Brilio.net - Pemerintah memutuskan akan mengawali percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah. Ketujuh kota yang akan dijadikan pilot project itu adalah Jakarta, Bandung, Tangerang, Semarang, Surabaya, Solo dan Makassar.

"Dari tujuh kota tersebut memang ada kota-kota besar, kota besar itu biasanya produksi sampahnya di atas 1000 ton per hari, sedangkan Solo itu di bawah. Kenapa Solo dimasukkan, supaya ini menjadi pilot project buat kota-kota menengah yang produksi sampahnya di satu kota itu 200-250 ton per hari, dan diharapkan bekerja sama dengan tempat sekeliling dari kota tersebut," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung kepada wartawan usai rapat terbatas, di kantor Kepresidenan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Seskab menjelaskan, penunjukan tujuh kota yang akan menjadi pilot project pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah itu akan dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) yang akan diajukan oleh Menko Perekonomian berkoordinasi dengan Menko Kemaritiman.

"Pemerintah berharap dengan ditunjuknya tujuh kota ini persoalan sampah yang selama ini menjadi persoalan yang sangat serius bagi kota-kota besar di seluruh Indonesia akan tertangani," ujar Pramono dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet.

Mengenai mekanisme pembelian hasil ataupun listrik yang dihasilkan dari sampah tersebut, menurut Seskab, nantinya akan diatur dalam Perpres yang sedang dipersiapkan oleh Menko Perekonomian tersebut.