Brilio.net - Keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih impian. Setidaknya itulah yang dibuktikan oleh orang-orang inspiratif ini, walaupun memiliki tubuh yang tidak sempurna tapi semangatnya selalu membara.

Bahkan hasil yang sudah diraihnya bisa melebihi orang normal sekali pun. Bertepatan dengan diperingatinya Hari Disabilitas, Kamis (3/12), yuk kenalan dengan 10 anak muda difabel yang hebat, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber:


1. Anis Rahmatillah, Juara Olimpiade Sains Nasional

10 Difabel ini buktikan kekurangan tak halangi kesuksesan, salut!

Keterbatasan memang bukan penghalang untuk mencapai prestasi yang membanggakan. Itu sudah dibuktikan oleh Anis Rahmatillah, siswi tunadaksa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bantul, Yogyakarta yang menyabet juara satu dalam Olimpiade Sains Nasional. Anis berhasil mengalahkan puluhan siswa SD lainnya dalam studi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.


2. Dimas Prasetyo, atlet bulutangkis

10 Difabel ini buktikan kekurangan tak halangi kesuksesan, salut!

Disabilitas memang bukan sebuah alasan untuk seseorang ogah berolahraga. Hal ini dibuktikan oleh Dimas Prasetyo, tunagrahita yang ternyata dapat meraih prestasi internasional. Siswa kelas XI di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Yogyakarta ini, pada 25 Juli-2 Agustus lalu mengikuti ajang Special Olympics World Games 2015 yang diselenggarakan di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Dimas berhasil membawa pulang tiga medali emas untuk Indonesia dari cabang bulutangkis.


3. Risnawati Utami, peraih beasiswa S2 di Brandeis University, Amerika Serikat

10 Difabel ini buktikan kekurangan tak halangi kesuksesan, salut!

Risna adalah salah seorang dengan keterbatasan fisik yang biasa disebut dengan Cerebral Palsy, sehingga sejak usia 4 tahun dia harus menggunakan kursi roda untuk segala aktivitasnya. Sejak SD hingga SMA dia belajar di sekolah normal. Bahkan selalu meraih juara kelas. Dia juga melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Risna pun akhirnya diterima di Fakultas Hukum UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret) Solo. Pada 2006 dia berhasil mendapatkan beasiswa untuk meneruskan pendidikan ke jenjang S-2 di Brandeis University di Waltham, Amerika Serikat (AS).


4. Slamet, tunanetra juara tenis meja

10 Difabel ini buktikan kekurangan tak halangi kesuksesan, salut!

Pertama kali bertemu anak ini, bisa jadi kamu merasa iba saat melihatnya karena berjalan dibantu dengan tongkat. Tapi tunggu dulu, keibaanmu seketika bisa berubah jadi kebanggaan manakala kamu tahu bahwa siswa ini punya prestasi hingga tingkat nasional. Siswa tunanetra SMP 2 Sewon Bantul ini punya bakat tenis meja yang luar biasa. Kemampuan tenis mejanya itu bahkan sudah teruji hingga tingkat nasional, terbukti dengan banyaknya juara yang dia sabet dalam kompetisi tersebut.


5. Wahyu Setiawan, atlet catur dan lari tunanetra

10 Difabel ini buktikan kekurangan tak halangi kesuksesan, salut!

Lahir di Solo 4 Desember 1998, pemuda yang akrab di sapa Wahyu itu harus kehilangan penglihatannya sejak umur 4 tahun. Walau begitu dia adalah juara 1 lari paralimpik nasional, juara 1 lari 100 dan 200 meter nasional. Berkat prestasinya itu Wahyu terpilih mewakili Indonesia di ajang Paragames 2015 Singapura, Desember ini. Wahyu juga pernah menyabet predikat juara 1 dan 2 catur beregu Asia Pasifik, juara 1 catur Provinsi Jawa Tengah.


6. Edi Priyanto, kayuh kursi roda sejauh 10 km untuk pulang pergi sekolah

10 Difabel ini buktikan kekurangan tak halangi kesuksesan, salut!

Di saat anak-anak seusianya masih tertidur nyenyak, lain halnya dengan Edi Priyanto (16). Begitu matahari baru keluar dari peraduannya, siswa SMP 2 Sewon, Bantul, Yogyakarta ini telah sibuk mempersiapkan perlengkapan sekolah termasuk kursi rodanya. Kelainan tulang rapuh membuatnya harus tergantung pada kursi roda, termasuk untuk berangkat sekolah. Setiap hari Edi harus menempuh perjalanan pulang pergi sejauh 10 km dengan kursi roda tuanya. Walau begitu, hal tersebut tidak menyurutkan prestasinya di sekolah. Dengan belajar tekun, Edi berharap cita-citanya menjadi teknisi komputer akan tercapai.


7. Muhammad Zulfikar Rakhmat, peraih beasiswa dengan IPK 3,93 Qatar University

10 Difabel ini buktikan kekurangan tak halangi kesuksesan, salut!

Pria kelahiran Pati, Jawa Tengah ini sejak lahir telah didiagnosa dengan gangguan motorik pada kedua tangannya. Sehingga, kedua tangannya selalu bergetar dan sulit untuk melakukan aktivitas dengan mudah. Sejak kecil Rakhmat memang berprestasi, dia berhasil diterima di Qatar University dengan beasiswa penuh. Bahkan dirinya berhasil lulus dengan IPK 3.93. Saat ini Rakhmat sedang menempuh studi S2-nya di Manchester University.


8. Dzul Baen, fotografer

10 Difabel ini buktikan kekurangan tak halangi kesuksesan, salut!

Terlahir dengan keadaan yang tak sempurna, dia tidak pernah minder atau berkecil hati dalam mengejar cita-citanya. Walau tak mudah, berkat kegigihannya pria asal Banyuwangi ini berhasil menggapai cita-citanya menjadi seorang fotografer. Bahkan sekarang Dzul memiliki banyak pelanggan yang menggunakan jasanya.


9. Eki waskita Aji, penerima beasiswa UGM

10 Difabel ini buktikan kekurangan tak halangi kesuksesan, salut!

Meski memiliki keterbatasan fisik, dia selalu berprestasi di sekolahnya. Berkat prestasi itu berhasil menghantarkan Eki masuk di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2015 ini. Bahkan Eki masuk ke UGM sudah dijamin tanpa tes dan tanpa biaya sepeser pun hingga lulus nanti.


10. Shinta Utami, keliling Indonesia dengan motor

10 Difabel ini buktikan kekurangan tak halangi kesuksesan, salut!

Langkah luar biasa dijalani Shinta Utami, perempuan penderita post-polio sindrom kelahiran Pekanbaru. Dengan sepeda motor yang dimodifikasi menjadi tiga roda, Shinta berkeliling Indonesia seorang diri. Keterbatasan fisik yang ia alami tak membuat pudar semangatnya dalam mengejar mimpinya, untuk membuat rekor untuk Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI). Rekor yang sudah dia pegang adalah perjalanan terjauh yang ditempuh oleh penyandang disabilitas dengan motor modifikasi. Saat ini Shinta sudah rampung berkeliling 27 provinsi di Indonesia. Perjalanannya masih akan terus dilanjutkan hingga dia mendatangi seluruh provinsi di negeri ini.


Nah, bener kan? Kerja keras dan kesuksesan memang sudah dibuktikan oleh 10 orang difabel di atas. Kamu sebagai generasi muda yang berkecukupan, apa masih mau terus mengeluh dan malas-malasan? Tetap semangat meraih cita-cita dan terus bersyukur ya!