Brilio.net - Vokalis Cokelat Kikan Namara punya peran penting dalam Pagelaran Sabang Merauke yang dipentaskan di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu-Minggu, 12-13 November 2022. Tak hanya bertindak sebagai lead vocal, Kikan juga berperan meracik seluruh lagu dan musik dalam pagelaran ini agar selaras dengan gerak tari yang ditampilkan.
Pagelaran ini sendiri menyajikan 22 lagu yang berisikan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional yang dirangkai secara harmonis. Pementasan ini melibatkan lima penyanyi nasional lainnya yakni Mirabeth Sonia, Christine Tambunan, Taufan Purbo, Alsant Nababan dan Swain Mahisa. Ditambah lagi penampilan Batavia Madrigal Singers (BMS). Di sektor musik, pagelaran ini juga melibatkan 46 musisi tradisional dan modern dengan berbagai instrumen musik tradisional.
Bisa dibayangkan bagaimana perjuangan Kikan yang harus mengatur semua urusan musik. Nggak main-main, Kikan harus mengaransemen ulang sejumlah lagu daerah dan memberikan warna baru agar bisa dinikmati semua kalangan, terutama anak-anak muda.
“Kalau ngomongin pusing, ya stres juga. Apalagi pagelaran kali ini kami kehadiran BMS dan Swain Mahisa, termasuk beberapa penyanyi baru. Beberapa lagu daerah harus diaransemen ulang. Tapi seru sih,” ujar Kikan.
Pagelaran kali ini merupakan kali ketiga setelah sebelumnya dipentaskan di pelataran Candi Prambanan Yogyakarta (Februari 2022) dan Jakarta Theater, (Juni 2022). Karena nggak ingin memberikan penampilan serupa, Kikan pun harus memutar otak menyajikan sesuatu yang baru pada penampilan kali ini. “Tentu kami nggak mau memberikan yang itu-itu aja. Karena itu saya masukan beberapa elemen baru,” terang Kikan.
Meski saat ini Kikan fokus sebagai vokalis Cokelat, namun ia tak kapok jika Pagelaran Sabang-Merauke berlanjut ke beberapa kota. “Kalau ditanya apakah pilih Cokelat atau pagelaran ini, ya saya akan mengajak Cokelat tampil di Pagelaran Sabang-Merauke jika digelar lagi,” ujar Kikan berkelakar.
Ini merupakan pertama kalinya dalam karier bermusik, Kikan menjadi penyanyi sekaligus music director untuk sebuah pagelaran besar. Karena itu, ia merasa tertantang mengerjakannya.
Yang jelas, Kikan mendapat banyak pengalaman saat mengerjakan project Pagelaran Sabang-Merauke bersama ratusan seniman tari dan musik tradisional.
Pagelaran Sabang-Merauke kali ini memang agak berbeda. Dua pagelaran sebelumnya hanya dipentaskan untuk undangan saja. Sementara kali ini dibuka untuk umum dan berbayar.
“Sebelumnya kita buat untuk undangan saja, karena responsnya begitu besar kita coba buka untuk publik dan berbayar. Ternyata responsnya juga besar. Nanti hasil penjualan tiket kita donasikan untuk para seniman,” ujar CEO dan Direktur Utama iForte dan Protelindo Group Aming Santoso.
Indonesia sebagai negara besar memiliki banyak warisan budaya peninggalan leluhur bangsa yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Tak hanya harus dicintai, karya adiluhung tersebut juga perlu dilestarikan, khususnya generasi muda.
Recommended By Editor
- Menjahit keberagaman budaya Indonesia dalam Pagelaran Sabang Merauke
- Ratusan penari dan musisi Pagelaran Sabang Merauke mulai berlatih
- 5 Fakta Pagelaran Sabang Merauke, bakal lebih megah dan glamour nih
- 5 Fakta proses kreatif serial musikal Payung Fantasi, dibuat kekinian
- Film pendek musikal ini sajikan kisah cinta dihadang kasta