Kebiasaan utang sana sini bikin kamu gampang depresi, ayo hindari!

Riset ini merupakan penelitian pertama yang mengungkap hubungan antara depresi dan utang berjangka pendek khususnya di populasi Amerika.

8 Juli 2015 17:33

Brilio.net - Masalah uang memang sangatlah krusial dalam hidup ini. Yang lebih payah adalah gaji sebulan sudah habis meski baru masuk pertengahan bulan. Untuk menjamin keseimbangan hidup, mencari pinjaman alias utang merupakan solusinya. Jika kamu mempunyai kebiasaan seperti ini sebaiknya mulai dikurangi. Sebuah studi mengungkap bahwa utang dengan jangka pendek bisa membuat kamu depresi lho.

Dikutip brilio.net dari Journal of Family and Economic Issues, Rabu (8/7), studi ini melibatkan 8.500 orang dewasa dari kelas pekerja. Penelitian ini berakhir pada tahun 1994. Dari total responden, 79% mempunyai utang baik berjangka pendek, menengah, atau panjang. Studi ini dilakukan oleh Lawrence Berger dari Universitas Wisconsin-Madion, Amerika Serikat.

Temuan tersebut menyebutkan bahwa hanya utang yang berjangka pendek (kurang dari setahun) yang bisa menyebabkan seseorang terkena depresi. Sedangkan tidak ada data yang mendukung hubungan antara depresi dan utang jangka menengah atau panjang.

Ditinjau dari status ekonomi dan sosialnya, orang yang masih single, sudah pensiun, dan berpendidikan rendah rentan terhadap depresi. Hal ini sangat berbeda jauh dengan mereka yang sudah menikah dan mempunyai latar belakang dengan pendidikan tinggi.

Riset ini merupakan penelitian pertama yang mengungkap hubungan antara depresi dan utang berjangka pendek khususnya di populasi Amerika.

"Hasil dari penelitian ini bisa menjadi dasar para psikolog dalam menangani kasus depresi," kata salah satu peneliti.

PERLU JUGA KAMU BACA:

5 Kebiasaan yang membuat kamu dijauhi teman kantor

3 Kebiasaan sehat ini justru malah bikin kesehatanmu memburuk, duh!

POPULER:

Kakek ini hidup sebatang kara, setiap hari berkostum Winny The Pooh

Mbah Misari, dulu pejuang kemerdekaan, kini jualan sangkar burung

Nasib Mbah Dul, karena buta aksara harus kehilangan kios, tragis!

Imbalan tak seberapa, Mbah Hadi tetap senang menjadi penenun stagen

Kisah Mbah Srilah jaga tradisi membuat stagen dengan alat tenun kayu

Kesetiaan Mbah Yudo ke Keraton, 12 tahun kerja bergaji Rp 15.000/bulan

Mbah Dumiyo, usia 90 tahun tetap semangat jualan 'es jadul'

Usia senja, Mbah Temo semangat jualan peyek demi untung tak seberapa