Brilio.net - Penyanyi Fatin Shidqia Lubis atau yang biasa disapa Fatin baru saja merilis single anyar berjudul Pelangi dan Hujan. Single ini bernuansa J-Pop. Nggak heran sih, sebab Fatin dikenal sebagai penyanyi yang gemar dengan hal-hal yang berbau Jepang.
Penyanyi kelahiran Jakarta, 30 Juli 1996 ini sangat menyukai budaya pop Negeri Sakura itu mulai dari komik, anime, games dan tentunya lagu-lagu J-Pop. Ia juga menonton Yakusoku Neverland, Sword Art Online, Kimetsu No Yaiba dan Tokyo Ghoul. Ia juga menggemari karya-karya awal Ayumi Hamasaki, Yui, Utada Hikaru, Kyary Pamyu Pamyu. Selain itu Fatin juga sering hadir pada acara bertema budaya Jepang.
Bahkan secara terbuka Fatin tidak segan memperlihatkan dirinya sebagai seorang otaku,orang-orang yang menekuni suatu hal secara mendalam. Saking gemarnya dengan budaya pop Jepang, Fatin juga menganggap dirinya seorang wibu, orang-orang non-Jepang yang memiliki obsesi berlebihan terhadap kebudayaan Jepang dan berlaku seolah-olah mereka adalah orang Jepang dan hidup di sana.
Nah berkaitan dengan karakternya sebagai seorang otaku atau wibu, Fatin pun sejak lama ingin mewujudkan mimpinya menciptakan karya bernuansa J-Pop. Bersama Nadya Fatira yang sebelumnya telah berkolaborasi menggarap OST Dreams dan single Jingga, akhirnya Fatin melahirkan karya terbaru ini yang bernuansa J-pop.
Tentu saja single terbaru ini mengobati kerinduan Fatinistic (sebutan penggemar Fatin) yang haus dengan karya-karya juara ajang pencarian bakat X Factor Indonesia itu. Lalu seperti apa ya karya terbaru Fatin ini, berikut faktanya.
1. Bernostalgia ke era J-Pop klasik
Mendengarkan Pelangi dan Hujan seolah kita dibawa kembali ke era J-Pop klasik era 1980– 1990-an dengan intro yang catchy dan melodi lagu yang sangat easy listening dan gampang di ikuti. Hadir dengan medium up-beat di mana bagan lagu begitu dinamis lengkap dengan sentuhan gitar elektrik dan penggalan lirik berbahasa Jepang menjadikan lagu ini lagu ini tidak akan
“Semoga siapapun yang mendengarkan lagu Pelangi dan Hujan merasakan keceriaan dan kebahagiaan yang aku rasakan dan ingin aku tularkan selama penggarapan karya ini. Kepada teman-teman sesama wibu semoga bisa terus mencintai budaya pop Jepang tanpa malu, embrace it and be proud of it,” tutur Fatin.
2. Bernuansa kasmaran
Lirik Pelangi dan Hujan bercerita tentang kasmaran. Bisa dibilang lagu ini tentang perasaan pasangan pada fase awal hubungan, melalui banyak hal bersama. “Pelangi dan hujan menggambarkan perasaan tersebut, di mana saat moment bahagia serasa hati berpelangi dan di momen sedih terasa bagai hujan tapi tetap terasa dan terlihat indah,” ungkap Fatin.
3. Terlibat langsung dalam proses penggarapan
Seperti yang telah dilakukan pada karya sebelumnya, sebagai seorang singer dan song writer, Fatin terlibat dan terjun langsung mengerjakan single ini. Ia menjalani workshop dan menggali berbagai referensi untuk mewujudkan karya lagu seperti yang diinginkan.
4. Mendapat dukungan label
Direktur Utama Sony Music Entertainment Indonesia Muhammad Soufan mendukung cara kerja yang Fatin terapkan dalam penggarapan single ini. Menurutnya, label merupakan jembatan atau penampung ide dan keinginan Fatin.
“Karya yang andal itu hanya datang dari artis dan musisi yang terlibat langsung dalam prosesnya. Kami yakin single Fatin ini akan menjadi identitas yang baru, yang sesuatu selama ini terpendam,” begitu ujar pria yang kerap disapa Munna itu.
5. Visual artwork bergaya anime
Visual artwork Pelangi dan Hujan dikerjakan Jakarta Dalam Anime (@jyakaruta), seniman anime asal Jakarta yang mampu menyampaikan pesan dan nuansa lagu ini. Pada platform TikTok Fatin mengajak untuk berbagi cerita tentang hal– hal bahagia yang perlu kita syukuri dengan hastag #PelangiDanHujan.
6. Tampil dalam nuansa pink dan pastel
Music video Pelangi dan Hujan yang dirilis pada channel YouTube Vevo Fatin digarap sutradara Angga Gadutism yang menampilkan Fatin dalam nuansa pink dan pastel yang telah menjadi ciri khasnya. Visual ini pun menerjemahkan secara tepat tentang Indah dan cerianya hubungan pada tahap awal tetapi juga menyimpan sedikit plot twist.
“Ternyata saya dan Fatin sesama penyuka budaya Jepang. Saya sangat excited mengerjakan project ini. Gak nyangka Fatin orangnya seseru itu ,ramah kepada semua orang, proses shooting benar-benar fun, ketawa–ketawa dari awal sampe akhir,” ujar sutradara yang biasa disapa Gadut ini.
7. Tantangan syuting saat pandemi
Pengambilan gambar yang dilakukan di masa pandemi adalah tantangan utama. Mereka yang terlibat dalam penggarapan project ini harus menerapkan prosedur kesehatan dengan baik, social distancing, dan bekerja dengan tim yang sangat kecil. Lokasinya pun sangat dipikirkan agar aman. Namun tantangan itu justru yang membuat proses syuting semakin seru. Meskipun harus berjarak, proses syuting berjalan intim dan akrab.
Recommended By Editor
- Potret terbaru 10 jebolan X Factor Indonesia
- 8 Gaya fashion terbaru Fatin Shidqia, makin tampak anggun dan dewasa
- Tebar semangat saat pandemi, Kallula & Bam Mastro rilis double single
- Gegara mentok garap album .Feast luncurkan Uang Muka, ini 6 faktanya
- 3 Fakta Moonchild, album baru Niki yang lahir karena sering begadang