Terlalu banyak pemain bintang dalam tim olahraga dianggap tak efektif

Riset ini telah dilakukan terhadap beberapa tim dengan cabang olahraga yang berbeda, yakni sepak bola, baseball, dan bola basket.

8 Juli 2015 11:05

Brilio.net - Jika kamu merupakan seorang fans dari sebuah tim sepak bola, jangan harap tim kesayanganmu dipenuhi dengan pemain bintang alias top player. Memang investor dan pihak sponsor tim tidak mengharapkan yang sama. Kedua kelompok ini menginginkan tim yang didukungnya diperkuat dengan pemain bintang yang banyak. Harapannya adalah untuk mendapatkan peluang menang yang banyak demi alasan bisnis.

Sebaiknya para investor dan sponsor perlu mencermati riset yang telah dilakukan oleh Roderick Swaab dengan rekannya. Temuan riset tersebut menyebutkan bahwa jumlah pemain bintang yang terlalu banyak dalam tim olahraga bisa berimbas performa tim yang tidak optimal.

Dikutip brilio.net dari American Scientific, Selasa (7/7), riset ini dilakukan terhadap beberapa tim dengan cabang olahraga yang berbeda, yakni sepak bola, baseball, dan bola basket. Sebagai acuan datanya, Roderick menganalisis hubungan antara jumlah pemain bintang dan kesuksesan tim tersebut dalam setiap pertandingan selama 10 tahun.

Dalam cabang olahraga sepak bola dan bola basket, para pemain top hanya menyumbang beberapa poin saja. Meskipun begitu, mereka juga bisa memberikan prediksi kesuksesan tim. Di sisi lain, para top player di kedua olahraga ini bisa menguras biaya. Selain itu, tim dengan porsi top player yang lebih banyak ternyata performanya lebih buruk.

Temuan dari penelitian ini juga menyebutkan bahwa kehadiran pemain bintang bisa mengganggu teamwork. Hal ini terjadi karena ego pribadi dari top player yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepentingan tim itu sendiri. Selain itu, koordinasi dalam tim juga bisa berantakan. Bahkan tim tersebut bisa kalah dalam menentukan strategi permainan.

Meskipun begitu, hasil dari riset ini sangat beda dengan tim baseball. Tim baseball yang dipenuhi dengan top player ternyata tidak berefek negatif terhadap performa tim.

Bagaimana menurut kamu?