Brilio.net - Gandengan memang masalah krusial dalam hidup, terutama bagi kaum jomblo. Meski sudah mencoba segala cara untuk mendapatkan pasangan, tetap saja ada yang tidak bisa melepas status jomblonya.
Yang lebih tragis lagi adalah hubungan yang berkali-kali gagal di tengah jalan. Jika situasinya sudah seperti ini, salahkan saja DNA-mu. Dikutip brilio.net dari dailymail.co.uk, Kamis (30/4), ternyata susunan genetika bisa menentukan seseorang jomblo atau tidak.
Penelitian ini sudah diteliti oleh pakar dari Universitas Peking, Beijing. Untuk membuktikannya, peneliti ini menggunakan 600 helai rambut mahasiswa dari universitas tersebut untuk menentukan struktur gennya.
Yang menarik dari temuan ini adalah gen 5-HTA1. Gen ini mempunyai dua versi yakni G dan C. Dalam riset tersebut, mahasiswa yang teridentifikasi memiliki versi G dalam 5-HTA1 banyak yang jomblo dibandingkan dengan versi lainnya.
Penjelasannya adalah gen versi G pada 5-HTA1 ini membuat otak kekurangan serotonin (sebuah zat yang mengatur mood dan kebahagiaan). Kurangnya pasokan serotonin membuat seseorang tidak nyaman dengan hubungan yang intim. Selain itu, mahasiswa dengan gen ini cenderung depresi dan sering cemas. Bahkan, cenderung susah move on setelah putus.
Akan tetapi, kekuatan hasil penelitian ini masih dipertanyakan oleh seorang relationship expert bernama Dr Pram Spurr. Dia mengungkapkan bahwa memang struktur genetika menentukan tindakan setiap orang dalam hal berhubungan, akan tetapi kita tetap punya pilihan.
Jadi, tetap semangat ya!