Brilio.net - Perhelatan Soundrenaline 2019 yang digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) tak hanya menyuguhkan alunan musik modern dari berbagai genre. Festival terbesar di Asia Tenggara ini juga menyediakan ruang bagi kesenian tradisional Pulau Dewata lewat suguhan Bali Special Project.
Degub musik tradisional ini merupakan sebuah kolaborasi lintas komunitas antara Bali Extreme Drummer, Kelompok Balaganjur Adi Merdangga, Barungan Igel, Dalang, dan Insan Visual Art & Motion. Penampilan mereka yang menyuguhkan kisah Kalatattwa atau Sang Waktu ini mengekspresikan sebuah kekuatan yang bertumbuh dan melawan usia.
Ciri khas musik Bali yang rampak begitu menghentak. Seakan mengejawantahkan tema Soundrenaline 2019, The Spirit of All Time. Sajian seni budaya gawangan Putu Hendra Brawijaya Putra atau Saylow ini dimainkan di panggung utama (A Stage), menampilkan 11 pemain perkusi, 6 penari, dan 30 penabuh Adi Merdangga. Tak pelak, suguhan mereka pun memukau penonton.
“Kalatattwa dinarasikan Dalang Sujana mengiringi penampilan teatrikal para karakter pewayangan Bali. Visual panggung pun secara khusus kami tampilkan untuk dapat menceritakan Kalatattwa dengan ilustrasi menarik dan unik,” jelas Saylow, produser Bali Special Project.
Penampilan selama 15 menit dengan penuh energi dari para seniman Bali ini membuat penonton semakin menyelami kisah asli Bali dan mengenal betapa kuatnya sajian multi instrumental asli Pulau Seribu Pura itu.
Unsur tabuhan Adi Merdangga memang menjadi daya tarik tersendiri. Maklum, dalam khazanah musik Bali, Adi Merdangga bisa dibilang sebagai ensamble gamelan baru. Lahir pada 1984 dari inovasi Balaganjur, gamelan pengiring prosesi tradisional yang biasanya dimainkan sambil berjalan.
Nah Balaganjur sendiri merupakan pengiring prosesi yang paling umum dikenal di Bali. Bisa dipastikan hampir setiap prosesi membawa sesajen ke pura, melasti (menyucikan pusaka atau pratima), maupun upacara ngaben akan diiringi barungan yang sangat dinamis dan bersemangat ini.
Teknik Adi Merdangga masih tetap mempertahankan pola-pola seperti yang terdapat dalam Balaganjur. Hanya saja diperkaya dengan mengadaptasi gaya bermain marching band. Komposisi musik yang dimainkan juga masih berkisar pada tabuh gagilakan dalam berbagai tempo, cepat, sedang, dan pelan.
Unsur kebaruan terletak pada pukulan rampak ala drum band modern yang diselipkan di sela-sela kakilitan tradisional yang melibatkan kendang, cengceng, dan reyong. Tak heran jika Adi Merdangga juga disebut sebagai marching band tradisional.
Dalam barungan ini dipergunakan puluhan kendang. Karena itu dinamakan Adi Merdangga, (Adi berarti besar, Merdangga adalah kendang). Unsur Adi Merdangga yang ada dalam Bali Special Project merupakan bentuk musik dan tari.
Wajar jika Bali Special Project membuncah dengan aura magis berbalut musik modern, namun masih kental dengan identitas seni tradisi lokal Bali. Penempatan waktu bermain Bali Special Project sebelum sederet headliners tampil di A Stage seakan-akan menjadi penyambut para musisi progresif di panggung utama Soundrenaline 2019 ini.
Recommended By Editor
- 3 Kolaborasi musik lintas genre yang apik di Soundrenaline 2019
- Soundrenaline, 'rumah besar' musisi dan insan kreatif berekspresi
- 8 Alasan kenapa kamu wajib datang ke Soundrenaline 2019 di Bali
- Merdunya Debu harmonisasikan irama Timur Tengah dan jazz di Bromo
- Refleksi 8 tahun berkarier, Tulus gelar Tur Sewindu di 5 kota, catat!