Brilio.net - Inovasi dalam pangan telah mengubah gaya hidup seseorang dalam memilih makanan. Demi mencukupi kebutuhkan vitaminnya, banyak dari kita yang mengkonsumsi suplemen. Alasannya adalah agar tubuh mendapat porsi yang pas untuk zat ini. Akan tetapi, tanpa sadar, gaya hidup seperi ini bisa meningkatkan seseorang terkena kanker.
Suplemen memiliki efek samping terhadap kesehatan bahkan mampu meningkatkan risiko terkena kanker. Dikutip brilio.net dari mirror.co.uk, Selasa (21/4) penelitian yang dilakukan Dr Byers dari Universitas Colorado, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa orang yang mendapatkan sumber vitamin dari buah dan sayur sangat jarang terkena kanker.
Sebagai orang yang bergerak dalam studi kanker dari universitas tersebut, Dr Byers sudah menggeluti penelitian ini selama 30 tahun. Bahkan dia juga masuk dalam ahli kanker terbaik di dunia. Dia mengatakan bahwa orang yang mengkonsumsi suplemen untuk mendapatkan sumber vitamin secara berlebihan bisa terkena kanker. Dia pernah melakukannya pada hewan sebagai sampelnya.
Untuk menghasilkan data yang lebih valid, dia juga meneliti konsumsi suplemen pada manusia. Antara tahun 2001 dan 2014, sebanyak 35.000 orang di AS yang terlalu banyak mengkonsumsi suplemen vitamin E dalam bentuk tablet ternyata risiko terkena kanker prostatnya mencapai 17%.
Konsumsi suplemen asam folat juga bisa meningkatkan kanker hingga 56%. Studi ini pernah dilakukan terhadap wanita hamil di Inggris dengan jumlahnya lebih dari 230.000. Memang tujuan dari konsumsi suplemen ini adalah untuk mencegah cacat lahir. Akan tetapi dosis yang berlebihan bisa berimbas pada hal yang berbahaya.
Dr Bryan menyarankan agar kita mengkonsumsi makanan seperti buah dan sayur untuk mendapatkan vitamin. Karena suplemen vitamin tidak sepenuhnya bisa menggantikan makanan yang sehat. Jika masih ingin mengkonsumsi suplemen, gunakanlah dosis yang tepat.