Brilio.net - Grup musik beraliran rap Fade2Black baru saja meluncurkan mini album bertajuk Opsi. Mini album yang berisi enam lagu ini dikemas secara ringan, tetapi beda. Begitulah atmosfer yang bisa digambarkan album mini ini. Ya, jika dianalogikan, mendengarkan Opsi ibarat mengendarai mobil baru tapi dengan tampilan lawas.
Grup musik yang beranggotakan Santoz, Cokie, Tito, dan Eza ini meramu musiknya sesederhana mungkin. Pemilihan notasi dan reff sangat mudah didengar, termasuk kerangka lagu yang simple untuk bunyi-bunyian instrumen. Inilah yang membedakan dari sebelumnya.
Begitu juga dengan pesan, lirik khas mereka di album ini juga lebih mudah dicerna. Penuh optimisme. Lirik Fade2Black di dalam album ini seperti ingin meyakinkan pendengarnya bahwa tidak ada yang lebih baik daripada berharap hal baik.
Fade2Black sepertinya membaca suasana bahwa kebanyakan rapper hari ini menulis lirik dipenuhi dengan kenihilan atau egotrip dan bragging (baca: kesombongan) yang berlebihan. Secara sederhana, Fade2Black sepertinya tidak ingin mengikuti alur saat ini. Fade2Black tetap dengan alur mereka yang optimistis dan kritis terhadap kondisi sosial.
Meski secara lirik ringan khas mereka tapi untuk sisi teknik rapping baik Santoz, Cokie, Tito atau Eza mengalami kemajuan. Contohnya, Tito dan Eza bermain twist dan staccato di dalam lagu FIN(e). Santoz juga rapping sepadat mungkin pada lagu Tantang Dunia.
Hal serupa juga dilakukan Cokie saat menambah beberapa kosa-kata lirik yang berbeda pada lagu Fake As Fu*K. Intinya, mereka berempat menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari album-album sebelumnya.
Namun ada satu hal yang harus digarisbawahi untuk mini album yang berdurasi 26 menit ini, semua track diisi vokal mereka berempat, tanpa feature musisi lain sama sekali, kecuali untuk beberapa instrumen musik.
Untuk bagian yang bernyanyi, semua diambil alih Tito. Alasannya, di antara mereka berempat yang paling tahu nada dan nggak fals hanya Tito, sisanya nggak ada yang bisa nyanyi.
Dia Yang Bertahan menjadi single pertama mini album ini. Lagu ini menceritakan kejadian keseharian masyarakat blue collar, di mana bekerja dan bekerja adalah cara yang saat ini paling baik dilakukan.Paling baik ya, bukan yang terbaik. Diselingi curhat selingan seperti “demi alasan anak, demi pelunasan pinjaman” atau “bertahan demi hepeng” dan sebagainya. Se-simple itu.
Recommended By Editor
- Gangga curhat sulitnya move on lewat single terbaru Whiskey Bottle
- Maroon 5 rilis album baru, didedikasikan untuk mendiang sang manajer
- Nicole Rossi rilis single anyar Dear Mama, senandung cinta untuk ibu
- 5 Fakta Bisikan Hati, lagu yang lahir dari balik jeruji besi Cipinang
- Lagu viral di TikTok, Binibini dirilis ulang versi bahasa Inggris