anak kos yang terkadang suka di gantungin aja itu handuk di dalam kamar.
Pasalnya kalau kamu malas buat mencuci, bahkan menjemur handuk yang masih basah, bisa-bisa handuk jadi nggak cukup terkena panas matahari. Alhasil bukan wangi dan bersih yang dapat tapi jemuran kamu jadi bau apek dan berjamur. Hiii!
Ada baiknya kamu mengganti handuk seminggu dua kalilah. Supaya bakteri nggak makin menumpuk dan sukses berkembang biak. Bayangin aja kalau handuk yang kamu pakai penuh dengan bakteri terus berinteraksi langsung ke permukaan kulit. Penyakit kulit seperti gatal-gatal dan jamur bisa jadi langganan penyakit yang kamu alami. Nggak mau kan?
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Arizona baru-baru ini menemukan handuk sebagai tempat bersarangnya bakteri penyebab penyakit. Ditambah lagi, penelitian dari Departemen Kesehatan RI yang menyatakan penyakit scabies menduduki urutan ke-3 dari 12 penyakit kulit tersering dan salah satu indikasinya yaitu pola kehidupan masyarakat yang tidak sehat.
Nggak hanya kebiasaan untuk mengganti handuk, hindari juga kebiasaan menjemur handuk di dalam ruangan karena bisa mengurangi kualitas udara dalam ruang tersebut. Nah, kalau kamu sering keluar kos atau rumah dan nggak punya lahan yang cukup kering dan aman saat hujan tiba, mengganti handuk dua kali seminggu bisa dijadikan trik yang memungkinkan kamu mendapatkan handuk yang benar-benar kering dan sehat.
Yuk mulai sekarang mulai hidup sehat lewat hal-hal sederhana yang kadang luput dari perhatian kita!