Brilio.net - Penyanyi sekaligus penulis lagu Teza Sumendra akhirnya merilis mini album (Extended Play/EP) bertajuk “Midnight Notion”. Mini album yang berisi enam lagu ini secara resmi diluncurkan, Jumat, 17 Mei 2024, pukul 00.00 WIB. Dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam menggarap mini album ini, sekitar sembilan tahun atau persisnya setelah album pertamanya berjudul Teza Sumendra yang dirilis 2015 silam.  

Teza mengungkapkan judul Midnight Notion dipilih karena proses pembuatan mini album ini dilakukan melalui proses nokturnal. Penggarapannya selalu dilakukan tengah malam menjelang subuh.    

Teza Sumendra Midnight Notion © 2024 brilio.net foto: brilio.net/yani andriyansyah 

“Jadi, selalu diawali dengan main ke rumah teman. Malam-malam. Kebetulan produser saya tuh anak kantoran. Setelah jam kantor, terus jamming session jadi satu lagu. Prosesnya itu selalu terjadi pada saat jam 12 malam ke atas sampai subuh. Jadi memang selalu rampung di jam-jam midnight gitu. Makanya namanya Midnight Notion, “ papar Teza saat acara jumpa pers di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (16/5/2024). 

Lantas, mengapa penggarapannya begitu panjang, Teza mengaku permasalahnnya justru ada pada dirinya yang selalu menunda-nunda pekerjaan.

Teza Sumendra Midnight Notion © 2024 brilio.net foto: teza sumendra

“Jadi permasalahnnya ada pada diri saya sendiri. Mungkin orang-orang yang terlibat di mini album ini bete dengan saya. Untungnya saya dikelilingi sama orang-orang yang bersedia sabar sama saya,” lanjut cowok yang mengawali karier bermusik dari kompetisi pencarian bakat pada 2006 ini.

Setelah melalui proses yang cukup panjang dengan berbagai dinamikanya, mini album Midnight Notion akhirnya berhasil dirilis dengan menempatkan lagu Got Supplies sebagai single utama karena dianggap paling beda dengan album sebelumnya. Lagu ini lebih dance dan happy dibanding lagu-lagu di album sebelumnya yang lebih intimate. 

 

 

Curhatan diri sendiri

Teza Sumendra Midnight Notion © 2024 brilio.net foto: teza sumendra

Midnight Notion yang hampir seluruhnya diproduksi kolaborator dan produser setia Randy MP, diluar lagu “Lights Off” yang diproduksi Kenny Gabriel ini sejatinya merupakan suasana hati dan curhatan Teza. Bisa dibilang mini album ini based on true story Teza.

Berbeda dengan album sebelumnya yang lebih merujuk pada curhatan orang atau teman, tapi di mini album ini yang menjadi trigger adalah diri sendiri, hingga akhirnya terciptalah mini album ini. “Saya berusaha jujur saja. Jadi ini curhatan saya sendiri. Secara jujur apa yang saya rasain,” ujar Teza.    

Teza Sumendra Midnight Notion © 2024 brilio.net foto: @andigondi

Midnight Notion bisa dibilang lebih merupakan kumpulan kecakapan dan eksplorasi musik Teza. Ia menunjukkan sisi lain dari dirinya yang memiliki preferensi lebih maju dalam produksi musik, dibandingkan dengan karya-karya sebelumnya.

Ambil contoh lagu pertama dari EP ini, The Intro(vert), yang dirilis pada tahun 2022. Pemilihan suara pada lagu ini cukup unik dengan drum yang sedikit off-beat. Saat pendengar mengira lagu ini akan segera berakhir, beat-nya kembali secara halus dengan lirik yang sederhana dan repetitif, diikuti tambahan layer instrumen, laksana menyajikan konklusi di lagu ini.

Teza Sumendra Midnight Notion © 2024 brilio.net foto: @andigondi

Sebagai satu-satunya lagu yang ditulis dalam bahasa Indonesia di EP ini, Teza mengeksplorasi permainan kata yang sederhana namun jenaka. “Teman tidur tak ada, teman dekat tak jumpa/saldo ku mati gaya/ Tak peduli eksistensi/absensi tanpa gengsi

Lirik lagu ini sesuai dengan skema dan tema yang ingin dibawakan, hidup sebagai introvert dengan peer pressure di era modern. Hasilnya, lagu ini kemudian dinominasikan untuk “Artis Solo R&B Terbaik dan “Video Musik Terbaik” di AMI Awards 2023.

Teza Sumendra Midnight Notion © 2024 brilio.net foto: @andigondi

Tiga lagu berikutnya mirip dengan lagu-lagu yang umumnya ditulis Teza yang berkisar tentang cinta, gairah seksual, dan segala sesuatu di antaranya. Meskipun secara lirik ini bukanlah hal baru bagi Teza, ia kemudian mengeksplorasi bagaimana menyampaikan suasana yang diinginkan, bereksperimen dengan desain dan produksi suara. Lagu Lights Off menawarkan ambiens yang lebih kaya untuk lagu yang terinspirasi dari lagu R&B pada umumnya dengan featuring kejutan dari Yarra Rai.

Sementara lagu I Do Know merupakan salah satu lagu di mana Teza dan Randy bereksperimen dengan vocal chops dan outro yang panjang, mirip dengan Got Supplies yang telah dirilis seminggu sebelumnya. Sedangkan Daytime Alibi adalah lagu di mana Teza lebih mengeksplorasi layer vokalnya, terutama seiring dengan lagu ini beranjak dari drum yang terinspirasi dari trap/hip-hop menjadi sesuatu yang lebih ke arah industrial.

Teza Sumendra Midnight Notion © 2024 brilio.net foto: @andigondi

Midnight Notion ditutup dengan lagu On It, lagu utama dari EP ini yang sangat berbeda dengan lagu-lagu lainnya. Lagu ini lebih mirip Jazzy-house dengan puluhan layer dengan elemen-elemen berbeda yang secara halus terus bermunculan hampir setiap dua menit.

Teza memperlakukan vokalnya seperti halnya instrumen lain dalam lagu ini. Ia hadir memperkuat suasana yang ingin disampaikan. Intinya, Midnight Notion adalah sebuah koleksi midnight vibes.