Brilio.net - Pernahkah kamu mendengar istilah 'knowing before judging'? Yap, istilah tersebut maksudnya adalah sebelum kamu menuduh seseorang lebih baik kamu tahu kebenarannya terlebih dahulu. Kalau tidak, bisa-bisa orang tak bersalah bisa kena fitnah seperti yang dirasakan Yakobus Gedion Topaz (18), atau lebih akrab di sapa dengan Doni, pemuda asli Serawai, Kalimantan Barat.
Awalnya Doni tinggal bersama neneknya di daerah Serawai. Entah mengapa ada satu tetangga, seorang bapak-bapak yang kurang begitu suka dengan sosok Doni. Padahal Doni merasa tidak pernah berbuat salah kepada lelaki paruh baya tersebut. Menurut Doni awal kebencian tetangganya itu karena saat berbicara dengannya, doni menggunakan bahasa Indonesia bukannya bahasa daerah.
Puncaknya ketika tahun 2014, saat malam hari sekitar pukul 00.00 WIB, tiba-tiba rumah Doni digedor-gedor dan diteriaki lelaki itu. Dengan tergopoh-gopoh Doni dan neneknya ke luar untuk melihat apa yang diinginkan tetangganya.
"Waktu kami ke luar dia berteriak-teriak keras sekali, memaki saya dengan kata-kata yang tidak pantas diucapkan apalagi oleh lelaki dewasa seperti dia. Bahkan saya sampai mau diusir dari kampung ini karena dia menuduh saya melepas ikatan sapinya. Padahal itu sapinya juga nggak hilang lho!" ujar Doni kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Sabtu (27/2)
Pada saat itu Doni sudah berkata jujur bahwa dirinya bukan orang yang melepas sapi tersebut. Doni bahkan tahu siapa sebenarnya si pelepas sapi, tapi dia memilih diam saja. Dia tidak mau dituduh sebagai pengadu dan merusak hubungan dengan tetangga lainnya.
"Saya sebenarnya tahu siapa yang melepas. Dia adalah tetangga saya yang lainnya. Dia memang sengaja melepasnya karena jengkel gara-gara si bapak pemilik sapi selalu mengikat sapinya di halaman orang bukan di halamannya sendiri. Tapi saya diam saja takutnya dikira bohong lagi," keluh Doni
Permasalahan pun melebar kemana-mana. Tetangga tersebut juga iri dengan kedekatan Doni dengan Pastur Gereja di daerah mereka. Doni dianggap cari muka, padahal bisa dekat dengan Pastur karena dirinya adalah jemaat gereja yang taat.
Gara-gara permasalahan tersebut Doni terpaksa harus menelepon orangtuanya yang tinggal di beda daerah untuk datang dan memusyawarahkan kejadian tersebut.
"Setelah orangtua saya datang, ya permasalahan selesai tapi setelah itu dia masih membenci saya. Saya sih biarkan saja, yang penting saya tidak berbuat untuk menyakitinya," tutup Doni
Cerita ini disampaikan oleh Doni melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!
Recommended By Editor
- Rela tempuh 120 kilometer demi kepastian, hasilnya malah kecewa...
- Cinta tak direstui, backstreet, menikah tapi Ivan akhirnya cerai, duh!
- Penyesalan seumur hidup Irma jadi gadis bukan perawan
- Persiapan nikah 80%, calon pengantin pria meninggal karena kecelakaan
- Ingin rujuk dengan mantan suami, Yuli bingung sudah dihamili pria lain