Brilio.net - Soundrenaline 2019 yang digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali, 7-8 Septrember 2019 sukses memberikan pengalaman berbeda untuk penonton dalam menikmati musik. Yang cukup menarik, pada perayaan gelaran Soundrenalie ke-17 ini memberikan berbagai kejutan.
Sebagai festival terbesar di Asia Tenggara, Soundrenaline menawarkan sajian berkesenian yang unik dan penuh keseruan. Keberadaan empat panggung menyiratkan berbagai karakter dan kegiatan yang berbeda.
Nah yang cukup menarik, di ajang Soundrenaline ini penonton tidak hanya sekadar dimanjakan dengan penampilan tiap musisi, namun mereka juga bisa menikmati sajian kolaborasi musik lintas genre.
Berikut tiga kolaborasi musik apik yang memberikan warna tersendiri di ajang Soundrenaline 2019 yang berhasil dirangkum Brilio.net.
1. Maliq & D’Essentials berbagi panggung dengan sejumlah musisi
Kolaborasi Maliq & D’Essentials dengan sejumlah musisi beda genre
Maliq & D’Essentials yang tampil di A Stage pada hari pertama sukses berkolaborasi bersama Indra Lesmana, Rekti Yoewono dari THE S.I.G.I.T, dan Tuan Tigabelas. Para musisi ini merupakan perwakilan dari genre dan generasi terbaik di industri musik Tanah Air.
“Tentu ini menjadi sebuah kejutan terkeren kami karena kami berhasil menjawab tantangan dengan membawakan Drama Romantika yang bergenre dangdut,” ujar Angga Puradiredja, vokalis Maliq & D’Essentials.
2. Penampilan perdana Mocca dan Ardhito Pramono di panggung besar
Kolaborasi yang tak kalah keren juga dilakukan Mocca dan Ardhito Pramono. Ini untuk pertama kalinya mereka bermain di satu panggung besar, Soundrenaline. Mereka menyajikan musik manis Mocca dipadukan dengan alunan jazz Ardhito. Sebelumnya Mocca dan Ardhito memulai kolaborasi hanya di kanal Youtube.
Kendati rentang perjalanan mereka di belantika musik terpaut cukup jauh, namun hal tersebut justru semakin memperkuat keduanya dalam bermain musik. Tampil di All Time Stage yang berbentuk amphitheater membuat penampilan mereka lebih intens. Oh iya, ini untuk pertama kalinya bagi Ardhito tampil di Soundrenaline. Sebaliknya, Mocca sudah meramaikan panggung Soundrenaline sejak 2015 silam.
“Kita bikin pecah kolaborasi ini di panggung Soundrenaline. Interaksi dengan audience pun bisa membawa energi lebih kepada kami. Ardhito banyak pula menambah referensi kami supaya lebih menarik bagi generasi baru,” jelas Riko Prayitno gitaris Mocca.
3. Seringai gandeng marching band Udayana
Penampilan Seringai di A Stage
Penampilan band cadas, Seringai di ajang Soundrenaline 2019 memang terbilang cukup unik. Maklum, band asal Jakarta ini memanaskan A Stage dengan menggandeng marching band Universitas Udayana, Bali. Ini merupakan pertama kali Seringai berkolaborasi dengan grup marching band.
Yang cukup menarik, proses kolaborasi ini juga tak terlalu lama. Hanya kurang lebih satu bulan dan itu pun terjadi tanpa sengaja. Sudah begitu, proses komunikasi antara Seringai dan marching band Udayana juga lebih banyak dilakukan lewat sambungan telepon. Beberapa hari menjelang waktu pelaksanaan Soundrenaline, mereka baru latihan bareng.
“Ini pertama kaIi dalam sejarah Seringai. Awalnya kami berfikir unik juga kali ya jika marching band membawakan potongan-potongan lagu kami dijadikan satu secara medley sebelum kami masuk,” ujar Arian, vokalis Seringai.
Seringai tampil di A Stage hampir selama satu jam lewat lagu-lagu andalan mereka seperti Omong Kosong, Persetan, Adrenaline Merusuh, Tragedi, Akselerasi Maksimum, Dilarang di Bandung, dan Mengadili Persepsi.
Recommended By Editor
- Band pop rock Inggris, The 1975 bakal gelar tur ikonik di Jakarta
- Slanking Forever, album paripurna Slank yang bernarasi spiritual
- Sering dikira bubar, 6 band era 2000-an ini ternyata masih eksis
- 8 Alasan kenapa kamu wajib datang ke Soundrenaline 2019 di Bali
- Konser band Kotak di Jambi berujung denda adat, ini alasannya