Brilio.net - Sejak munculnya pandemi Covid-19, segala aktivitas masyarakat terpaksa terhenti. Termasuk para pelaku musik Tanah Air yang terpaksa harus rehat dari panggung hiburan untuk sementara waktu.

Beruntungnya, dengan adanya sosial media seperti sekarang ini, dalam kondisi yang tidak menentu banyak musisi yang tetap bisa menuangkan ide kreatif mereka. Salah satunya adalah musisi Dipha Barus.

Produser sekaligus DJ ternama Indonesia ini mencurahkan energi dan gagasan musik lewat sosial media. Selain itu, Dipha Barus juga resmi merilis karya perdananya di 2020 berjudul Down.

Ternyata pembuatan single ini bukan hal yang mudah. Berikut fakta menarik tentang penggarapan single terbaru musisi yang dikenal sebagai DJ syari ini.

1. Kolaborasi dengan musisi luar.

Pada karya terbarunya, pria 34 tahun itu berkolaborasi dengan musisi R&B asal Amerika Serikat, CADE. Ia menceritakan awalnya CADE sedang bertandang ke Indonesia untuk tampil di We The Fest 2019 lalu. Namun penggarapannya baru dapat terjadi ketika mereka melakukan rekaman elektronik ternama asal AS, Ultra Record.

2. Ide lagu.

Dipha menceritakan awal ide terciptanya lagu ini saat ia sedang long trip di California highway. Untuk musiknya, Dipha buat saat menginap di Joshua Tree.

Jadi lagu ini punya cinematic memories tentang pasific coast highway, padang gurun Joshua Tree dan California Sky, ujarnya dalam siaran resmi yang brilio.net terima, Kamis (13/8).

3. Data rekaman sempat hilang.

Dipha Barus mengungkapkan, dalam pemggarapan lagu ini bukan hal yang mudah. Banyak kendala juga yang ia alami, salah satunya adalah data rekaman yang sempat hilang akibat kerusakan teknis saat Dipha kembali ke Jakarta.

Sebelumnya Dipha dan CADE melakukan proses kreatif di Ultra Music Studio, Los Angeles, AS. Dipha pun harus menggarap ulang Down di Bali sedangkan CADE melanjutkan penulisan lirik di LA, ditambah datangnya pandemi Covid-19.

Setelah melalui segala penghalang dan apalagi dalam masa yang cukup aneh dan rapuh, ketekunan dalam upaya berkarya dan persepsi yang tepat menjadi penting," pungkas Dipha.

4. Warna musik yang unik.

Lagu tersebut menghasilkan sebuah tembang house yang dibalut kental oleh spektrum musik pop; mengundang spirit Frankie Knuckles ke dalam nuansa dan pop dekade ini. Sebuah upaya hibrida musik dari seorang Dipha Barus yang sukses membawa repertoar miliknya ke hidup jutaan pendengar.

5. Mengangkat musik tradional Indonesia.

Dalam aransemen lagu Down, Dipha menyisipkan kembali frekuensi bunyi-bunyian tradisional Indonesia untuk membantu karakterisik suara dan aransemen dasar lagunya. Kemudian bagan tersebut dirancang adaptif agar sesuai dengan karakter vokal yang dimiliki CADE.

Saya dan Dipha merasa cocok ketika pertama kali bertemu di Ultra Music Studio sebelum pandemi Covid-19. Dari pertemuan pertama itu, kami merasa terhubung secara personal maupun kolaborator, ungkap CADE.