Brilio.net - Berbelanja di pasar tradisional memang memungkinkan seseorang melakukan tawar-menawar dengan penjual. Hal ini juga tentu yang menarik banyak orang untuk lebih memilih belanja di pasar tradisional daripada di Supermarket atau mall. Harga miring yang ditawarkan penjual memang menggiurkan, apalagi jika kamu masih bisa menawarnya lebih rendah lagi.
Namun, sebagai pembeli sebaiknya juga jangan asal-asalan menawar. Salah-salah kamu malah bisa dikerjai balik oleh sang pedagang, seperti pengalaman yang diceritakan Arif (28), penjual pakaian keliling.
Cerita unik ini dialaminya pada tahun 2014 lalu. Saat itu Arif tengah bekerja sebagai salah satu karyawan toko pakaian di sebuah pusat grosir di Jakarta Timur. Saat itu ada seorang perempuan yang ingin membeli baju. Baju tersebut kebetulan di tokonya dijual sangat murah dengan bandrol harga Rp 17.000.
"Kami bilang, itu harga sudah pas. namun dia tetap saja menawar," tutur pria asal Tegal, Jawa Tengah ini kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa, Kamis (24/12).
Menurut Arif pembeli ini menawar dengan harga yang kelewatan, mulai dari Rp 5.000 kemudian naik Rp 1.000 setiap detik. Hingga saat pembeli ini memberikan penawaran terakhir sebesar Rp 16.500.
"Ya sudah Pak, terakhir ini Rp 16.500 saya ambil baju ini," kata Arif menirukan si ibu pembeli.
Kebetulan saat itu bosnya ada disana, dan ikut menjawab penawaran si ibu tersbeut. " Silakan cek toko sekitar sini, apa ada yang lebih murah dari kami," terang dia menirukan bosnya.
Benar saja si ibu itu tetap belum mau membayar sebesar Rp 17.000 dan akhirnya pergi dari tokonya. Beberapa menit kemudian akhirnya si ibu itu balik lagi ke toko Arif dan mengatakan jadi membeli baju yang ditawarnya tadi.
Arif yang saat itu ingin melayani si ibu dicegah bosnya. Dan betapa kagetnya Arif ketika mendengar perkataan dari si bos.
"Maaf Bu, kami nggak menjual baju ini untuk ibu," ujar Arif menirukan kalimat bosnya kala itu.
Melihat kejadian ini Arif sangat kaget, ada juga rasa kasihan dengan ibu itu, Tetapi hal ini menjadi pelajaran. Ibu itu dengan wajah yang kaget, kecewa bahkan mungkin malu pergi meninggalkan toko. Kejadian ini tentu juga memberikan hikmah yang besar bagi Arif dalam hal merintis usaha.
"Kami itu memang benar-benar sudah menjual dengan harga sangat murah, tapi kenapa masih saja ditawar dengan harga sangat rendah. Nggak apa-apa untung dikit tapi jualannya laku banyak," pungkas dia.
Cerita ini disampaikan oleh Arif melalui telepon bebas pulsa Brilio di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!
Recommended By Editor
- Jalin backstreet 6 tahun, Okta tak tahu jika kekasihnya telah tiada
- Cerita Joni kerjai balik penipu berkedok jual beli mobil
- Perbedaan agama ibu & ayahnya mengajarkan Adly makna saling menghargai
- Pilih mana, cowok mapan atau yang lebih perhatian?
- Bercerai karena ingin menikahi mantan, Ian malah kehilangan dua-duanya