Brilio.net - Lokananta, perusahaan rekaman dan studio musik milik pemerintah, bakal meluncurkan perpustakaan digital untuk koleksi arsip musiknya melalui situs www.lokanantamusik.com. Peluncurannya secara resmi akan bertepatan dengan peluncuran bukunya, namun sudah mulai dapat di akses publik terhitung sejak 1 Februari 2016 mendatang.
Adanya perpustakaan digital itu memungkinkan masyarakat dapat mengakses kekayaan perusahaan rekaman yang selama ini sudah menjadi rumah maestro musik Indonesia seperti Gesang dan Waldjinah. Sebagai tahap awal, perpustakaan digital Lokananta ini akan berisi sample audio dengan durasi 50% dari durasi aslinya, galeri foto dan artikel atau berita yang berkaitan dekat dengan Lokananta.
"Lokananta Project merupakan sebuah bentuk sinergi, tidak hanya lintas instansi tapi juga lintas generasi antara sekumpulan anak muda kreatif dengan Lokananta yang terkenal dengan unsur vintage-nya," ujar Kepala Perum Percetakan Negara Republik Indonesia Cabang Surakarta, Miftah C Zubir melalui siaran pers Lokananta yang diterima brilio.net, Selasa (26/1).
Lebih jauh lagi dirinya berharap proyek ini dapat menjadi titik tolak agar Lokananta bisa kembali merebut perhatian masyarakat dan kembali merebut masa jayanya yang telah lama redup.
Peluncuran perpustakaan digital ini merupakan bagian dari Lokananta Project yang merupakan inisiasi Perum Percetakan Negara Republik Indonesia Cabang Surakarta selaku pengelola Lokananta bersama para penulis, fotografer dan desainer muda untuk memoles ulang Lokananta sebagai wadah arsip musik Indonesia.
Proyek yang didukung Djarum Foundation ini melingkupi pembuatan perpustakaan digital dan buku yang akan rilis pada pertengahan tahun 2016 mendatang bersamaan dengan penyerahan pengelolaan perpustakaan digital yang sepenuhnya akan diberikan kepada Lokananta.
Lokananta didirikan pada tahun 1956 di Solo, Jawa Tengah. Lokananta berkembang dari sekadar pabrik piringan hitam menjadi bank sentral kekayaan musik Indonesia. Selain koleksi lagu-lagu daerah, perusahaan rekaman yang diprakarsai oleh tokoh nasional R Maladi bersama dua rekannya yaitu R Oetojo Soemowidjojo dan R Ngabehi Soegoto Soerjodipoero.
Lokananta juga menyimpan rekaman penting sejarah perjalanan bangsa Indonesia, seperti rekaman lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' versi instrumental dengan sampul lirik tiga stanza serta pidato Ir Soekarno saat pembukaan Konferensi Asia Afrika pertama di Bandung pada tahun 1955.
Recommended By Editor
- Tak cuma Agnez Mo, 6 pedangdut ini pernah sukses konser di luar negeri
- Atas nama musik keroncong, Jogja bakal jadi New Orleans-nya Indonesia
- Syahdunya Pasar Keroncong Kotagede di tengah gerimis romantisnya Jogja
- MC dangdut Rambut Jagung meninggal saat tahun baru, Ponorogo berduka
- Lagu Kopi Dangdut menjiplak lagu di video ini, bener apa nggak sih?
- 10 Lagu lawas yang justru lebih sukses saat diaransemen ulang, asyik..
- Sejarah dibalik warna merah putih bendera Indonesia
- Pelajar Korea Utara nyanyikan lagu Tanah Airku
- Lagu Indonesia Raya ternyata pernah diubah dua kali, begini ceritanya