Brilio.net - Siapa yang tak kenal Sabyan Gambus, grup musik religi yang fenomenal? Grup musik beraliran gambus ini mulanya terkenal berkat meng-cover lagu-lagu yang sudah lebih dulu populer. VideoSabyandi YouTube disaksikan ratusan juta orang. Pesona sang vokalis, Khoirunnisa (Nissa), semakin membuat grup ini banjir penggemar.

Sabyan adalah grup musik gambus yang membawakan lagu-lagu Islami populer, antara lain Deen Assalam, Ya Jamalu, Ya Habibal Qolbi, Ya Asyiqol Musthofa, Ya Maulana dan beberapa lagu bernada selawat lainnya.

Kabar terbaru dari Sabyan Gambus adalah bahwa kiprah fenomenal mereka di blantika musik Indonesia baru saja dibukukan. "Syukurlah hari ini impian kami memiliki buku terwujud dan bisa menyapa sahabat semuanya," ujar personel Sabyan, Ayus, di sela peluncuran buku di Gramedia Expo Surabaya pada Minggu sebagaimana dikutip antara, Senin (24/12).

Selain Ayus, turut hadir pada peluncuran buku berjudul "Sabyan" (Kisah Fenomenal Anak Gambus Milenial) tersebut seluruh personel, yaitu Khoirunnisa atau Nissa (vokalis), Sofwan Yusuf atau Wawan (perkusi), Kamal (gendang), Tubagus Syaifulloh atau Tebe (biola), dan Anisa Rahman (vokal pendamping).

Buku yang dikemas dalam bentuk novel dengan bahasa anak muda sehari-hari itu ditulis oleh Muthia Esfand bekerja sama dengan RANS Publisher di bawah manajemen Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Ayus yang di grup juga sebagai "leader" mengakui pihaknya sudah lama ingin berbagi cerita tentang perjalanan dan pengalaman Sabyan sejak awal yang mudah dibaca kapanpun. Terlebih, kata dia, selama ini selalu mendapat pertanyaan tentang bagaimana Sabyan didirikan dan apa saja yang telah dilalui selama berkarya. "Semoga buku ini menginspirasi dan Sahabat Sabyan (sebutan penggemar Sabyan), menerima dengan positif," ucap personel yang memainkan keyboard tersebut.

Sementara itu, penulis buku Sabyan, Muthia Esfand bersyukur dan bangga buku sudah diluncurkan serta diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi banyak pihak. "Buku ini saya tulis selama tiga bulan dan sekarang diluncurkan di Surabaya. Meski bahasanya anak muda, tapi harapannya bisa diterima semua kalangan," katanya.

Manajer Operasional RANS Publisher itu beralasan bahwa Sabyan layak ditulis di dalam buku karena menariknya kisah serta fenomenalnya grup yang didirikan pada 2015 tersebut.