Brilio.net - Berangkat dari pertemanan satu tongkrongan, biasanya Yogyakarta kerap melahirkan banyak sekali grup band berkualitas. Salah satu yang terbaru adalah COLDHAVEN yang terbentuk pada Januari 2022.
Beberapa anggota COLDHAVEN pun bisa dibilang tak asing lagi di permusikan kota Jogja. Ada musisi senior Jexx (drummer Monrever, Dexter, 8 Digit) dan Ian Anatha (music producer/audio engineer, kibordis Alectrona), kemudian disusul musisi muda Harlend Apriyanto (gitaris Rage of Caliban), dan Argha Dichandra atau Gaga yang dipercaya mengisi posisi vokal.
Meski baru seumur jagung, kwartet yang mengusung genre modern metalcore ini mulai merilis karya perkenalan. Single perdana mereka yang bertajuk 'Sea of Memories' itu mempercayakan Gaga pada departemen lirik.
Secara garis besar, 'Sea of Memories' berisikan tentang 5 Stages Of Griefs; Denial, Anger, Bargaining, Depression, & Acceptance. Namun, di lagu itu hanya menunjukkan emosi dari 4 fase tanpa mencapai fase acceptance.
Tema dan nuansa lagu 'Sea of Memories' dipenuhi dengan energi vokal emosional, lirik mendalam, serta diikuti oleh iringan distorsi gitar padat, hentakan drum yang kuat, dan sentuhan keys dengan ambience yang manis.
"Bisa dibilang 'Sea of Memories' itu tentang luapan emosi aja sih. Nggak semua yang kita pengenin atau kita rencanain itu bisa berjalan sesuai sama yang kita mau kan? Kurang lebih tentang macam-macam emosi dan konflik batin," ujar Gaga mengawali, saat mengobrol dengan brilio.net, Senin (1/8).
Dalam single 'Sea of Memories', pengerjaannya murni digarap oleh seluruh personel COLDHAVEN. Secara spesifik, lagu tersebut diproduseri Ian Anatha, lirik oleh Gaga, aransemen oleh Harlend dan Jexx.
"Dari pre-produksi, workshop, recording, sampai proses mixing-mastering, cuma kami lakukan keroyokan berempat. Semua diproduksi di Polarity Audio dan di-publish oleh Polarity Records," kata Ian Anatha.
Single 'Sea of Memories' mengudara pada Senin 1 Agustus 2022 dalam bentuk music video di channel YouTube Coldhaven Ina. Selain itu untuk format audionya sudah bisa dinikmati di seluruh digital store dunia pada waktu yang sama.
Dalam video klipnya, COLDHAVEN mencoba memvisualisasikan semua emosi dalam bentuk angle pengambilan gambar yang cinematic, tone gelap, serta tidak lupa menonjolkan emosi melalui mimik dan gestur dari empat personelnya.
-
Satu circle pertemanan, berambisi menembus pasar musik global
COLDHAVEN bisa dibilang sebagai rumah 'baru' untuk menuangkan ekspresi yang tidak bisa disalurkan personelnya ke dalam band masing-masing sebelumnya. Perasaan itu ternyata sama-sama dirasakan oleh Ian dan Harlend, hingga akhirnya menemukan Gaga dan Jexx dalam proses yang cukup cepat.
Mengenai makna COLDHAVEN, mereka mengaku tak ada yang spesial dengan pemilihan nama itu. Keempat personelnya hanya ingin nama yang simpel.
"COLDHAVEN berarti tempat berlindung yang dingin, aman dan tenang. Karena kata orang nama adalah doa, semoga tentunya diharapkan COLDHAVEN menjadi 'tempat atau rumah yang aman' untuk para personelnya," ujar Jexx menimpali.
Meski awalnya cuma 'side project' dari masing-masing personelnya, COLDHAVEN ternyata punya plan panjang ke depannya. Mereka bersepakat menjadikan COLDHAVEN sebagai wadah yang lebih serius dan berambisi bisa menembus pasar musik metalcore global.
"Setelah 'Sea of Memories', selanjutnya di bulan berikutnya kami akan mengeluarkan single ke-2 yang lebih 'metal' dan disusul single ke-3 yang lebih 'calm'. Dari tiga lagu itu nanti kami akan langsung melakukan penggarapan album yang diharapkan sudah selesai diproduksi akhir 2022 ini," pungkas Ian.
Recommended By Editor
- WAWANCARA EKSKLUSIF NDARBOY, cerita soal album baru Cidro Asmoro
- Curhat haru Ndarboy, jual nasi pecel sampai 'curi' timbangan orang tua
- Kembalinya ZUES, 'mengamuk' dengan single baru berjudul Blacklist
- 8 Musisi ini usung isu sosial, politik, & lingkungan lewat lagu
- NDX A.K.A: Dulu kuli dan juru parkir, kini duo hip hop dangdut ngetop