Brilio.net - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai selera musik yang mengejutkan. Ia menyukai musik aliran Metal. Beberapa kali ia mendatangi konser musik heavy metal, salah satunya konser band Metallica pada tahun 2013 di Stadion Gelora Bung karno.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memang mengakui fans berat band Metallica. Para personel Metallica juga mengetahui hal tersebut. Alhasil Jokowi sempat mendapat beberapa hadiah dari Metallica. Apa saja hadiah dari Metallica untuk Jokowi? Yuk simak ulasannya di bawah ini dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (29/11).

1. Gitar bass

hadiah dari metallica  2017 brilio.net berbagai sumber

foto: merdeka.com

Jokowi mendapatkan gitar bass yang langsung ditandatangani Robert Turjilo, bassis Metallica pada tahun 2013. Kala itu ada promotor dari Indonesia, Jonathan Liu, berkunjung ke Amerika Serikat untuk mengundang Metallica konser di Indonesia. Bersamaan dengan kunjungannya tersebut, Jonathan Liu menceritakan bahwa Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI sangat menyukai musik-musik Metallica. Mendengar hal tersebut, Robert Turjilo menitipkan gitar bass untuk dihadiahkan kepada Jokowi. Gitar bass tersebut lalu dilaporkan dan diserahkan ke KPK karena Jokowi adalah pejabat publik agar tidak ada masalah soal gratifikasi.

2. Piringan hitam

hadiah dari metallica  2017 brilio.net berbagai sumber

foto: Instagram/@larsulrich

Presiden Jokowi mendapatkan hadiah berupa piringan hitam album Master of Puppets. Vinyl album tersebut diserahkan oleh Perdana Menteri Denmark, Lars Lokke dalam kunjungannya ke Jakarta, Selasa (28/11). Piringan hitam album ketiga band Metallica ini dibubuhi tanda tangan drummer Metallica, Lars Ulrich.

Lars Ulrich pun turut berbangga dapat memberikan piringan hitam tersebut kepada Presiden Jokowi. Melalui akun Instagram @larsulrich, ia mengunggah foto Presiden Jokowi saat menerima piringan hitam itu.

Sama seperti pemberian sebelumnya, Jokowi juga berencana melaporkan dan menyerahkan ke KPK. Hal itu ditegaskan oleh juru bicara kepresidenan Johan Budi.