Brilio.net - Raisa Andriana akhirnya meluncurkan album barunya yang berjudul 'Handmade'. Album ketiganya ini diklaim Raisa sebagai album yang paling personal, menawarkan nuansa cinta yang lebih dewasa dan aransemen lebih sederhana ketimbang album sebelumnya, yaitu 'Raisa' (2011) dan 'Heart to Heart' (2013).

"Namanya Handmade karena aku merasa album ini seolah buatan tangan. Satu, ini kali pertama jadi label sendiri, produksi album sendiri, detil-detilnya aku tahu, aku belajar. Jadi lebih involved (terlibat)," kata Raisa dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 27 April 2016, seperti dilansir brilio.net dari Antara, Minggu (1/5).

Selama setahun, Raisa mengaku banyak terlibat dalam proses menulis lagu, mengembangkan aransemen, mixing, mastering hingga detil memilih kertas untuk sampul album.

"Secara tema lebih gelap suasananya, tapi lebih simpel. Nggak banyak elemen yang enggak perlu, lebih to the point," kata gadis kelahiran 6 Juni 1990 ini.

Ia merayakan kembali cinta dalam lagu "Kali Kedua", melihat sudut pandangnya mengenai cinta di lagu "Tentang Cinta", merelakan lepasnya cinta dalam "Letting You Go" serta cerita tentang cinta untuk seisi dunia dalam lagu "Nyawa dan Harapan".

Lalu kenapa dari dulu Raisa selalu 'hobi' membawakan lagu bertemakan cinta?

"Karena lagu untuk merepresentasikan, 'lagu ini gua banget' ya lagu tentang cinta," kata Raisa sambil tersenyum.

BACA JUGA NANTI: Perkenalkan Daneas Ayu, polwan cantik yang plek banget sama Raisa, aw!

Menurut Raisa, ketika membuat lagu tentang cinta dia merasa lebih mudah menggali emosinya dan menuangkannya dalam lagu. Dalam album 'Handmade' itu, salah satu yang berbeda adalah lagu tentang kemanusiaan dan masalah sosial yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari berjudul 'Nyawa dan Harapan'.

"Ini lagu yang diidam-idamkan untuk nulis sejak dulu dan belum dapat ide, alhamdulillah ini lagu yang saya banggakan," ujarnya.

Selain jadi penyanyi, ternyata Raisa mengaku ingin mendalami bisnis di dunia musik yang dicintainya. Dia kini mulai merambah peran balik layar karena menempuh jalur independen dalam memproduksi, mempromosikan dan mendistribusikan musiknya.

"Saya ingin ngulik, perubahannya seperti apa nanti. Untuk sekarang yang paling fokus di musik dulu," imbuh Raisa.