Brilio.net - Olga Syahputra disebut-sebut merupakan artis dengan bayaran tertinggi di Indonesia. Dengan bayaran yang wah, konon dia merupakan artis terkaya di negeri ini. Perubahan-perubahan besar pun terjadi dalam industri pertelevisian Indonesia karena kehadiran Olga Syahputra.
Berikut empat perubahan yang dibawa Olga Syahputra bagi industri televisi di negeri ini:
1. Berkat Olga, pembawa acara telvisi lebih dari 2 orang
Sadar nggak, dulu program acara paling banyak menggunakan 2 host. Tetapi dengan kehadiran Olga di program acara Ceriwis, menjadi awal bagi perubahan itu. Pada program acara tersebut, Olga muncul sebagai gimmick dengan dandannya yang aneh-aneh, dan pengetahuan dan bahasa asing yang minim. Ini justru menjadi kekuatan untuk mengocok perut penonton.
Nama Olga pun menjadi terkenal. Banyak stasiun TV yang mengubah konsep acaranya demi memakai sosok Olga. Sehingga akhirnya acara musik yang awalnya hanya satu atau dua host, demi menyisipkan sosok Olga, akhirnya punya pembawa acara bahkan lebih dari empat orang.
2. Karena Olga, waria jadi terkenal di TV
Di awal kemunculannya di televisi, Olga terus mencari jati diri. Pertama, tampil dengan tampilan bagai waria. Dalam video klip Julia Perez, Olga pun tampil dengan dandanan wanita. Tapi, video ini sempat diprotes KPI, sehingga Olga pun akhirnya percaya diri tampil sebagai pria. Hanya saja sesekali dia menampilkan sisi kemayu tanpa harus berdandan seperti halnya perempuan.
3. Honornya dahsyat
Kabarnya honor Olga yang termahal di Indonesia. Untuk acara musik saja, Olga mematok harga Rp 90 juta. Di program lainnya, angka honor Olga lebih tinggi, misalnya untuk tampil di acara Ramadan Olga mematok Rp 150 juta per episode. Dan dalam sehari Olga tampil live di 3-4 program di berbagai stasiun televisi. Dan apa yang dilakukan Olga sangat wajar, mengingat perjuangan untuk masuk di industri hiburan di negeri ini cukup berat.
4. Peran dibully jadi peran membully
Di awal kehadirannya, Olga menjadi sasaran tembak oleh artis lain. Demi memancing tawa, Olga sering memasang badan untuk dibully, bahkan dijambak, didorong atau disiram tepung. Kadang keseleo, terjatuh gara-gara didorong host atau lawan mainnya. Tetapi dia tidak pernah mengeluh atau membalas, yang penting penonton bisa ketawa walau dia sakit keseleo. Dan setelah cukup lama menjadi sasaran tembak, gantian dia yang berperan sebagai penembak. Dan Olga naik pangkat, untuk membully rekan kerjanya atau meledek temanya.