Brilio.net - Buat kamu yang mau memulai bisnis, jangan pernah takut untuk memulainya. Ingat kata pepatah China kuno, Luxing qianli zong shi shi yu zuxia. Kalau diindonesiakan kira-kira begini artinya, Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama.

So, jadi jangan takut untuk memulai bisnis. Apalagi di era terkoneksi seperti sekarang, media sosial bisa menjadi senjata ampuh buat kamu, calon entrepreneur untuk memulai langkah pertama dalam berbisnis. Terlebih, saat ini banyak rupa media sosial yang bisa dimanfaatkan, tak hanya Facebook atau Twitter saja.

BACA JUGA:
Kesempatan langka, ngobrol soal media sosial bareng 80 tokoh top dunia
Menjajal virtual reality, banyak pengguna takjub dan senyum sendiri

Menurut Ferryandi, pendiri Buah Hatiku, institusi yang di antaranya memberikan bimbingan pemasaran online menyebutkan, bisnis bukan hanya sekadar jualan biasa. Tapi bagaimana kita bisa memperhatikan kesinambungan, Bukan juga soal bagaimana menjual sebanyak-banyaknya produk hari ini.

Tapi yang penting adalah bagaimana membangun bisnis dan menjaganya. Sekarang ini kita mesti punya kemampuan merawat media pemasaran melalui internet. Berikuti tips bagi pebisnis pemula sebagaimana yang dituturkan Ferryandi kepada brilio.net saat ditemui di acara Social Media Week Jakarta.

Tentukan produk dan segmen.
Tips pertama ini penting mengingat tidak ada bisnis yang tidak memiliki produk. Bukan hanya itu, seorang pebisnis harus bisa menentukan segmen yang jelas, sehingga produk yang dihasilkan pun juga memiliki karakter sesuai dengan segmen yang hendak dibidik. Segmentasi yang jelas ini juga akan menentukan langkah-langkah selanjutnya, termasuk tips dan trik pemasaran yang akan dilakukan.

Miliki website menarik dan mudah diakses.
Website layaknya sebuah lapak. Lapak perlu semenarik mungkin dan yang penting lagi, wajah website harus mencerminkan produk dan segmen yang hendak dibidik. Jika produknya adalah pakaian bayi, maka wajah websitenya pun harus mencerminkan hal tersebut. Jangan dibuat seperti distro ya.

Website juga harus mudah dan ringan diakses dengan menggunakan media apapun, baik itu melalui desktop, laptop, maupun smartphone. Agar ringan pemilik atau pengelola website harus memperhatikan ukuran gambar agar tidak terlalu berat untuk diakses.

Setelah website dibangun dengan baik, mulai melakukan tes pasar kepada netizen. Seberapa besar penerimaan netizen atas website tersebut, termasuk jumlah kunjungan mereka.

Mulai iklankan di Google dan Facebook.
Bagi pemula pertama kali coba iklankan di Facebook, karena dashboard dan tampilan iklannya lebih gampang. Tapi kalau ingin lebih cepat penyampaian kepada publik cobalah iklan di Google.

Analisa menggunakan Google Analitik.
Setelah diiklankan coba dianalisa melalui Google analitik untuk mengetahui seberapa banyak kunjungan yang dikonversi. Kalau ada 100 kunjungan tapi tidak ada yang membeli percuma. Maka perlu dianalisa.

Diharapkan minimal 10-20% kunjungan dikonversi pada sale. Perlu juga dianalisa website kamu, apakah kurang friendly, terlalu lambat atau produknya. Bisakah website itu memberikan pesan yang tepat bagi pengunjung?

Nah kalau sudah tahu, jangan pernah takut ya untuk memulai bisnis.