Brilio.net - Setelah tiga tahun nggak meluncurkan album, grup band Maliq & DEssentials akhirnya kembali merilis album ketujuh mereka bertajuk Senandung Senandika di acara Traxkustik Pop Hari Ini Edisi Senandung Senandika besutan 101.4 Trax FM di Summarecon Mal Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (21/5).

Oh ya, peluncuran album ini sekaligus sebagai perayaan 15 tahun Maliq & DEssentials berkarya di belantika musik Tanah Air. Nah, di album baru ini band yang digawangi Angga Puradiredja (vokal), Indah (vokal), Ilman (keyboard), Jawa (bas), Lale (gitar) dan Widi (drum) menyuguhkan sembilan lagu dengan warna musik yang belum pernah mereka sajikan pada album-album sebelumnya.

Misalnya, pada track lagu pembuka berjudul Sayap yang menurut mereka paling beda dengan lagu lainnya. Maklum di lagu ini, Maliq & D'Essentials bereksperimen dengan memasukkan unsur musik rock.

Maliq & D'Essential   2017 brilio.net

Sayap liriknya bercerita tentang potensi yang ada dalam diri kita supaya bisa terbang lebih tinggi. Makanya ini kita tempatkan sebagai lagu pertama, ujar Angga.

Uniknya, setiap lagu dalam album ini punya warna musik dan karater masing-masing. Lagu Idola misalnya, bercerita tentang perjuangan orang tua. Sedangkan lagu Kapur mengisahkan perjuangan para pahlawan tanpa tanda jasa alias guru.

Nah lagu Maya bercerita tentang fenomena media sosial. Uniknya di dalam lagu ini disisipkan nuansa musik Timur Tengah. Nggak heran lho di lagu Maya ini ada kata-kata magadir...magadir.. yang sering dibawakan pada musik kasidah.

Maliq & D'Essential   2017 brilio.net

Dulu banyak orang bilang Maliq & D'Essentials kalau bikin lagu aneh. Kadang rada nge-jazz, nge-pop. Nah sekarang mereka sudah biasa dengarnya. Kita juga suka bereksperimen, ujar Widi.

Oh ya, kata Senandung Senandika itu diambil dari kata Senandika yang berarti bicara pada diri sendiri. Nggak heran sembilan lagu dalam album ini sejatinya berisi tentang komunikasi intrapersonal. Ini juga yang direpresentasikan pada lagu Senandung Senandika.

Proses pembuatan album ini sendiri memakan waktu lima bulan lewat berbagai pergulatan diskusi, ide, dan perdebatan. Untuk artwork cover album ini garapan seniman muda berbakat asal Bali, Natisa Jones yang menginterpretasikan semua lagu menjadi satu lukisan apik yang menggambarkan perjalanan hidup manusia.

Oh ya, barengan dengan merilisalbum ini, Maliq & D'Essentials jugameluncurkan situs www.pophariini.com.