Brilio.net - Sejak rilisnya album Cidro Asmoro pada Desember 2021, Helarius Daru Indrajaya alias Ndarboy tak pernah lupa untuk selalu menyampaikan kabar gembira tentang musik dangdut dan bahasa Jawa. Lewat album kedua ini, Ndarboy tak henti-hentinya mengeluarkan terobosan yang patut diapresiasi.
'Aduh Biyung' yang merupakan lagu ketiga dari video seri musikal ini didaku Ndarboy sebagai lagu dangdut yang unik dan diyakini belum pernah ada. Ya, 'Aduh Biyung' bukan sekadar tembang dangdut kekinian saja.
Selain tetap istikamah membawa lirik berbahasa Jawa, kali ini Ndarboy juga menyuguhkan aransemen istimewa.
Secara keseluruhan, lagu ini menjadi megah karena sengaja memasukkan unsur nuansa musik pop rock Jepang. Sedari intro lagu, pendengar akan langsung diajak masuk ke dalam atmosfer kemegahan sound design hingga notasi khas musik-musik Jepang.
"Di lagu 'Aduh Biyung' ini Ndarboy menyajikan aransemen yang berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya. Kami ingin mengabarkan kepada semua orang kalau dangdut itu bukan cuma koplo dan euforianya saja, tapi di situ kami juga ingin menonjolkan musikalitas kami sebagai musisi. Istilahnya di sini kami mencoba menawarkan konsep segar Javanese x Japanese," ujar Ndarboy kepada brilio.net, Kamis (3/2).
Menurut Ndarboy, rasanya belum pernah ada lagu dangdut yang dikolaborasikan dengan musik nuansa Jepang. Lagu 'Aduh Biyung' itu juga jadi bukti dangdut tidak kampungan dan ternyata juga bisa mengaplikasikan skill bermusik yang tak biasa. Bahkan sukses memasukkan chord-chord yang harmonisasinya lebih luas.
"Meski lagu ini mengutamakan kualitas, 'Aduh Biyung' ini sebetulnya punya chord-chord yang tetap sederhana. Lagu ini tetap seperti lagu-lagu Ndarboy lainnya, bisa untuk genjrengan cakrukan (istilah untuk lagu-lagu ringan yang biasa dipakai nyanyi di tongkrongan). Kami cuma berusaha menawarkan experience baru kepada pendengar, bahwa lagu dangdut Jawa ternyata bisa juga lho, dibuat semakin megah seperti ini. Tidak pasaran dan membosankan," kata Ndarboy.
Mengenai cerita lagunya, 'Aduh Biyung' menggambarkan seseorang yang lagi senang, jatuh hati, meluapkan kekaguman, pada lawan jenisnya. 'Biyung' dalam bahasa Jawa berarti adalah ibu. Maknanya adalah seseorang yang 'mengadu' pada ibunya karena sedang mengalami situasi dan perasaan yang meluap-luap tak seperti biasanya, misalnya jatuh cinta.
"Arti 'Aduh Biyung' ini seperti umpatan, kadang bahagia, kadang kagum, kadang juga dipakai dan dirasakan ketika berkeluh kesah," ujar Ndarboy.
Melalui lagu 'Aduh Biyung' ini, Ndarboy tak cuma sekadar mengeluarkan karya saja. Tapi juga ingin memperkenalkan istilah-istilah Jawa lama yang belum diketahui para generasi kekinian.
"Jadi ini termasuk bahasanya orang-orang zaman dulu, istilah jadul yang aku angkat kembali, biar generasi-generasi milenial itu tahu kalau Jawa itu bukan cuma kata-kata kekinian seperti tresno, cidro. Tapi ada istilah dalam bahasa Jawa lawas seperti 'Aduh Biyung' ini," kata Ndarboy.
Sementara itu, menurut Rijal Pamungkas, pemain bas sekaligus music arranger di lagu-lagu Ndarboy selama ini, lagu 'Aduh Biyung' tersebut sebenarnya merupakan lagu untuk eksperimen, namun hasilnya ternyata memang memuaskan.
"Jadi dari Ndaru (Ndarboy) sejak dulu membebaskan aku, mengizinkan lagu Ndarboy mau dibuat seperti apa. Pertama emang bingung mau dibuat seperti apa dengan tempo yang rancak seperti itu. Tapi karena sejak SMP aku sudah suka lagu-lagu Jepang, akhirnya aku coba bikin dengan sentuhan Japanese Rock gitu," ujar pria yang akrab disapa Ijal ini.
Jika di lagu 'Moro Moro Teko' Ndarboy mencampurkan koplo dengan campursari, di lagu kedua 'Penting Yakin' mencoba menggabungkan dangdut dengan instrumen gamelan Jawa sekaligus nuansa perang wayang. Nah, pada lagu ketiga 'Aduh Biyung' ini, Ndarboy membuktikan lagi bahwa dangdut itu keren dan bisa diaplikasikan dengan genre apa saja, termasuk Jepang.
Lagu 'Aduh Biyung' ini dirilis pada Kamis 3 Maret 2022 di gerai-gerai musik digital dan tentu saja di channel YouTube Ndarboy Genk pukul 15.00 WIB. Melalui YouTube, 'Aduh Biyung' masih dikemas dengan konsep video seri musikal lanjutan lagu 'Moro Moro Teko' dan 'Penting Yakin'. Video ini juga masih digarap oleh rumah produksi kreatif Gelora Abadi Sentosa (GAS.ID) besutan Bagoes Kresnawan (drummer ALTEREGO).
Selain menampilkan tokoh utama Helarius Daru (Ndarboy) dan Allya Syakila (Gita) yang sedang dimabuk cinta, tokoh-tokoh pendukung seperti Kukuh Prasetya Kudamai (partner Ndarboy jualan pecel) dan Fathur Rahman Hakim (pelanggan warung pecel) juga muncul kembali di dalam video 'Aduh Biyung'.
Semakin menarik sekaligus bikin penasaran, di bagian ending video juga memunculkan satu sosok wanita misterius yang ternyata juga sedang memantau kedekatan Ndarboy dan Gita. Siapakah dia? Tonton videonya di bawah ini ya!
Recommended By Editor
- Curhat haru Ndarboy, jual nasi pecel sampai 'curi' timbangan orang tua
- 'Festival Caci Maki', penanda ALTEREGO sudahi hibernasi
- Cerita Eross Candra mau isi 1 lagu milik ROKET band baru Jogja
- Kembalinya ZUES, 'mengamuk' dengan single baru berjudul Blacklist
- 6 Lagu keren persembahan musisi Jogja lawan Virus Corona