Brilio.net - Selain kamu, benda yang sering mendadak jomblo adalah kaus kaki. Entah sudah takdir atau terselip, kaus kaki sering kehilangan pasangannya. Bahkan, kejadian seperti ini membuat kamu emosi. Apalagi, kalau kaus kaki itu memang barang istimewa. Tapi benarkah fenomena ini benar-benar tidak bisa dipecahkan?
Eits tunggu dulu! Selain hal teknis seperti mesin cuci atau terselip saat dijemur, ternyata ada alasan yang lebih logis dengan fenomena yang sering disebut losing sock syndrome ini. Memang semua ini dipicu oleh pemikiran tersendiri.
Dikutip oleh brilio.net dari Wall Street Journal, Senin (4/1), misteri ini ternyata mempunyai mekanisme tersendiri. Pertama adalah kamu selalu kelebihan dalam menghitung kaus kaki, apalagi jika warnanya tidak sama. Pemikiran seperti inilah yang menyebabkan kamu berkata, “Aduh! kaus kaki saya hilang!” Padahal kamu tidak tahu secara pasti kaus kaki mana yang hilang karena warnanya terlalu banyak. Alhasil, kamu merasa kehilangan kaus kaki.
Foto: artspacesgallery.info
Di sisi lain, ketika kamu melihat sepasang kaus kaki. Kamu bingung untuk memastikan apakah benar kaus kaki tersebut cocok atau tidak. Sebagai konsekuensinya, kamu merasa kehilangan kaus kaki lagi. Lagi-lagi, kamu harus mencari-cari kaus kaki untuk menemukan pasangannya.
Dari dua penjelasan di atas, sebenarnya kita kadang-kadang tidak benar-benar kehilangan kaus kaki. Hanya saja disebabkan oleh cara kerja ingatan kita yang kadang-kadang memang kurang berfungsi.
Jika kamu merasa bahwa fenomena ini bagian dari ‘mistis’, semoga kedua penjelasan di atas bisa mengubah sudut pandangmu.
Kaus kaki boleh sering hilang, tetapi pasangan hidup jangan, setuju?