Brilio.net - Hodgepodge Superfest, festival multi-genre besutan kolaborasi Super Music dan Java Festival Production yang digelar selama dua hari sejak 1 September 2018 benar-benar memukau penikmat musik. Ajang yang dihelat di Allianz Ecopark Ancol ini pun seakan membius para penggemar musik.
Maklum sederet musisi internasional dan tanah air tampil memukau dari empat panggung yang tersedia. Di hari pertama (1 September 2018) antusiasme penonton sudah terlihat di pintu masuk. Setting venue yang juga menampilkan sejumlah spot foto yang terdiri dari art installations cukup menarik perhatian pengunjung.
“Super Music sebagai media musictainment yang fokus terhadap perkembangan musik di tanah air terutama bagi generasi milenial, merasa bangga ikut menyuguhkan sebuah Brand New International Music Festival Hodgepodge Superfest untuk pertama kalinya di Indonesia,” ujar Representatif Super Music, Vicky Setiawan saat jumpa pers di Hotel Borobudur, Jumat (31/8).
Pada hari pertama, sederet musisi memanaskan suasana seperti August Alsina, Lemaitre, Day Wave, Sundara Karma, Vancouver Sleep Clinic, Swim Deep, Marteen, Jess Connelly, Didirri, Soundwave, The Trees and The Wild, Barefood, Elephant Kind, 70sOC dan Gho$$, dan tentu saja The Libertines yang sangat ditunggu-tunggu.
Bukan hanya anak-anak muda lokal berpakaian kekinian yang memadati gelaran musik “campur aduk” ini. Tampak juga sejumlah wisatawan asing. Ayumi Nakata, wisatawan asal Jepang kepada Brilio.net mengatakan dirinya sengaja datang selain ingin menyaksikan perhelatan Asian Games 2018, juga menyempatkan diri menyaksikan The Libertines, grup kesayangannya tampil.
“Saya datang bersama teman untuk menyaksikan Asian Games. Tapi begitu tahu ada The Libertines tampil, saya cari informasi. Senang sekali bisa menonton mereka di sini,” ujarnya.
Antusiasme penonton di hari pertama tak hanya terlihat saat penampilan The Libertines sebagai band penutup. Di panggung lain, sejumlah musisi lain yang tampil sebelumnya juga tak luput dari perhatian pengunjung.
Saat grup musik asal Inggris lainnya Sundara Karma, Swim Deep artis asal Amerika yaitu Day Wave manggung, penonton juga begitu antusias. Band-band lokal seperti Elephant Kind dan Soundwave juga tak kalah dalam menyedot perhatian penonton.
Meski hujan sempat turun, namun animo penonton nggak surut lho. Mereka terus memadati panggung-panggung yang ada untuk menyaksikan artis-artis favorit.
“Jarang-jarang ada konser musik yang menampilkan banyak genre kayak gini (Hodgepodge). Kita bisa nikmatin semuanya. Tiketnya juga relatif murah lah. Pokoknya asik banget deh,” ujar Sintha Paramitha, mahasiswi asal Bandung yang datang bersama teman-temannya.
Nah yang cukup menarik, sesaat sebelum The Libertines tampil di Supermusic Stage sebagai pemuncak pada pukul 23.10 di hari pertama, lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Para penonton pun larut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia itu. Hal ini semakin menambah semangat mereka untuk menyaksikan grup musik kesayangannya itu.
Penampilan The Libertines memang terlambat 10 menit dari jadwal yang ditentukan karena menunggu aksi panggung Sundara Karma. Penampilan The Libertines pun cukup interaktif. Tak jarang grup musik yang digawangi Carl Barat (vocals/guitar), Pete Doherty (vocals/guitar), John Hassall (bass) dan Gary Powell (drums) ini melempar sejumlah barang seperti handuk, payung, dan clipper gitar kepada penonton.
“Hallo Jakarta! Saya senang bisa tampil di sini di hadapan kalian. Salut untuk kalian yang tetap datang ke sini walaupun hujan,” teriak Carl Barat.
Tak lama lagu “Delaney” dimainkan disusul lagu “Barbarians”. Penonton pun langsung terhentak mengikuti irama. Sederet lagu lain yang dinyanyikan adalah “The Man Who Would Be The King”, “Fame and Fortune” dan “Darling Clementine”. Penonton makin histeris ketika Gary Powell merasa gerah dan menanggalkan kausnya.
Nggak jarang para musisi ini berimprovisasi di atas panggung. Nah begitu lagu “Boys In The Band” dilantunkan, nuansa rock n roll begitu kental. Tak heran penonton kembali berjingkrak. “Kalian sangat indah,” ucap Gary sambil melempar stik drumnya sekaligus menutup penampilan The Libertines.
Di hari kedua, giliran All Time Low yang menjadi pamungkas acara menyedot perhatian pengunjung. Band asal Amerika Serikat yang beranggotakan Jack Barakat, Rian Dawson, Alex Gaskarth, dan Zack Merrick itu seakan membius penonton.
Seperti hari pertama, sebelum band bergenre pop punk ini tampil, lagu Indonesia kembali berkumandang. Setelah itu, lagu “We Will Rock You” milik Queen terdengar sebagai pembuka. Tak lama All Time Low langsung mengentak dengan lagu pertama “Damn If I Do Ya, Damn If I Don't”.
“Kami All Time Low dari Baltimore. Kami punya banyak lagu untuk dinikmati,” kata vokalis Alexander Gaskarth setelah lagu pertama.
Kemudian mereka melanjutkan penampilan dengan lagu “Stella”, “Everything is Fine”, dan “Darkside of Your Room”. Oh iya, di sela konser Barakat mengingatkan penonton akan kehadiran terakhirnya di Jakarta. “Hai! Sudah 5 tahun aku tidak ke sini. Aku menghitungnya setiap hari,” ucap Barakat.
“Setiap hari kami pikirkan (tentang) tak (jadi) bermain di Jakarta,” timpal Alex yang menyesali batalnya All Time Low di Jakarta pada Agustus tahun lalu.
Nah ada kejadian unik nih. Setelah menyapa penonton, salah satu penonton melempar mi instan ke panggung. Para personel All Time Low pun tertawa. Malah Alex sempat melempar mie instan itu ke kepala Barakat. Setelah bergurau mereka pun kembali melantunkan lagu “Weightless”, “Backseat”, “Serenade”, dan “Life of the Party”.
Setelah itu mereka meredam suasana yang tadinya nge-beat menjadi melow dengan alunan lagu “Good Times”. Alex Gaskarth menambah melow suasana dengan meletakkan rangkaian bunga mawar pada mic yang ia nyanyikan.
All Time Low sempat membuat penonton murung setelah mereka mengatakan bahwa pertunjukkan telah berakhir. Lampu panggung mulai padam, para personil pun meninggalkan panggung.
Tak ayal, teriakkan we want more terus keluar dari mulut penonton. Tetapi tak butuh waktu sampai lima menit, All Time Low tiba-tiba kembali bermain. Bahkan Barakat turun ke tengah-tengah penonton ketika lagu “Maria Count Me In” dinyanyikan.
“Apa kabar Jakarta? Siapa yang sudah pernah menonton All Time Low? Ada yang belum pernah? Tidak apa-apa. Kita teman sekarang,” tambah Alex sebelum band mereka menyanyikan lagu “Maria Count Me In”, “Birthday”, dan “Lost in Stereo” menjadi lagu penutup.
Sebelumnya di panggung Kapal Api Stage penampilan grup musik lokal The Brandals juga nggak kalah serunya lho. Penonton diajak berjingkrak dengan lagu-lagu mereka. Penampilan The Brandals benar-benar enerjik. Mereka membuka penampilan dengan lagu “Moonlight Child” yang membuat penonton bergairah.
“Apa kabar semuanya? Kami ingin mengucapkan selamat untuk Indonesia yang telah berhasil meraih peringkat nomor 4 di Asian Games,” sapa Eka Annash, vokalis The Brandals.
Yang jelas, Hodgepodge Superfest menjadi penghilang dahaga para penggemar musik tanah air dengan genre yang berbeda.
Recommended By Editor
- Sambut Asian Games, 5 penyanyi Asia cover 'Meraih Bintang' Via Vallen
- 6 Fakta Guns N Roses jelang konser di Jakarta, formasi klasik nih
- Keseruan ON OFF Festival, ketemu musisi kece sampai belajar edit video
- 6 Fakta Hodgepodge, konser musik multigenre pertama di Indonesia
- Selera musik bisa tentukan kelas sosial, kamu termasuk yang mana?