Brilio.net - Jika kamu sedang berada di Jogja, tepatnya di sekitar keraton, mungkin bisa menyempatkan diri mampir ke Museum Kareta Karaton. Museum yang terletak di barat daya keraton ini menyimpan berbagai jenis kereta kuda yang sering dipakai sejak zaman pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I.
Museum yang telah dibuka untuk umum sejak tahun 1985 ini menyimpan 23 jenis kereta kuda. Sebanyak 18 kereta masih berfungsi dengan baik untuk acara keraton seperti pengangkatan sultan dan acara pernikahan anak raja.
Kereta-kereta kuda ini setiap tahunnya akan mengadakan upacara ritual yakni pencucian, setiap tanggal 1 Muharram. Namun siapa sangka jika upacara ini justru dinanti-nanti oleh ratusan orang yang percaya bahwa air bekas cucian itu membawa berkah.
"Setiap 1 suro (1 muharram) itu akan datang berbondong-bondong orang dari penjuru Jogja dan Jawa Tengah untuk menunggu air bekas cucian kereta. Paling banyak dari Wonosobo dan Temanggung, mereka bahkan menyewa bus sendiri dan menginap sehari sebelumnya," ungkap Suhardi (62), salah seorang abdi dalem penjaga Museum Kareta Karaton kepada brilio.net, Kamis (26/3).
Pria yang sudah menjadi abdi dalem keraton sejak tahun 1979 mengaku bahwa pengunjung-pengunjung itu datang dengan sendirinya dengan harapan mendapat berkah. "Bukan saya yang ngomong, tapi mereka sendiri bilang begitu, ada berkah terlepas itu dari campur tangan Tuhan atau tidak," paparnya.
Selain itu setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa Pahing selalu diadadakan upacara sesajen rutin. Banyak warga Jogja yang ke sana hanya sekadar untuk ikut berdoa maupun mencari berkah.