Brilio.net - Akhir tahun kemarin jagat dunia maya dihebohkan dengan keindahan kebun bunga amarillys di Desa Salam, Kecamatan Pathuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta yang rusak akibat terinjak remaja kurang piknik. Tak heran kalau banyak orang termasuk para netizen geram dengan aksi pemburu foto selfie di taman tersebut. Dan yang bikin geleng-geleng kepala, ada salah seorang pengguna media sosial, dengan terang-terangan menantang orang-orang yang mengecam foto selfienya di taman bunga amaryllis tersebut.
Lagi dan lagi, kali ini ada bunga lain yang jadi korbannya. Tongkol atau spadix bunga bangkai (Amorphophallus titanum) yang sedang mekar di Kebun Raya Cibodas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Cianjur, Jawa Barat, patah pada Rabu (27/1) setelah sejumlah orang melempar batu ke bunga itu.
Menurut laman Facebook LIPI yang dikutip brilio.net, Jumat (29/1), akibat pelemparan, pemekaran bunga terganggu, antara lain ditunjukkan tak ada serbuk sari masak. Padahal, bunga itu mekar pertama kali Selasa (26/1), setelah 16 tahun dipelihara dari bentuk biji.
[BERITA] Bunga Bangkai Patah Setelah Tertimpuk BatuTongkol atau spadix bunga bangkai (Amorphophallus titanum) yang...
Posted by LIPI onThursday, January 28, 2016
Jelas, para netizen makin geram dengan aksi tak menghargai tanaman ini.
"Tangkap orangnya suruh jagain tuh Bunga bangkai sampe 16th mendatang," kata Temmy Perkasa, salah satu netizen yang mengecam orang yang melakukan aksi tersebut.
"Bunga yg sdh di tanam selama 16 tahun sayang sekali dlm sekejap di rusak, mestinya perlu antisipasi disekitar nya di buat pagar agar tidak mudah di rusak," ujar Boyke Pangaribuan ikut mengomentari.
Yah, semoga saja bisa menjadi pelajaran untuk semua ya, agar bisa lebih menghargai tanaman dan ada sanksi tegas terhadap aksi serupa.
Recommended By Editor
- Nggak cuma manusia, hewan buas pun bisa termehek-mehek oleh bunga lho!
- 20 Buket bunga unik ini bisa menginspirasimu di pernikahan nanti
- Jangan remehkan kembang sepatu, ini 7 manfaatnya untuk kesehatan kamu!
- Pria ini tanam bunga seluas 4,5 mil untuk mendiang istri
- Kisah Yani, 18 tahun bertahan jual bunga tabur meski sering merugi