Brilio.net - Jakarta International Java Jazz 2017 atau lebih akrab kamu kenal sebagai Java Jazz udah di depan mata. Kamu pasti nggak sabar kan, sama pengisinya siapa aja?
Nah, kamu jangan sampai melewatkan penampilan MLD Jazz Project Season 2 nanti. Kalau dalam Jakarta International Java Jazz 2016 lalu, MLDare2Perform menampilkan performa apik 'anak'-nya MLD Jazz Project Season 1 yang lahir tahun 2015, maka kali ini 'anak'-nya yang baru lahir pada 2016 bakal unjuk kebolehan.
MLD Jazz Project Season 2 ini lahir dari kompetisi MLDare2Perfom yang diselenggarakan pada Oktober 2016 lalu di situs www.mldspot.com, dan ditutup akhir November 2016.
foto: dok. mldspot.com
Antusiasme anak muda untuk ajang pencarian bakat musisi muda (berusia 18+) genre jazz ini nggak main-main. Sebagaimana rilis yang diterima brilio.net beberapa waktu lalu, terdapat lebih dari 390 video yang ter-upload dan terdaftar sebagai peserta MLDare2Perform Season 2.
Selanjutnya, video tersebut diseleksi langsung secara bersamaan oleh juri melalui Penjurian Tertutup yang dilakukan di Birdcage Parc, Jakarta pada tanggal 1 Desember 2016 untuk menyeleksi peserta yang dapat lolos ke tahap berikutnya, yakni tampil secara langsung di hadapan para Juri.
Dalam penjurian tersebut, setiap kategori dipilih 5 peserta dengan penilaian terbaik, hingga terkumpulah 30 Peserta yang terdiri dari 6 Kategori. Berikut foto-foto saat penjurian tertutup:
foto: dok. mldspot.com
foto: dok. mldspot.com
foto: dok. mldspot.com
Ke-30 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia ini dihadirkan di Jakarta untuk mengikuti rangkaian kegiatan dari Final Audition MLDare2Perfom Season 2 pada tanggal 14-16 Desember 2016.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, selain tampil langsung di hadapan para Juri, para peserta terlebih dahulu mendapatkan Music Workshop yang dilaksanakan di Prohibition and Speakeasy Bar, Senayan, Jakarta pada 14 Desember 2016 dengan topik “Digital Music Industry” oleh Aldo Sianturi dari Believe/Music Bagus, “Music Production” oleh Ronald Steven, dan “Jazz Musician Sharing” oleh Barry Likumahua. Music Workshop ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan mengenai Industri Musik di Indonesia saat ini yakni dari sisi Musik Digital dan berkarier di Musik khususnya scene music Jazz.
Baru pada 15 Desember 2016 yang menjadi kegiatan utama yaitu final Audition MLDare2Perform Season 2, yang diselenggarakan di Prohibition, bagi ke-30 Finalis tampil di hadapan ke-6 Juri dan Barry Likumahuwa yang hadir sebagai Juri Tamu.
Setelah melalui seleksi ketat selama 9 (sembilan) jam di mana para finalis harus melalui 2 tahap penilaian yakni :
- Penilaian atas kemampuan bermusiknya secara individu, di mana finalis tampil dengan diiringi band pengiring, dan
- Penilaian atas kemampuan bermusiknya secara berkelompok / bergroup, di mana para finalis secara acak dipecah menjadi 5 group musik.
Nah, akhirnya terpilihlah satu orang pemenang per kategori.
foto: dok. mldspot.com
Mau tahu siapa saja mereka? Cek di bawah ini, guys:
1. Almira Joesoef (27), Kategori Vokal.
foto: dok. mldspot.com
Almira udah belajar musik sejak kecil dengan memainkan piano klasik. Dia sempat mengenyam pendidikan di Amerika dalam bidang general education di Pasadena City College, California. Nah, karena keluarganya membebaskan Almira memilih kecintaannya, dia akhirnya kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan di Universitas Pelita Harapan dengan mengambil konsentrasi Performing Arts Production and Management.
Cewek berkacamata ini akhirnya jatuh cinta pada musik jazz karena kebebasan dalam bermusik ada di dalamnya. Lepas dari struktur yang biasanya ada di musik klasik, Almira memutuskan untuk mendalami piano jazz.
Setelah lulus kuliah, Almira mencoba terjun dalam dunia olah suara dan mendapatkan berbagai ilmu di dalamnya seperti tahu changes, form dan mulai belajar scat.
Nah, bicara idola yang memengaruhi karier bermusiknya, cewek asal Jakarta ini mengaku mengidolakan Ella Fitzgerald, Charlie Parker, Cyrille Aimee, Miles Davis dan tentunya musisi jazz dalam negri yang bernama Dhani Syah.
2. Afirniar Mutsrin (22), Kategori Drum.
foto: dok. mldspot.com
Cowok dengan nama sapaan Afi ini mulai kenal dunia musik pada tahun 2009, dan memilih drum sebagai wujud kecintaannya pada dunia musik.
Afi pernah belajar drum di beberapa sekolah musik, seperti Yamaha Music School, Farabi Music School dan Sjuman School. Tak berhenti di sini, Afi juga mendalaminya secara privat dengan beberapa pemain drum kenamaan Indonesia, sebut aja seperti Dimas Pradipta, Elfa Zulham dan juga Eddy Syahroni.
Sebelum terjun ke ranah musk jazz, cowok yang ngefans banget sama Coldplay ini ternyata penikmat musik British Pop. Nah, gara-gara suatu waktu dapet tawaran jadi pemain band reguler beraliran jazz pop, Afi memutuskan mendalami jazz. Mulai dari dengerin berbagai macam lagu jazz sampai sering dateng ke beberapa komunitas musik Jass di Jakarta pada tahun 2012.
Beberapa musisi yang menjadi influens cowok asal Tangerang ini dalam musik jazz antara lain adalah John Coltrane, Miles Davis, Charlie Parker, Roy Hargroove, Art Blakey, Snarky Puppy, Pat Matheny dan masih banyak lagi. Tak lupa dengan para musisi jazz dari dalam negeri seperti Indra Lesmana, Inang Noorsaid, Yance, Mates, Glenn Dauna, Sandy Winarta, Barry Likumahuwa, Fanny Kuncoro, Aksan Sjuman dan masih banyak musisi idolanya yang dia sebutkan.
3. Fahreza Pramudya (23), Kategori Gitar.
foto: dok. mldspot.com
Panggilan akrabnya Reza. Cowok asal Tangerang Selatan ini udah jatuh cinta sama musik sejak masih duduk di kelas 6 SD, lho. Dia memulai pendidikan musiknya fokus di gitar, dengan masuk ke Institut Musik Indonesia pada tahun 2010.
Namun pada tahun 2012, Reza memilih pindah ke Universitas Pelita Harapan dan mengambil jurusan Music Performance di bawah bimbingan Dionisius Aria Janapria, B.Mus, dan Robert B. Mulya Raharja, B.Mus.
Reza sangat mencintai Gitar dan juga musik jazz. Terbukti dari beberapa nama influens yang menginspirasinya dalam bermain gitar yaitu Jesse Van Reuller, Joe Pass, juga Bireli Lagrene.
3. Edwin Putro (19), Kategori Piano.
foto: dok. mldspot.com
Cowok asli Semarang ini memutuskan hijrah dari kotanya ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan musik di Universitas Pelita Harapan. Bukan tanpa alasan Edwin memilih musik, soalnya sejak usia 6 tahun dia udah mulai suka main piano untuk jenis musik klasik, lho. Edwin juga pernah mendalami musik (electone) di Bu Yani Music School dan Lisna Piano Course.
Selain itu, Edwin juga sempat belajar piano dengan pianist jazz asal Surabaya yang namanya cukup dikenal masyarakat luas terutama di dunia jazz yaitu Yudy Barlean.
Edwin mengaku sangat mencintai musik jazz karena menurutnya musik jazz memiliki improvisasi dan chord yang unik dan menantang. Influens terbesarnya dalam dunia musik jazz antara lain adalah Mc Coy Tyner, Oscar Peterson, Chick Corea, John Coltrane, Billy Harris, Indra Lesmana dan juga Fanny Kuncoro.
4. Wesley Geraldo (21), Kategori Bass.
foto: dok. mldspot.com
Wesley lahir di keluarga yang sangat mencintai musik. Nggak heran, bakatnya terlatih sejak kecil. Saat usianya masih 11 tahun, dia udah ikut ekstrakurikuler gitar di sekolahnya.
Saat remaja, Wesley justru ikut pendidikan musik di Purwacaraka dengan konsentrasi gitar klasik. Namun, hanya sampai SMA aja dia main gitar. Selanjutnya, pada kelas 2 SMA, dia berpindah main bass. Instrumen satu ini dia mainkan saat di gereja dan sekolahnya.
Pada saat kuliah, cowok asli Jakarta ini nggak pernah terpikir bahwa ia akan memainkan musik jazz, namun Universitas yang dia pilih mengondisikan dirinya untuk bermain jazz. Akhirnya, Wesley pun menyukainya.
Banyak tokoh yang menginspirasi Wesley dalam bermain bass, antara lain adalah Barry Likumahuwa, Indro Hardjodikoro, Fajar Adi Nugroho, dan Yance. Setelah sekian lama, tokoh-tokoh seperti Charlie Haden, Hadrien Feraud dan John Pattituci pun menginspirasinya.
5. Fauzan Febriansyah (23), Kategori Saxophone.
foto: dok. mldspot.com
Fauzan mulai belajar saxophone pada tahun 2008, saat masih duduk di bangkus SMK N 2 Kasihan Bantul (Sekolah Menengah Musik/SMM). Selanjutnya dia melanjutkan pendidikan musik di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Fauzan menegaskan bahwa dia nggak memiliki alasan khusus dalam bermain musik. Bahkan dia sempat putus asa karena merasa nggak punya bakat dalam bermain musik. Namun begitu, Fauzan mendapatkan support yang sangat tinggi dari keluarganya yang juga sama-sama mencintai musik.
Alasan Fauzan untuk bermain musik sangat unik, menurutnya, musik adalah hal yang sangat bagus untuk membentuk kepribadiannya. Selain itu, baginya musik sangat positif untuk dilakukan dan dia dapat menunjukkan ide, identitas dan ekspresi melalui improvisasi terutama di dalam musik jazz.
Beberapa nama musisi yang menjadi influensnya dalam bermain musik jazz adalah Charlie Parker, Cannonball Adderley, Sonny Stitt, Will Vinson, Bapyiste Herbin, Luigi Grasso, dan masih banyak lagi.
Recommended By Editor
- Joey Alexander masuk nominasi Grammy Awards lagi, bikin bangga
- 10 Musisi jazz muda ini makin memanjakan penikmat musik Tanah Air
- 10 Kota di Indonesia ini tempat lahirnya musisi jazz hits, ada kotamu?
- 5 Fakta Ngayogjazz 2016, konsepnya ciamik dan rugi kalau nggak datang
- 6 Musisi jazz ini tunjukkan hasil tak khianati usaha, kamu bisa tiru