Brilio.net - Saat kamu mendengar kata makam atau kuburan, apa yang pertama kali melintas di benakmu? Seram, ngeri, dan angker kan? Tapi ternyata tidak semuanya mengerikan lho. Di Indonesia ini ada kompleks pemakaman yang sangat menarik untuk dikunjungi alias untuk wisata. Selain memiliki pemandangan yang indah, banyak makam yang juga bernilai sejarah bahkan budaya.
Daripada kamu penasaran dan nggak percaya, kali ini brilio.net sudah ngobrol dengan Olivya Bendon, seorang grave traveler atau orang yang gemar menjadikan makam sebagai tujuan traveling, Selasa (24/11). Dimana saja sih? Yuk simak ulasannya di bawah ini.
1. Pemakaman bukit batu di Toraja
foto: petabudaya.kemendikbud.go.id
Iya, Toraja memang terkenal dengan tradisi pemakamannya. Bahkan banyak wisatawan domestik maupun asing yang sengaja datang ke Toraja khusus untuk melihat kuburan. Bahkan, karena ada yang sudah berumur tua, tak jarang peti jenazah (erong) sampai terbuka dan menampakkan tulang belulang manusia.
"Peti jenazahnya disebut Erong, Erong itu diletakkan menggantung di sisi bukit. Kalau lebih ke atas lagi disebut dengan Tau-Tau, itu adalah patung-patung yang mencerminkan sosok yang sudah meninggal tersebut," kata Olive.
2. Melihat jenazah yang 'harum' di Trunyan, Bali
foto: tourdebali.com
Di Bali mengenal dua macam cara untuk pemakaman jenazah. Pertama, adalah dibakar dalam upacara adat Ngaben. Kedua, ditaruh begitu saja di bawah pohon taru dan kemenyan dan dipagari bambu anyam. Untuk yang terakhir, kamu bisa melihatnya di Desa Trunyan, Kintamani, tepat di tepi Danau Batur.
Konon, pohon taru dan kemenyan ini hanya dapat hidup di desa yang didiami suku Bali asli (Bali Aga) ini. Kedua pohon itu yang membuat jenazah tadi tidak berbau karena harum yang dihasilkannya. Dari keduanya pula, muncul nama Trunyan sebagai nama desa ini.
3. Museum Taman Prasasti di Tanah Abang
foto: kompasiana.com
Walaupun disebut museum, sebenarnya Taman Prasasti adalah kompleks pemakaman yang dulunya disebut sebagai makam Kebon Jahe. Pembangunannya di tahun 1795 ditujukan untuk menggantikan kuburan lain di samping Gereja Nieuw Hollandsche Kerk (sekarang Museum Wayang) yang sudah penuh. Di Museum Taman Prasasti inilah Thomas Stanford Raffles dan Soe Hok Gie disemayamkan.
"Tata letak nisannya indah, arsitektur dan desainnya sangat Eropa karena memang dulunya ditujukan untuk makam orang Belanda," lanjut Olive.
4. Gunung Sempu di Bantul, Yogyakarta
foto: panoramio.com
Gunung Sempu ini konon disebut sebagai pemakaman China terbesar di Yogyakarta. Selayaknya makam China pada umumnya pasti terletak di perbukitan. Desain makam China yang menarik serta keindahan alam yang bisa disaksikan dari ketinggian bukit membuat orang-orang berkunjung ke sana untuk hunting foto atau bersepeda gunung.
5. Makam Para Raja Mataram di Imogiri, Yogyakarta
foto: swaragamafm.com
Datang ke Keraton Yogyakarta, tak akan lengkap bila tak turut datang ke Makam Raja-Raia Mataram di Imogiri. Di sini, kamu dapat mempelajari sejarah-sejarah serta silsilah Raja Mataram dari masa Sultan Agung.
Bahkan sebelum Keraton Mataram terpecah menjadi dua (Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Keraton Surakarta Hadiningrat), beberapa raja dari Keraton Surakarta Hadiningrat turut dimakamkan di sini. Sedangkan Sri Sultan Hamengku Buwono I IX lengkap disemayamkan di sini semua.
Konon katanya kalau kamu menaiki tangga yang jumlahnya ratusan tersebut dan menghitungnya, jawaban yang kamu berikan kepada juru kunci pasti salah. Entah apa sebabnya, setiap orang yang menghitung pasti jawabannya berbeda-beda.
6. Makam Megalithikum Raja Sidabutar di Pulau Samosir
foto: sidabutar.info
Tidak ada salahnya bila berlibur ke Medan, singgahi pula Desa Tomok di Pulau Samosir. Pulau di tengah Danau Toba ini punya makam raja kuno yang mengagumkan bernama Makam Raja Sidabutar. Turis mancanegara banyak melewatkan waktunya di sini dan terkagum-kagum dengan ukiran sarkofagus yang membentuk patung etnik.
"Saya pernah ke sana, katanya penduduk lokal Raja Sidabutar itu adalah orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Samosir. Makamnya sendiri berusia lebih dari 400 tahun," kata Olive.
7. Batu kubur di Pulau Sumba
foto: indonesia.travel.com
Meskipun merupakan tradisi dari masa megalithikum, kubur batu masih menjadi kebiasaan yang tetap dipertahankan oleh masyarakat Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kebiasaan ini sejalan dengan tetap lestarinya agama adat Marapu, yaitu agama yang kukuh dipegang warga setempat.
Buktinya, kamu bisa menemukan kubur batu tersebut di sembarang tempat, di setiap sudut di Pulau Sumba. Tapi biasanya yang dijadikan tempat wisata itu di Kampung Wailolung, Kampung Gallu Bakul, atau Kampung Uma Bara.
8. San Diego Hills di Karawang
foto: wikipedia.org
Sangat jauh dari kata seram, itulah Pemakaman San Diego Hills yang terletak di Karawang. San Diego Hills merupakan salah satu pemakaman terkenal di Indonesia. Bukan karena angker, melainkan karena tempatnya yang cantik, bersih, dan juga asri. Tak sedikit, wisatawan yang datang ke sini untuk foto-foto atau jalan-jalan di tamannya. Pemakaman yang luasnya 500 hektar ini memiliki bagian dan ciri khas tersendiri untuk setiap agama.
Tak hanya itu saja, masih banyak fasilitas lain yang ada di San Diego Hills. Kamu bisa berenang-renang di kolam renangnya, makan di restoran, atau berbelanja camilan di mini market. Selain itu, ada juga tempat beribadah seperti masjid dan gereja. Meski semuanya menjadi satu kompleks dengan pemakaman, dijamin tidak menyeramkan.
9. Makam Presiden Soekarno, Soeharto, dan Gus Dur
foto: wikipedia.org
Pernah menjadi kepala negara tentu jasanya tetap dikenang walaupun sosoknya telah tiada. Tak heran, makam para pemimpin negara Indonesia ini masih ramai dikunjungi oleh wisatawan. Contohnya seperti makam Bung Karno yag terletak di Blitar, makam Pak Harto di Astana Giribangun Karanganyar, juga di Jombang ada makam Gus Dur.
10. Kuburan di Tanah Kusir
foto: merdeka.com
Nah, kalau ini sih sebenarnya pemakaman umum, lokasinya yang cukup luas ternyata sering dipakai oleh para remaja buat pacaran. Memangnya nggak ingat apa kata nenek ya? Jangan berdua-duaan nanti yang ketiga itu setan.
Nggak cuma itu saja lho, coba lihat kawasan Tanah Kusir pada waktu musim hujan. Lokasinya yang memang landai seringkali ikut terendam air. Lalu apa yang dilakukan warga sekitar? Mereka dengan santainya memancing di area pemakaman yang luas itu. Sudah kayak tempat wisata saja kan?