Brilio.net - Nggak ada matinye! Mungkin istilah ini sangat tepat disematkan pada salah satu band legendaris Tanah Air, Slank. Band yang lahir pada 26 Desember 1983 ini kembali meluncurkan album terbaru bertajuk Slanking Forever. Album ke-23 band yang digawangi Kaka (vokal), Ivanka (bas), Ridho (gitar), Abdee (gitar), dan Bimbim (drum) ini berisi 10 lagu baru.
Album ini begitu spesial karena Slank lewat lagu-lagunya bernarasi secara “ma’rifat”, meminjam istilah agama. Judul album Slanking Forever menurut para personel Slank bukan sekadar diksi biasa atau narasi semata. Tapi album ini ibarat pelengkap “tetralogi” album sebelumnya yang juga menyisipkan kata “Slank” di dalamnya yakni Slankissme (2005), I Slank U (2012), dan NgeSlank Rame Rame (2015). Artinya, Slank kini memiliki empat pilar idealisme.
“Slank itu selalu punya quote dalam setiap albumnya. Nah di sini kita menuliskan Slank itu hati, hati itu hidup, hidup itu abadi, abadi itu sorga. Slanking Forever, sampai langit tertinggi. Slanking Forever itu intinya abadi selamanya,” ujar Bimbim saat jumpa pers di kawasan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (22/8).
Tak pelak jika album ini disebut sebagai karya paripurna idealisme band yang bermarkas di Jalan Potlot, Jakarta Selatan. Tentu saja bukan album terakhir ya. Album ini sekaligus menjadi pembuktian perjalanan spiritual Slank selama mengarungi belantika musik Tanah Air.
Nuansa spiritual itu sangat terasa pada lagu Bercinta Di Sorga. Lagu yang ditulis 29 Juni 2018 ini menggugah kesadaran kita pada sejatinya kehidupan di dunia dan di akhirat. Simak saja penggalan liriknya yang bikin merinding.
Hidup Di Alam Jannah. Kelilingi Taman Bunga. Melihat Wajah Tuhan. Sambil Bergandengan Tangan.
Narasi spiritual Slank yang lain dalam album ini juga terdapat dalam lagu CCTV Tuhan. Lagu ini sekaligus menjadi point of view album ini. Tak heran jika ilustrasi album ini dilukiskan dalam bentuk CCTV. Hanya saja narasi spriritual dalam lagu ini dibawakan Slank secara menggelitik dan nyeleneh.
Suatu saat tiba. Kita duduk di Beranda Sorga. Menertawakan kita. Sambil replay CCTV Tuhan.
Begitu penggalan liriknya. Dalam lagu ini Slank ingin menceritakan makna fase paripurna itu, di mana kehidupan di dunia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar kelak bahagia di akhirat nanti.
Slank juga memberikan makna tentang keindonesiaan. Mereka memotret Indonesia dari lingkungan terdekat yang dituangkan dalam lagu Rumahku Itu Kamu yang ditulis di awal tahun, 20 Januari 2019. Sementara lewat lagu Ramai Tapi Sepi, Slank mengajak semua anak bangsa untuk membangkitkan gairah optimisme.
Album yang kental nuansa art rock era 1970-an ini juga mengingatkan kita pada sejumlah grup band legendaris dunia seperti Genesis, Rush, dan King Crimson. Nah yang semakin membuat album ini begitu spesial karena proses rekamannya dilakukan di studio legendaris, Lokananta di Solo, Jawa Tengah. Ini pertama kali setelah sekian lama Slank tidak rekaman di luar kota. Biasanya, Slank selalu melakukan rekaman di markasnya di Gang Potlot.
“Pemilihan lokasi pengambilan rekaman album ini didasari nilai legendaris Studio Lokananta sebagai warisan budaya yang tak tergantikan. Sayangnya, seperti terabaikan. Kami berharap, setelah Slank rekaman di sana, ada respons dan apresiasi yang lebih besar dari semua pihak, khususnya pemerintah. Album ini merupakan fase paripurna atau pelengkap,” ujar Bimbim.
Yang cukup menarik, biasanya Slank terlebih dahulu menciptakan lirik sebelum menciptakan lagu. Namun pada rekaman kali ini, empat personel Slank membuat musik terlebih dahulu lalu mencari nada. Abdee absen saat rekaman di Lokananta karena sakit.
Album volume ke-23 Slank ini hadir dalam kemasan Box Set yang berisi CD album, DVD Rocknrolloka, Booklet foto, kaus, sertifikat album dan uang elektronik yang dikemas secara khusus menggunakan foto Slank yang hanya bisa didapatkan secara eksklusif melalui @TheSlankStore Official Shop di Shopee.
“Kami bangga bisa bekerjasama dengan Slank dalam menghadirkan Album Box Set Volume 23 Slanking Forever yang hanya tersedia untuk 1000 pembeli pertama dan dikemas secara khusus eksklusif di Shopee,” kata Rezki Yanuar, Country Brand Manager Shopee.
Yang jelas, album terbaru Slank ini menawarkan nuansa berbeda dari tiap lagunya yang sarat pesan-pesan positif. Satu hal yang tetap konsisten dilakukan Slank, mengajak orang selalu berbuat kebaikan. Seperti juga kata Bimbim, konsep hidup kita abadi. Kita mati, transit, dan ke surga selamanya.
Recommended By Editor
- Ritual pagi yang asik Bimbim 'Slank' dan putrinya, bikin gemes
- Kampanye tolak plastik, Kaka Slank: DKI Jakarta harus malu
- 6 Fakta konser Magnumotion Slank di Bandung yang ngerock abis
- Slank sukses menghipnotis penggemarnya dalam konser Magnumotion 2019
- Budaya ngobrol di warung baru Ridho 'Slank' & Marcello Tahitoe