Brilio.net - Jika kamu seorang perawat, ahli komputer, satpam, buruh pabrik, tim kreatif di sebuah televisi, bahkan jurnalis media online, kamu pasti memiliki jam kerja secara shift. Kamu bisa mendapat jadwal masuk pagi, siang, bahkan bisa malam. Nah, hal tersebut tak jarang justru menimbulkan banyak masalah, terutama kesehatan dan hubungan dengan orang lain.
Data statistik di Amerika Serikat menunjukkan 25% pekerja shift memiliki gangguan kesehatan maupun dalam bersosial. Hal semacam ini dikenal dengan istilah shift work disorder (SWD). Dikutip brilio.net dari lifehack.org, Senin (27/4), berikut 6 tanda kamu mengalami gangguan tersebut.
1. Sering mengantuk selama bekerja
Karena jam biologis tubuhmu masih 'kaget' dengan jadwal kerja baru, kamu merasa sangat sering mengantuk selama bekerja. Hal ini bisa beresiko pada keamanan dan keselamatan kerja dan juga memengaruhi produktivitasmu. Lebih baik kamu konsultasi pada dokter, bagaimana baiknya kamu bisa menjaga kesehatan selama bekerja dalam sistem kerja shift.
2. Jam tidur terganggu
Ketika kamu tertidur, tidurmu tidak nyenyak, mudah terbangun, dan ketika bangun badanmu pegal-pegal semua. Untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa meminta bantuan dokter untuk menyusun habit yang bagus untukmu benar-benar beristirahat. Atau, kamu bisa tidur di lingkungan yang benar-benar gelap dan tenang. Kedua hal ini akan membuat tidurmu lebih nyenyak.
3. Mudah terserang sakit
Jika kamu terserang batuk, flu, atau penyakit lainnya, bisa saja itu pertanda SWD. Bekerja shift juga bisa menimbulkan risiko terhadap tekanan darah, sistem endokrin, nasfu makan, dan sistem pencernaan kita.
Survei kesehatan di Inggris menunjukkan pekerja shift lebih sering sakit dan memiliki masalah berat badan. Selain itu, setengah dari mereka memiliki diabetes, sakit punggung kronis, dan kondisi paru-paru.
Nah, untuk mengatasi itu semua, kamu wajib berolahraga, makan makanan sehat, tidur yang cukup, jangan sering-sering minum kopi apalagi alkohol. Semua ini akan meningkatkan sistem imunitas tubuhmu sehingga kesehatan tetap terjaga.
4. Memiliki masalah dengan kehidupan sosial dan keluarga
Ketika kamu bekerja shift, waktu luangmu tak 'senormal' waktu luang keluarga atau teman-temanmu. Hal ini bisa saja menimbulkan kondisi asing satu sama lain.
Nah, untuk mengatasi hal ini, pintar-pintarnya kamu untuk mengatur waktu. Sesedikit apa pun waktumu, tetaplah meluangkan waktu untuk mereka supaya komunikasi hangat tetap terjaga. Kalau memang jarang sekali bertemu, telepon atau pesan singkat bisa menjadi perwakilan yang cukup berarti. Tapi tetap pastikan kehadiran fisik dan hatimu untuk bersama mereka walaupun hanya sebentar, ya.
5. Sering merasa kelelahan
Bekerja shift menunjukkan bahwa tugas kerja dari perusahaan tersebut sangat banyak dan memiliki tenggat waktu yang cepat, sehingga kalau hanya mengandalkan beberapa personel dalam sekali waktu, tidak akan mungkin. Sehingga dibutuhkan pergantian personel.
Meskipun demikian, tak jarang pada satu kali shift, para pekerja juga tetap harus bekerja cekatan dan tepat, dan tak sempat istirahat. Tapi, tetaplah mengambil tidur sekitar 15-20 menit untuk mengembalikan energimu. Hal ini akan mengurangi kemungkinan kamu menderita SWD.
6. Mudah emosional
Pekerja shift di bidang pemadam kebakaran atau perawat mudah stres terutama ketika ada panggilan darurat. Tak heran, emosi mereka sering tersulut. Belum lagi bisa berimbas pada gangguan emosi, misalnya kecemasan dan depresi.
Maka dari itu, kini banyak perusahaan yang memiliki sistem kerja shift, menerapkan sistem libur yang dapat mengompensasi hari pekerjanya yang tersita untuk pekerjaan, misalnya 2 hari bekerja dan 2 hari libur. Hal ini demi menjaga produktivitas pekerjanya.
Nah, sekarang kamu sudah tahu risikonya kan, guys? Namun begitu, kamu tidak perlu khawatir. Asal kamu mengimbangi dengan pola hidup sehat, semuanya bisa aman terkendali. Semangat dan selamat hidup sehat walau bekerja shift!